lain dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya pengalaman melaut nelayan tidak menyebabkan nelayan bersikap positif atau negatif.
- Analisis Hubungan Jumlah Tanggungan Dengan Sikap Nelayan
Dari tabel 14 dapat dilihat nilai rs antara jumlah tanggungan dengan sikap nelayan adalah sebesar 0,093 dengan nilai t-hitung sebesar 0,496. Oleh karena
nilai t-hitung t-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak ada hubungan antara jumlah tanggungan dengan sikap nelayan. Atau dengan kata
lain, tinggi rendahnya jumlah tanggungan tidak menyebabkan nelayan bersikap positif atau negatif.
- Analisis Hubungan Jumlah Pendapatan Dengan Sikap Nelayan
Dari tabel 14 dapat dilihat bahwa nilai rs antara jumlah pendapatan dengan sikap nelayan adalah sebesar 0,082 dengan nilai t-hitung sebesar 0,436. Oleh
karena nilai t-hitung t-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan antara jumlah pendapatan dengan sikap nelayan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya pendapatan tidak menyebabkan nelayan bersikap positif atau negatif.
c. Perbandingan Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Nelayan yang
Belum dan Sudah Pernah Mendapatkan Bantuan Alat Tangkap Dengan Sikap Terhadap Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Tabel 15. Perbandingan Hubungan Karaktersitik Sosial Ekonomi Nelayan yang Belum dan Sudah Pernah Mendapatkan Bantuan Alat
Tangkap Dengan Sikap Nelayan
Variabel Kelompok 1
Kelompok 2 Rs
t-hitung rs
t-hitung
Umur Tingkat Pendidikan
Pengalaman Melaut Jumlah Tanggungan
Jumlah Pendapatan per Hari 0,109
0,284 0,113
0,159 0,007
0,581 1,570
0,604 0,850
0,034 -0,038
0,104 0,064
0,093 0,082
-0,198 0,554
0,337 0,496
0,436
Sumber : data primer diolah dari tabel 13 dan 14
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel dapat dilihat bahwa, baik untuk kelompok nelayan 1, yaitu yang belum pernah mendapatkan bantuan alat tangkap ikan, dan untuk kelompok
nelayan kelompok 2, yaitu yang sudah pernah mendapatkan bantuan alat tangkap ikan, tidak ada variabel karakteristik ekonomi yang berhubungan dengan sikap
nelayan. Artinya tinggi rendahnya karakteristik sosial ekonomi nelayan yang belum dan sudah pernah mendapatkan bantuan alat tangkap tidak menyebabkan
nelayan bersikap positif atau negatif.
Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Nelayan Terhadap Sikap Nelayan
Pengaruh karakteristik sosial ekonomi nelayan yang diteliti adalah umur, pendidikan, pengalaman melaut, jumlah tanggungan dan jumlah pendapatan
dengan sikap nelayan, dianalisis dengan menggunakan metode Regresi Linear
Berganda dengan bantuan SPSS 16. a.
Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Nelayan yang Belum Pernah Mendapatkan Bantuan Alat Tangkap Ikan Terhadap Sikap Nelayan
Hasil analisis regresi linear berganda karakteristik sosial ekonomi nelayan yang belum pernah mendapatkan bantuan alat tangkap ikan terhadap sikap
nelayan dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini :
Tabel 16. Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Nelayan yang Belum Pernah Mendapatkan Bantuan Alat Tangkap Ikan Terhadap
Sikap Nelayan
Variabel Koefisien Regresi
t-hitung Signifikansi
Constant Umur
Tingkat Pendidikan Pengalaman Melaut
Jumlah Tanggungan Jumlah Pendapatan
63,564 0,050
0,453 0,044
0,230 0,000
8,674 0,516
1,437 0,370
0,533 -0,940
0,000 0,611
0,164 0,715
0,599 0,357
R-square = 0,165
F-hitung = 0,945 sig = 0,470
Universitas Sumatera Utara
Persamaan Regresi Linear Berganda : Y = 63,564 + 0,05 X
1
+ 0,452 X
2
+ 0,044 X
3
+0,044 X
4
+ X
5
Dimana : Y
= Skor Sikap Nelayan X
1
= Umur Nelayan Tahun X
2
= Tingkat Pendidikan Tahun X
3
= Pengalaman Melaut Tahun X
4
= Jumlah Tanggungan Jiwa X
5
= Jumlah Pendapatan Rphari Dari tabel 16 diperoleh penjelasan sebagai berikut:
1. Secara serempak, diperoleh nilai F-hitung sebesar 0,945 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,470. Maka dapat disimpulkan bahwa secara serempak
variabel umur, tingkat pendidikan, pengalaman melaut, jumlah tanggungan dan jumlah pendapatan tidak berpengaruh nyata terhadap sikap nelayan.
2. Secara parsial, diperoleh nilai koefisien regresi umur nelayan terhadap sikap sebesar 0,05 dengan nilai t-hitung sebesar 0,516 sig = 0,611. Nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,651 0,05, hal ini menunjukkan bahwa umur nelayan tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap sikap nelayan.
3. Secara parsial, diperoleh nilai koefisien regresi tingkat pendidikan nelayan terhadap sikap nelayan sebesar 0,452 dengan nilai t-hitung sebesar 1,437 sig
=0,164. Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,164 0,05, hal ini menunjukkan bahwa secara parsial, tingkat pendidikan nelayan tidak
berpengaruh nyata terhadap sikap nelayan.
Universitas Sumatera Utara
4. Secara parsial, diperoleh nilai koefisien regresi pengalaman melaut nelayan terhadap sikap nelayan sebesar 0,044 dengan nilai t-hitung sebesar 0,370 sig
= 0,715. Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,715 0,05, hal ini menunjukkan bahwa secara parsial, pengalaman melaut tidak berpengaruh
terhadap sikap nelayan. 5. Secara parsial, diperoleh nilai koefisen regresi jumlah tanggungan terhadap
sikap nelayan sebesar 0,230 dengan nilai t-hitung 0,599 sig = 0,599. Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,599 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
secara parsial, jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap sikap nelayan.
6. Secara parsial, diperoleh nilai koefisien regresi jumlah pendapatan terhadap sikap nelayan sebesar 0,0 dengan nilai t-hitung sebesar -0,94 sig = 0,357.
Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,357 0,05, hal ini menunjukkan bahwa secara parsial, jumlah pendapatan tidak berpengaruh nyata terhadap
sikap nelayan. 7. Nilai R-square sebesar 0,185 menunjukkan bahwa variabel umur, tingkat
pendidikan, pengalaman melaut, jumlah tanggungan dan jumlah pendapatan dapat menjelaskan sikap nelayan sebesar 18,5 . Sisanya dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diamati oleh peneliti sehingga diduga ada variabel lain yang menjelaskan sikap nelayan sebesar 81,5.
b. Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Nelayan yang Pernah