xxvii diberikan dipercaya akan menimbulkan bencana atau malapetaka. Adapun sesaji
dapat berupa makanan kecil yang sering dikonsumsi oleh manusia, bunga-bungaan, dan lain-lain. Setiap sesaji tersebut mengandung makna sendiri-sendiri tergantung
dari ujubnya tujuannya
B. Tradisi
Tradisi bahasa Latin: traditio, `diteruskan` atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak
lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar
dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun sering kali lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
Dalam Kamus Antropologi 1985: 125 dijelaskan pengertian tradisi adalah kebiasaan yang bersifat magis religius dari kehidupan suatu penduduk asli yang
meliputi nilai-nilai budaya, norma-norma hukum kemudian menjadi suatu sistem atau peraturan tradisional.
Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tradisi adalah kebiasaan yang bersifat religius pada suatu masyarakat yang berjalan turun temurun
dari generasi ke generasi yang bersifat terus-menerus kontinyu.
C. Upacara Tradisional
Upacara adalah suatu kegiatan pesta tradisional yang diatur menurut tata
xxviii adat atau hukum yang diatur oleh tata adat yang berlaku dalam masyarakat, dalam
merangka memperingati peristiwa-peristiwa yang penting atau lain-lain dengan ketentuan adat yang bersangkutan Aryono Suyono, 1985: 423. Upacara tradisional
merupakan tingkah laku manusia menanggapi adanya kekuatan gaib di luar kekuatan manusia. Kekuatan gaib ini tumbuh dari alam bawah sadar sebagai perwujudan dari
keterbatasan kemampuan manusia dalam menghadapi tantangan hidup, baik yang berasal ari diri sendiri maupun dari alam sekitar. Para pelaku dan pendukung upacara
tradisional akan mendapat perasaan aman bila melakukannya. Upacara tradisional diadakan untuk menjaga atau mendapatkan keselamatan
dan kehidupan yang baik untuk pribadi seseorang atau sekelompok orang seperti keluarga, penduduk desa, dan penduduk negeri; keselamatan dan berkah untuk suatu
tempat misalnya, rumah, rumah peribadatan, desa, negeri dan sebagainya. Suryo, 2001: 1. Adapun fungsi upacara tradisional adalah pengokohan norma-norma, serta
nilai-nilai budaya yang telah berlaku turun temurun Purwadi, 2005: 3.
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa upacara tradisional adalah kegiatan tradisional masyarakat untuk menghormati atau mendekatkan dengan
para arwah leluhur agar mendapat keselamatan dan kesejahteraan hidup yang dilakukan berkala pada waktu tertentu.
D. Jamasan Pusaka