Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Subjek Penelitian Teknik Sampling Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik yang menggunakan rancangan penelitian the post test only controlled group design.

B. Lokasi Penelitian

Laboratorium Pusat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Subjek Penelitian

Subyek penelitianhewan uji adalah Ascaris suum, Goeze yang masih aktif bergerak diperoleh dari usus babi dari tempat penyembelihan Dinas Pertanian Kota Surakarta.

D. Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive sampling dengan cara menyamakan panjang cacing serta tidak membedakan jenis kelamin cacing. Penentuan besar sampel dihitung dengan rumus Federer: Keterangan : n = besar sampel t = jumlah kelompok perlakuan Federer, 1955 Karena penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan, maka: n-15-1 ≥ 15 4n ≥ 19 n ≥ 4,75 Masing-masing kelompok akan memiliki sampel sebanyak 5 sampel. n ‐ 1 t ‐ 1 ≥ 1 5 commit to user

E. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas Konsentrasi infusa daun jambu biji 2. Variabel Tergantung Jumlah kematian cacing dalam tiap rendaman tiap jam selama 7 jam. 3. Variabel Perancu a. Variabel perancu yang terkendali i. Jenis cacing ii. Ukuran cacing iii. Suhu percobaan b. Variabel perancu yang tidak terkendali 1 Umur cacing 2 Variasi kepekaan cacing terhadap larutan uji 3 Umur tanaman jambu biji

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Serbuk Daun Jambu Biji Serbuk daun jambu biji adalah serbuk yang dihasilkan dari daun jambu biji yang telah dikeringkan dalam oven pada suhu 40 C kemudian dihaluskan dan diayak dengan pengayak nomor 40. 2. Infusa Daun Jambu Biji Infusa daun jambu biji adalah infusa yang dihasilkan setelah serbuk daun jambu biji yang kemudian diekstraksi dengan metode infudasi. commit to user 3. Konsentrasi Infusa Daun Jambu Biji Konsentrasi infusa daun jambu biji yang digunakan adalah 20, 40, 60, 80 dan 100. 4. Jumlah Kematian Cacing Jumlah kematian cacing adalah jumlah cacing yang mati dalam tiap rendaman pada waktu yang telah ditentukan. Pengamatan dilakukan tiap 1 jam. Cacing dianggap mati apabila disentuh dengan pinset anatomis tidak ada respon gerakan. 5. Variabel Perancu Terkendali a. Jenis cacing Jenis cacing yang digunakan adalah cacing pada usus halus babi Ascaris suum, Goeze. b. Ukuran cacing Ukuran cacing dikendalikan dengan memilih cacing yang memiliki panjang antara 30 cm sampai 35 cm c. Suhu percobaan Suhu percobaan dikendalikan dengan inkubator bersuhu 37 C. 6. Variabel Perancu Tidak Terkendali a. Umur cacing Umur cacing merupakan variabel luar yang tidak dapat dikendalikan karena cacing yang didapat adalah cacing yang berasal dari usus babi yang tidak dapat dipastikan kapan babi tersebut terinfeksi cacing dan kapan telur cacing menetas menjadi cacing dewasa. commit to user b. Variasi kepekaan cacing terhadap larutan obat yang diujikan Variasi kepekaan cacing terhadap obat larutan yang diujikan merupakan variabel luar yang tidak dapat dikendalikan karena pertumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor. c. Umur daun jambu biji Umur daun jambu biji merupakan variabel yang tidak dapat dikendalikan karena daun merupakan bagian dari tanaman jambu biji yang selalu beregenerasi. Daun yang telah kering akan rontok dan digantikan dengan daun baru yang lebih produktif. Oleh karena itu, sangat sulit untuk mengetahui kapan daun-daun tersebut mulai tumbuh. commit to user

G. Rancangan Penelitian 1.