Dewi Kharisma Windani, 2016 IMPLEMENTASI STRATEGI PENILAIAN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
DAN HABITS OF MIND SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3. Taraf Kemudahan
Analisis taraf kemudahan dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah, sedang atau sukar. Taraf kemudahan F ialah proporsi
dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada pokok uji tersebut Firman, 2000.
F =
N n
n
R T
Dimana, nT : jumlah siswa dari kelompok tinggi yang menjawab benar nR : jumlah siswa dari kelompok rendah yang menjawab benar
N: jumlah anggota kelompok tinggi + anggota kelompok rendah. Adapun Kriteria Taraf Kemudahan diberikan pada Tabel 3.9. berikut:
Tabel 3.9. Kriteria Taraf Kemudahan Firman, 2000 Taraf Kemudahan
Tafsiran
F 0,25 Sukar
0,25 ≤ F ≤ 0,75
Sedang F 0,75
Mudah Taraf kemudahan instrumen dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan bantuan program Anates versi 4. Berdasarkan hasil uji coba, hasil perhitungan taraf kemudahan ditunjukkan pada Tabel 3.10 dan 3.11.
Tabel 3.10. Taraf Kemudahan Butir Soal Pilihan Ganda Uji Coba Nomor
Soal Jumlah
Betul Taraf
Kemudahan Tafsiran
1 33
82,50 Mudah
2 24
60,00 Sedang
3 14
35,00 Sedang
4 26
65,00 Sedang
5 23
57,50 Sedang
6 18
45,00 Sedang
7 17
42,50 Sedang
Dewi Kharisma Windani, 2016 IMPLEMENTASI STRATEGI PENILAIAN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
DAN HABITS OF MIND SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11. Taraf Kemudahan Butir Soal Uraian Uji Coba Nomor
Soal Taraf
Kemudahan Tafsiran
1 32,73
Sedang 2
4,86 Sangat Sukar
3 7,58
Sangat Sukar 4
13,64 Sangat Sukar
5 45,91
Sedang Dari data pada tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa soal paling mudah
adalah soal pilihan ganda nomor 1 dan soal paling sukar adalah soal uraian nomor 2.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal itu membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah Arikunto, 2002. Daya pembeda D ialah selisih antara proporsi kelompok skor tinggi yang
menjawab benar dengan proporsi kelompok skor rendah yang menjawab benar Firman, 2000
Untuk menentukan daya pembeda butir soal dapat digunakan rumus :
keterangan : D
= daya pembeda J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
Adapun nilai daya pembeda ditafsirkan berdasarkan kriteria pada Tabel 3.12. berikut:
= � − �
Dewi Kharisma Windani, 2016 IMPLEMENTASI STRATEGI PENILAIAN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
DAN HABITS OF MIND SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.12. Kriteria Penafsiran Koefisien Daya Pembeda Arikunto, 2002 Daya pembeda
Tafsiran
0,00 Sangat jelek, harus dibuang
0,00 – 0,20
Jelek 0,20
– 0,40 Cukup
0,40 – 0,70
Baik 0,70
– 1,00 Baik sekali
Daya beda instrumen dalam uji coba penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan program Anates versi 4. Dari hasil uji coba diperoleh daya
pembeda seperti ditunjukkan pada Tabel 3.13. dan Tabel 3.14.
Tabel 3.13. Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda Uji Coba Nomor soal Indeks Daya Pembeda
Kriteria
1 27,27
Cukup 2
81,82 Baik sekali
3 90,91
Baik sekali 4
72,73 Baik
5 26,26
Cukup 6
72,73 Baik sekali
7 81,82
Baik sekali
Tabel 3.14. Daya Pembeda Butir Soal Uraian Uji Coba Nomor soal Indeks Daya Pembeda
Kriteria
1 65,45
Baik 2
9,72 Jelek
3 15,15
Jelek 4
27,27 Cukup
5 90,00
Baik sekali Setelah analisis hasil uji coba tes penguasaan konsep, agar diperoleh
komposisi soal yang baik dilakukan revisi pada soal nomor 4 pilihan ganda yaitu mengganti larutan NH
3
dan NH
4 2
SO
4
dengan larutan CH
3
COOH dan CH
3
COONa agar taraf kemudahan soal nomor 4 pilihan ganda menjadi kategori
Dewi Kharisma Windani, 2016 IMPLEMENTASI STRATEGI PENILAIAN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
DAN HABITS OF MIND SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mudah. Hal tersebut dilakukan dengan asumsi bahwa siswa akan lebih mudah menentukan pH larutan penyangga jika valensi untuk anion dari garam bernilai 1.
Jika digunakan larutan NH
3
dan NH
4 2
SO
4
siswa banyak yang terkecoh oleh valensi kation dari garam tersebut. Selain itu dilakukan juga revisi pada soal
nomor 3 essay diganti redaksi kalimatnya agar taraf kemudahan kategori sangat sukar berubah menjadi sedang.
Setelah dilakukan uji coba, peneliti menghitung kembali reliabilitas, taraf kemudahan, dan daya pembeda pada instrumen penelitian yang digunakan.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program Anates versi 4, diperoleh reliabilitas sebesar 0,64 untuk butir soal pilihan ganda dan 0,68 untuk
butir soal uraian yang artinya baik butir soal pilihan ganda maupun uraian termasuk kriteria tinggi. Hasil perhitungan untuk taraf kemudahan dan daya
pembeda diberikan pada Tabel 3.15, 3.16, 3.17, dan 3.18 berikut ini:
Tabel 3.15. Taraf Kemudahan Butir Soal Pilihan Ganda Nomor
Soal Taraf
Kemudahan Tafsiran
1 80,77
Mudah
2 76,92
Mudah
3 57,69
Sedang
4
92,31 Sangat Mudah
5
84,62 Mudah
6 69,23
Sedang
7 76,92
Mudah
Tabel 3.16. Taraf Kemudahan Butir Soal Uraian Nomor
Soal Taraf
Kemudahan Tafsiran
1 78,57
Mudah
2 65,02
Sedang
3 71,43
Mudah
4
76,19 Mudah
5
88,57 Sangat mudah
Dewi Kharisma Windani, 2016 IMPLEMENTASI STRATEGI PENILAIAN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
DAN HABITS OF MIND SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.17. Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda Nomor soal Indeks Daya Pembeda
Kriteria 1
57,14 Baik
2
28,57 Cukup
3 85,71
Baik sekali
4 28,57
Cukup
5 28,57
Cukup
6 71,43
Baik sekali
7 42,86
Baik
Tabel 3.18. Daya Pembeda Butir Soal Uraian Nomor soal Indeks Daya Pembeda Kriteria
1 25,71
Cukup
2 67,98
Baik
3
38,10 Cukup
4
47,62 Baik
5 22,86
Cukup
G. Teknik Analisis Data