Aspek Penting Komunikasi pada Anak
46 3
Ungkapan emosional Ungkapan emosional bayi dilakukan melalui perubahan tubuh dan roman muka.
Contohnya sebagai berikut. a
Tubuh yang mengejang atau gerakan-gerakan tangankaki disertai jeritan dan wajah tertawa adalah bentuk ekspresi kegembiraan pada bayi.
b Menegangkan badan, gerakan membanting tangankaki, roman muka tegang,
dan menangis adalah bentuk ungkapan marah atau tidak suka.
Teknik-teknik komunikasi pada anak
Anak adalah individu yang unik dan berespons secara berbeda-beda untuk kebutuhan mereka. Anak dengan keunikannya mempunyai cara yang berbeda pula
dalam menyatakan keinginannya. Untuk berkomunikasi dengan anak, diperlukan pendekatan atau teknik khusus agar hubungan yang dijalankan dapat berlangsung
dengan baik sesuai dengan tumbuh kembang anak.
Secara umum ada dua teknik berkomunikasi yang digunakan pada anak, yaitu teknik komunikasi verbal dan nonverbal.
Teknik komunikasi nonverbal yang sering digunakan antara lain adalah bercerita, bibliotheraphy, mimpi, menyebutkan permintaan, bemain dan permainan, melengkapi
kalimat, serta teknik pro dan kontra. Teknik komunikasi verbal dapat berupa menulis, menggambar, gerakan gambar
keluarga, sociogram, menggambar bersama dalam keluarga, dan teknik bermain. Komunikasi verbal bagi kebanyakan anak dan orang tua sering mendapat kesulitan
karena harus membicarakan perasaan-perasaannya Mundakir, 2006. a.
Teknik Verbal 1
Bercerita story telling Bercerita menggunakan bahasa anak dapat menghindari ketakutan-ketakutan
yang yang terjadi selama anak dirawat. Teknik strory telling dapat dilakukan dengan cara meminta anak menceritakan pengalamannya ketika sedang diperiksa dokter.
Teknik ini juga dapat menggunakan gambar dari suatu peristiwa misalnya gambar perawat waktu membantu makan dan meminta anak untuk menceritakannya dan
selanjutnya perawat masuk dalam masalah yang dihadapi anak. Tujuan dari teknik ini adalah membantu anak masuk dalam masalahnya.
Contohnya, anak bercerita tentang ketakutannya saat diperiksa oleh perawat. Kemudian, perawat cerita bahwa pasien anak di sebelah juga diperiksa, tetapi tidak
merasa takut karena perawatnya baik dan ramah-ramah. Dengan demikian, diharapkan perasaan takut anak akan berkurang karena semua anak juga diperiksa
seperti dirinya.