commit to user
H. Alat dan Bahan
1. Cawan petri diameter 10 cm
2. Batang kaca sebagai pengaduk
3. Gelas ukur
4. Pinset anatomis
5. Labu takar
6. Toples untuk menyimpan cacing
7. Inkubator
8. Larutan garam fisiologis NaCl 0,9
9. Larutan uji dengan konsentrasi 20, 40, 60, 80, dan 100
I. Cara Kerja
1. Pembuatan Infusa Daun Jambu Biji
a. Pengambilan Bahan
Daun jambu biji yang akan diinfus didapat langsung dari B2P2TOT Tawangmangu.
b. Pembuatan Serbuk Daun Jambu Biji
Serbuk daun jambu biji adalah serbuk yang dihasilkan dari daun jambu biji yang telah dikeringkan dalam oven pada suhu 40
C kemudian dihaluskan dan diayak dengan pengayak nomor 40.
c. Pembuatan Infusa Daun Jambu Biji
Ekstraksi daun jambu biji dilakukan dengan metode infudasi dan hasil ekstraksi disebut infusa.
Infudasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang
commit to user
larut air dan bahan-bahan nabati. Cara ini sangat sederhana dan sering digunakan oleh perusahaan obat tradisional. Dengan beberapa
modifikasi, cara ini sering digunakan untuk membuat ekstrak. Infusa dibuat dengan cara :
1 Membasahi 100 gram serbuk daun jambu biji dengan air sebanyak
100 ml. 2
Dipanaskan selama 15 menit pada suhu 90 C – 98
C dengan menggunakan panci infudasi.
3 Penyaringan dilakukan pada saat cairan masih panas.
2. Penentuan Konsentrasi Larutan Uji yang Digunakan
Penelitian ini menggunakan larutan infusa daun jambu biji dengan berbagai macam konsentrasi, yaitu:
Konsentrasi I : 20 ml infusa daun jambu biji + 80 ml NaCl 0,9
→ Larutan infusa daun jambu biji 20
Konsentrasi II : 40 ml infusa daun jambu biji + 60 ml NaCl 0,9
→ Larutan infusa daun jambu biji 40
Konsentrasi III : 60 ml infusa daun jambu biji + 40 ml NaCl 0,9 →
Larutan infusa daun jambu biji 60 Konsentrasi IV : 80 ml infusa daun jambu biji + 20 ml NaCl 0,9
→ Larutan infusa daun jambu biji 80
Konsentrasi V : 100 ml infusa daun jambu biji
→ Larutan infusa daun jambu biji 100
commit to user
3. Langkah Penelitian
a. Tahap Penelitian Pendahuluan 1
7 buah cawan petri disiapkan, diisi larutan garam fisiologis NaCl 0,9 sebanyak 25 ml dan larutan uji dalam 5 konsentrasi 20,
40, 60, 80 dan 100, dihangatkan dalam inkubator hingga suhu larutan mencapai 37
C. 2
Ke dalam masing-masing cawan petri dimasukkan Ascaris suum, Goeze sebanyak 5 ekor dan diinkubasi pada suhu 37
C. 3
Untuk menentukan cacing tersebut mati atau hidup cacing-cacing tersebut disentuh dengan pinset. Jika sudah tidak bergerak, maka
cacing dinyatakan mati. Pengamatan dilakukan tiap 1 jam. 4
Waktu kematian dan serial konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian cacing pada uji ini menjadi dasar tahap penelitian.
a. Tahap Penelitian Akhir
1 5 cawan petri disiapkan, masing-masing diisi larutan NaCl 0,9
kontrol negatif, larutan pyrantel pamoate kontrol positif, dan larutan uji dalam konsentrasi 60, 80, dan 100 sebanyak 25 ml
dan dihangatkan terlebih dahulu pada inkubator hingga suhu larutan mencapai 37
C. 2
Ke dalam masing-masing cawan petri dimasukkan Ascaris suum, Goeze sebanyak 5 ekor dan diinkubasi pada suhu 37
C.
commit to user
3 Untuk menentukan cacing tersebut mati atau hidup cacing-cacing
tersebut disentuh dengan pinset. Jika sudah tidak bergerak, maka cacing dinyatakan mati. Pengamatan dilakukan tiap 1 jam.
4 Hasil pengamatan yang diperoleh tiap 1 jam dicatat.
5 Penelitian direplikasi 4 kali
J. Teknik Analisis Data