Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
2
volume, sehingga materi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menempati ruang memiliki massa,
volume dan memiliki sifat-sifat tertentu.
Materi memiliki massa, volume dan sifat, sehingga setiap materi memiliki wujud tertentu. Jika kita
melihat sebuah benda atau materi, maka wujudnya bermacam-macam. Di lingkungan sekitar kita mudah
dijumpai materi seperti kayu, air, dan udara.
Berdasarkan wujudnya maka materi dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : padat, cair dan gas
Gambar 1.1.
Kita dengan mudah menemui materi yang berwujud gas, seperti: udara, gas bumi, gas elpiji, uap air, dan
lainnya. Untuk yang berwujud cair, mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari kita seperti: air, minyak
goreng, alkohol, bensin, solar, larutan gula, air laut.
Demikian pula materi dalam wujud padat, terdapat dalam lingkungan sekitar kita dan yang paling sering
kita jumpai seperti: baja, batu, gelas, kaca, kayu, kapur dan sebagainya.
Perbedaan dari ketiga macam wujud materi adalah kemungkinan dimampatkan, sifat fluida, bentuk dan volumenya, disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan sifat materi Gas, Cair dan Padat
Gas Cair
Padat
Materi berwujud gas, mudah dimampatkan, jika terdapat
gas pada satu ruang tertentu, maka ruang tersebut dapat
diperkecil dengan menambah tekanan sehingga volume gas
juga mengecil.
Gas dapat mengalir dari satu ruang yang bertekanan tinggi
ke ruang yang bertekanan rendah. Gas dapat berubah
bentuk dan volumenya sesuai dengan ruang yang
ditempatinya, Gambar 1.2. Materi berwujud cair, sulit
dimampatkan, dapat dialirkan dari daerah yang tinggi
kedaerah yang lebih rendah, perhatikan Gambar 1.3.
Posisi tabung panjang lebih tinggi dibandingkan gelas yang
ada di bawahnya, Bentuk zat cair dapat berubah-ubah
sesuai dengan tempatnya, namun volumenya tetap, pada
gambar tampak bentuk zat cair mula-mula berupa tabung
panjang dan berubah menjadi bentuk gelas.
Materi yang berwujud padat tidak dapat dimampatkan,
tidak memiliki sifat fluida atau mengalir dan bentuk serta
volumenya tidak dapat berubah-ubah.
Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
3
Gambar 1.2. Gas mengalir dari dalam botol yang memiliki tekanan menuju balon yang memiliki
tekanan rendah, Dari dalam botol gas mengalir ke balon dan memiliki bentuk sesuai dengan
bentuk balon. Gambar 1.3. Cairan mengalir ketika kran
dibuka dari tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah, bentuk zat cair berubah
dari bentuk tabung panjang menjadi bentuk gelas, namun volume zat cair tetap.
3. Sifat Materi
Ketiga wujud materi yang sudah kita bahas pada dasarnya memiliki sifat-sifat tertentu. Secara umum
sifat tersebut dapat kita bagi menjadi dua macam, yaitu sifat kimia dan sifat fisika, lihat Gambar 1.4.
Sifat fisika dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang terkait dengan perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang
dapat diamati karena adanya perubahan fisika atau perubahan yang tidak kekal.
Air sebagai zat cair memiliki sifat fisika seperti mendidih pada suhu 100
o
C. Sedangkan logam memiliki titik lebur yang cukup tinggi, misalnya besi melebur pada suhu
1500
o
C. Sifat Kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat
yang dapat diamati muncul pada saat terjadi perubahan kimia. Untuk lebih mudahnya, kita dapat mengamati
dua buah zat yang berbeda misalnya minyak dan kayu. Jika kita melakukan pembakaran, maka minyak lebih
mudah terbakar dibandingkan kayu, sehingga mudah tidaknya sebuah zat terbakar merupakan sifat kimia
dari zat tersebut.
Beberapa sifat kimia yang lain adalah bagaimana sebuah zat dapat terurai, seperti Batu kapur yang
mudah berubah menjadi kapur tohor yang sering disebut dengan kapur sirih dan gas karbon dioksida.
Gambar 1.4. Bagan sifat materi
Sifat Materi
Sifat Fisika
Sifat Kimia
Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
4
4. Perubahan Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi
zat baru maupun tidak. Perubahan materi terjadi dipengaruhi oleh energi baik berupa kalor maupun
listrik. Perubahan materi dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia,
perhatikan Gambar 1.5.
4.1. Perubahan Fisika
Suatu materi mengalami perubahan fisika, adalah perubahan zat yang bersifat sementara, seperti
perubahan wujud, bentuk atau ukuran. Perubahan ini tidak menghasilkan zat baru.
Jika kita memanaskan es, maka es tersebut akan berubah menjadi air, selanjutnya jika kita panaskan
terus maka air akan berubah menjadi uap air.
Peristiwa ini hanya menunjukan perubahan wujud dimana es, adalah air yang berbentuk padat, dan air
yang berbentuk cair, dan uap air adalah air yang berbentuk gas. Tampak bahwa zat masih tetap air.
Berbagai macam perubahan wujud adalah contoh perubahan fisika. Beberapa contoh di bawah ini,
adalah perubahan wujud yang mudah kita amati.
Proses membeku, perubahan dari zat cair menjadi zat padat karena terjadi penurunan suhu, membuat es
dan membuat agar-agar atau jelly adalah proses yang sering dilakukan oleh ibu kita.
Penyubliman adalah peristiwa perubahan zat padat berubah menjadi gas. Dalam kehidupan sehari-hari
mudah kita jumpai, misalnya kapur barus yang menyublim menjadi gas berbau wangi. Menghablur
merupakan peristiwa perubahan gas menjadi padatan, peristiwa ini sering disebut juga dengan
pengkristalan. Proses di laboratorium dapat dilakukan untuk membuat kristal amonium sulfat yang berasal
dari gas amonia dan belerang dioksida.
Perubahan wujud yang lain adalah menguap, mencair dan mengembun. Peristiwa ini dapat diamati pada
peristiwa hujan. Peristiwa ini diawali dengan penguapan air ke udara, selanjutnya mencair kembali
dan kembali ke permukaan bumi Gambar 1.6. Gambar 1.5. Bagan perubahan materi
Gambar 1.6. Siklus air, proses terjadinya hujan dan salju
Perubahan Materi
Perubahan Fisika
Perubahan Kimia