mendapat faidah
dari ilmunya,
sedang dia
tidak.
HR. Abu Asakir
36
Penjelasan yang dapat dipetik dari uraian ayat Al Quran dan hadits di atas adalah setiap muslim berkewajiban menyampaikan ajaran agama Islam
kepada orang
lain tanpa
kecuali. Baik
itu laki-laki
maupun perempuan.Terutama pada anak-anak. Sebab pada masa ini penyampaian ilmu
lebih mudah ditanamkan dan lebih mudah dibiasakan pada kehidupan sehari- hari mereka. Dengan demikian kelak mereka akan menjadi generasi yang
maju, berkembang dan berguna bagi siapapun. Tujuan akhir TPQ adalah untuk membina anak agar mereka menjadi
muslim sejati, beriman teguh, berakhlak mulia, mengerti, paham, dan mengamalkan ajaran Islam serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara.
Tujuan yang paling penting yaitu agar mendapat ridha dari Allah Swt. Sehingga memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Hal ini sesuai dengan
firman Allah Swt dalam suarat Al Baqarah ayat 201 yang berbunyi :
Artinya : Ya Tuhan kami, berilah kami kabaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan periharalah kamidari siksa neraka.
37
C. Manajemen Pembelajaran TPQ
Manajemen pembelajaran merupakan aktivitas memadukan sumber- sumber pembelajaran agar terpusat pada tujuan mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan pendidikan bangsa Indonesia seperti yang tertera dalan TAP MPR II thaun 1983 yaitu meningkatkan
36
Ibid
,. hlm. 34
37
Departemen Agama Republik Indonesia,
op. cit.,
hlm. 49
ketakwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memeperkuat kepribadian, mempertebal semangat
kebangsaan serta cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Dalam proses pembelajaran TPQ terdapat empat unsur, yaitu:
1. Perencanaan yang menyangkut berbagai kegiatan, antara lain:
a. Penentuan sasaran yang hendak dicapai
b. Peng alokasian dana
c. Penggunaan tenaga daya
d. Pengorganisasian pewadahan
e. Metode dan sistem
f. Efisiensi dan efektifitas untuk mencapai sasaran
g. Pengetahuan ruang dan waktu
h. Penilaian terhadap hasil usaha
i. Penentuan langkah dan aktivitas selanjutnya
38
2. Pengorganisasian yang mencakup beberapa unsur, yaitu:
a. Pimpinan, yaitu ketua TPQ atau wakil ketua TPQ
b. Pembantu pimpinan yang melakukan beberapa fungsi yakni:
1 Fungsi penasehat yang bertugas membantu ketua TPQ yang
menyangkut dalam pemberian usul serta penyusunan program
38
Oemar Hamalik,
Perencanaan dan Manajemen Pendidikan,
Mandar Maju, Bandung, 1991, hlm.65
kegiatan tentang pengajaran, santri, fasilitas serta sarana pendidikan, dan pelayanan kepada masyarakat.
2 Fungsi jabatan yang bertugas mengkoordinasikan dan memimpin
pelaksanaan proses belajar mengajar pada suatu jurusan. 3
Fungsi pelayanan yang bertugas memberikan pelayanan kepada unsur-unsur lainnya dalam rangka pengelolaan TPQ secara
menyeluruh serta pelaksanaan proses belajar mengajar. c.
Pelaksana, yaitu para ustadz dan tenaga-tenaga teknik lainnya yang melakukan tugas pengajaran dan tugas-tugas
lainnya yang
berhubungan dengan para santri. d.
Bagan struktur atau pola organisasi yang di anjurkan yang memberi gambaran tentang kedudukan para pimpinan, pembantu pimpinan, dan
pelaksana.
39
3. Pengarahan,yaitu:
a. Menyusun rangka kerja,waktu, dan biaya yang terperinci
b. Memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan
rencana-rencana dengan pengambilan keputusan c.
Mengeluarkan intruksi-intruksi yang spesifik d.
Membimbing, memotivasi, dan mensupervisi
40
4. Pengawasan atau pengontrolan yang terdiri dari empat inti pokok, yaitu:
39
Ibid,
hlm.108
40
Iwa Sukiswa,
loc. cit
a. Sasaran atau target, rencana, kebijakan, norma standar, kriteria, atau
ukuran yang telah di tentukan sebelumnya misalnya inilah apa yang kita inginkan
b. Cara mengukur kegiatan misalnya cara mencari tingkat perkembangan
kemajuan atau pengarahan gerak ke sasaran kita c.
Cara membandingkan kegiatan dengan kriteria misalnya cara mencari apakah pekerjaan kita sebanding dengan hasil-hasil yang kita
kehendaki d.
Mekanisme tindakan korektif misalnya cara mengkoreksi penyimpangan
41
Manajemen pembelajaran harus selalu mengadakan kontak hubungan dengan lingkungan sekitar. Hal ini dibutuhkan agar sistem atau lembaga tetap
terjaga dan tidak mengalami kemunduran. Lingkungan yang dimaksud adalah masyarakat sekitar. Suatu lembaga pendidikan yang mampu mengadakan
kontak hubungan dengan masyarakatnya akan dapat berkembang dengan baik. Dengan menjalin hubungan dengan tokoh masyarakat, para dermawan dan
orang-orang yang cinta akan pendidikan, maka lembaga pendidikan itu akan banyak mendapat bantuan dan dukungan. Apalagi jika lembaga itu telah
menjaga kualitas dan mutunya. Lembaga itu pasti akan maju dan berkembang pesat.
Sebaliknya jika suatu lembaga pendidikan tidak mempunyai nama yang baik di lingkungan masyarakat, tidak mempunyai hubungan apapun
41
Iwa Sukiswa,
op.cit
, hlm. 54
dengan masyarakat sekitarnya, maka lembaga itu tidak mendapat bantuan dan dukungan dari masyarakat. Masyarakat tidak akan menitipkan putra-putra
mereka belajar ke dalam lembaga pendidikan itu. Apalagi jika lembaga pendidikan itu tidak dapat menunjukkan mutu dan kualitasnya. Hal demikian
akan menyebabkan tidak adanya peserta didik, dan lembaga pendidikan yang bersangkutan akan mengalami kemunduran dan bahkan akan mati.
Dilihat dari aktualisasinya, pendidikan merupakan proses interaksi antara ustadz pendidik dengan peserta didik santri untuk mencapai tujuan
pendidikan yang ditentukan. Pendidik, peserta didik, dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama pendidikan.
42
Ustadz sebagai pendidik diharapkan memiliki kemampuan mengajar yang profesional. Ustadz sebagai
pengajar yang profesional yaitu ustadz yang khusus bekerja pada suatu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh pengajar yang dipersiapkan untuk
itu. Bukan pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang tidak memperoleh pekerjaan.
Ustadz sebagai pendidik yang profesional harus mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara profesional dan juga harus memiliki kemampuan yang
profesional pula.Kemampuan profesional yang harus dimiliki oleh seorang pengajar dalam proses belajar mengajar secara rinci dapat dijabarkan sebagai
berikut : 1.
Menguasai bahan 2.
Mengelola program belajar mengajar
42
Abuddin Nata,
Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia,
Kencana, Jakarata, 2003, hlm. 135
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media sumber
5. Menguasai landasan-landasan pendidikan
6. Mengelola interaksi belajar mengajar
7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
8. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
43
Dalam mendidik siswa seorang ustadz harus menguasai ilmu yang diajarkan dengan baik. Selain itu seorang ustadz harus mampu meningkatkan
dan mengembangkan ilmu yang ia miliki supaya tidak ketinggalan zaman. Karena suatu bidang pengetahuan apapun setiap saat mengalami
perkembangan. Ustadz dalam mendidik siswa juga harus mampu memiliki kemampuan mengajar atau menyampaikan ilmu secara efektif dan efisien.
Kemampuan tersebut di antaranya : 1.
Bagaimana mengasuh dan membesarkan seorang anak didik. 2.
Pengetahuan tentang interaksi belajar mengajar secara umum, dan 3.
Pengetahuan tentang cara mentransfer suatu ilmu pengetahuan kepada anak didik.
Ustadz harus mampu menjadi teladan bagi anak didiknya. Sebelum menyampaikan kepada orang lain, ustadz harus berakhlak mulia dengan
memulai mendidik dirinya sendiri, memperbaiki tingkah laku, menjaga kata- kata, dan berpikir positif, berhati bersih, dan bersikap terpuji. Sebagai
43
Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan,
kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar,
Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991, hlm. 25-29
pengayom bagi santri-santri ustadz harus mengontrol, memberikan nasehat, dan pesan-pesan moral agar dapat menguasai pelajaran dan berakhlak mulia.
Hal yang harus selalu dikontrol oleh ustadz yaitu keseimbangan antara perkembangan ilmu dan perilakuanya.
Selain sebagai pengajar ustadz harus mampu mendidik dan membimbing para santri untuk dapat menguasai suatu pengetahuan dan
ketrampilan. Seyogyanya ustadz juga dapat membimbing anak didiknya untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri mereka. Tidak cukup seorang
guru hanya dengan menguasai bahan pelajaran, tetapi juga harus dapat memahami apa yang dapat disentuh oleh materi-materi pelajaran yang
diberikan pada anak didik. Ustadz harus tahu sifat-sifat kepribadian apa yang dapat dirangsang pertumbuhannya melalui materi-materi pelajaran yang
diajarkan.
D. Perangkat Pengelolaan TPQ