KOMUNIKASI PADA TAHAP EVALUASI
98 2
Komunikasi terapeutik pada tahap pengkajian merupakan tahap yang penting dalam proses keperawatan karena tahap-tahap selanjutnya dalam proses
keperawatan tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tahap pengkajian tidak dilakukan dengan baik. Perawat menggunakan kemampuan verbal ataupun
nonverbal dalam mengumpulkan data dan menginterpretasikan hasil pengkajian untuk dikomunikasikan kepada klien.
3 Komunikasi pada tahap diagnosis keperawatan dilakukan untuk mengklarifikasi
data dan menganalisisnya sebelum menentukan masalah keperawatan klien, selanjutnya mendiskusikan dengan klien. Masalah atau diagnosis keperawatan
yang telah ditetapkan selanjutnya dikomunikasikandisampaikan kepada klien agar dia kooperatif dan berusaha bekerja sama dengan perawat untuk mengatasi
masalahnya.
4 Komunikasi pada tahap perencanaan dilakukan saat menyampaikan rencana
tindakan dan mendiskusikan kembali rencana yang sudah disusun perawat dan bersama klien. Rencana asuhan keperawatan dikomunikasikan dalam bentuk
tulisan, yaitu ditulis atau didokumentasikan dalam status klien untuk dikomunikasikan pada anggota tim kesehatan lain dalam rangka memberikan
pelayanan keperawatan yang berkesinambungan, dan sebagai bentuk tanggung jawab profesional perawat.
5 Komunikasi pada tahap implementasi sangat efektif digunakan perawat pada
saat menjelaskan tindakan tertentu, memberikan pendidikan kesehatan, memberikan
konseling, menguatkan
sistem pendukung,
membantu meningkatkan kemampuan koping, dan sebagainya. Perawat menggunakan
kemampuan komunikasi verbal ataupun nonverbal selama melakukan tindakan keperawatan untuk mengetahui respons pasien secara langsung yang
diucapkan
ataupun yang
tidak diucapkan.
Semua aktivitas
keperawatantindakan harus komunikasikan secara tertulis. 6
Komunikasi pada tahap evaluasi penting dilakukan perawat pada saat menilai keberhasilan dari asuhan dan tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Semua
hasil evaluasi dikomunikasikan secara lisan, yaitu saat mendiskusikan hasil dengan klien, meminta tanggapan klien atas keberhasilan atau ketidakberhasilan
tindakan yang dilakukan, dan bersama klien merencanakan tindak lanjut asuhan keperawatannya. Hasil juga dikomunikasikan secara tulisan, yaitu dicatat dalam
buku catatan perkembangan perawatan klien.
7 Pada setiap fase dalam proses perawatan, perawat harus menggunakan teknik-
teknik komunikasi terapeutik dan menggunakan strategi pelaksanaan komunikasi meliputi fase-fase berhubungan terapeutik perawat-klien mulai dengan fase
praorientasi yang dilanjutkan dengan fase orientasi, kerja, dan terminasi.
99
TES 1
1 Seorang perawat sedang bertugas di ruang penyakit dalam. Saat ini, dia sedang
melakukan interaksi dengan pasien yang baru masuk ruang perawatan dengan keluhan perutnya nyeri.
Berikut ini yang menggambarkan komunikasi terapeutik perawat pada tahap pe gkajia adalah ….
A.
I u harus e jelaska de ga jujur apa ya g i u rasaka B.
Nyeri pada perut e u jukka ada proses patologi ya g harus di ari pe ye a ya
C. Jika yeri u ul, i u dapat elakuka ko pres ha gat pada perut ya g
sakit D.
Jelaska kapa ti ul ya yeri da agai a a karakteristik ya. 2
Berikut ini petikan komunikasi yang dilakukan perawat saat berinteraksi dengan pasien di suatu ruang perawatan,
“esuai kesepakata kita, hari i i kita aka mendiskusikan menu makanan yang sehat untuk meningkatkan kondisi badan
ibu. Fase interaksikomunikasi yang sedang terjadi berdasarkan situasi tersebut
adalah …. A.
prainteraksi B.
orientasi C.
kerja D.
terminasi 3
Berikut ini komunikasi yang sedang terjadi antara perawat dan pasien di suatu ruang perawatan.
Pasien : Nyeri ini terjadi jika saya melakukan aktivitas yang berlebihan. Perawat : Ibu harus beristirahat jika merasa nyeri dan lakukan relaksasi dengan
tarik nafas dalam secara teratur. Pasien : Apakah cara itu bisa mengurangi nyeri yang terjadi?
Fase interaksikomunikasi yang sedang terjadi berdasarkan situasi tersebut adalah ….
A.
prainteraksi B.
orientasi C.
kerja D.
terminasi 4
Berikut ini komunikasi yang sedang terjadi antara perawat dan pasien di suatu ruang perawatan.
Pasien : Nyeri ini terjadi jika saya melakukan aktivitas yang berlebihan.
100 Perawat : Ibu harus beristirahat jika merasa nyeri dan lakukan relaksasi dengan
tarik nafas dalam secara teratur. Pasien : Apakah cara itu bisa mengurangi nyeri yang terjadi?
Komunikasi antara
pera at da pasie i i terjadi pada tahap …. A.
pengkajian B.
diagnosis C.
perencanaan D.
implementasi 5
Berikut ini pertikan komunikasi yang sedang dilakukan perawat kepada pasien di ruang perawatan.
Jelaska ke ali agai a a e gatasi yeri de ga tek ik relaksasi
Fase komunikasiinteraksi yang sedang terjadi berdasarkan komunikasi tersebut adalah ….
A.
prainteraksi B.
orientasi C.
kerja D.
terminasi
101
Topik 2 Penerapan Komunikasi Terapeutik
pada Pasien dengan Gangguan Fisik dan Jiwa
Selamat Anda telah berhasil menyelesaikan materi Topik 1 dalam Bab III ini,
lanjutkan untuk mempelajari Topik 2. Topik 2 dalam Bab III ini meliputi penerapan komunikasi pada pada setiap tahap proses keperawatan, pasien gangguan fisik, jiwa,
dan kebutuhan khusus.
Topik 2 ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang komunikasi pada pada pasien dengan gangguan fisik dan psikologisjiwa yang berdampak pada
terganggunya kebutuhan dasar manusia. Fokus Topik 2 ini adalah bagaimana menerapkan komunikasi terapeutik dalam melakukan asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan kebutuhan dasar manusia karena masalah fisik gangguan sistem tubuh dan gangguan kejiwaan antara lain kecemasan.
Setelah menyelesaikan Topik 2 diharapkan Anda mampu menerapkan komunikasi terapeutik dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan
macam-macam gangguan kebutuhan dasar manusia akibat masalah fisik gangguan sistem tubuh dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia dan gangguan
kejiwaan dengan menggunakan tahap-tahap proses keperawatan mulai pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Setelah menyelesaikan Topik 2 ini, diharapkan Anda dapat melakukan hal berikut.