BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Secara garis besar terdapat empat faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kecelakaan lalu lintas KLL. Keempat faktor tersebut antara lain : faktor
manusia, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Faktor manusia dianggap sebagai faktor yang paling menentukan kejadian KLL. Faktor manusia tersebut seperti :
jenis kelamin, kepemilikan SIM, usia, pendidikan, dll. Akibat KLL dapat terjadi cedera pada tubuh, seperti cedera pada kepala.
Terdapat beberapa faktor risiko yang mempengaruhi derajat cedera kepala, salah satunya adalah pemakaian helm pada pengendara sepeda motor. Derajat cedera
kepala diklasifikasikan menjadi tiga yaitu cedera kepala ringan, sedang, dan berat yang diukur dengan Glasgow Coma Scale GCS.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pemakaian helm pada pengendara sepeda motor dan variabel terikat adalah derajat cedera
kepala. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Bagan kerangka konsep penelitian
CEDERA KEPALA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS
NILAI GCS
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS
HELM + HELM -
Universitas Sumatera Utara
3.2. Definisi Operasional
1. Pemakaian helm
Definisi : Dipakai atau tidaknya helm oleh pengendara sepeda motor
pada saat mengalami kecelakaan lalu lintas Alat ukur
: Lembar pertanyaan wawancara Cara ukur
: Menghubungi pasien maupun keluarga pasien untuk mendapat data mengenai pemakaian helm. Data nomor
telepon pasien diperoleh dari rekam medis pasien Hasil ukur
: Pengendara yang memakai helm dan tidak memakai helm Skala
: Nominal
2. Derajat cedera kepala
Definisi : Tingkat beratnya cedera kepala yang dialami pengendara
sepeda motor akibat kecelakaan lalu lintas. Alat ukur
: Rekam medis Cara ukur
: Melihat skor total GCS yang terdapat pada rekam medis pasien. Skor total GCS diperoleh dengan menjumlahkan 3
aspek, yaitu : a. Membuka mata Eye Open
Membuka mata spontan 4
Membuka mata terhadap perintah 3
Membuka mata terhadap nyeri 2
Tidak membuka mata 1
b. Respon Verbal Verbal Response Orientasi baik dan mampu berkomunikasi.
5 Bingung mampu membentuk kalimat, tetapi arti
keseluruhan kacau 4
Dapat mengucapkan kata-kata, namun tidak berupa kalimat
3
Universitas Sumatera Utara
Tidak mengucapkan kata, hanya suara mengerang groaning
2 Tidak ada suara
1 c. Respon motorik Motoric Response
Menurut perintah 6
Mengetahui lokasi nyeri 5
Menolak rangsangan nyeri pada anggota gerak 4 Menjauhi rangsangan nyeri flexion
3 Ekstensi spontan
2 Tidak ada gerakan
1 Hasil ukur
: Dengan menjumlahkan ketiga aspek diatas maka diperoleh skor total GCS 3-15. Lalu dilakukan klasifikasi derajat
cedera kepala berdasarkan skor total GCS, yaitu : a. Cedera kepala ringan, bila GCS 13-15
b. Cedera kepala sedang, bila GCS 9-12 c. Cedera kepala berat, bila GCS 3-8
Skala : Ordinal
3. Usia
Definisi : Jumlah tahun hidup korbanpengemudi, sejak dia
dilahirkan hingga dia mengalami kecelakaan. Alat ukur
: Rekam medis Cara ukur
: Melihat data usia pada rekam medis Hasil ukur
: Usia pengendara 25 tahun dan ≤ 25 tahun
Skala : Rasio
4. Jenis Kelamin
Definisi : Pengelompokan pengendara sepeda motor berdasarkan
jenis kelaminnya. Alat ukur
: Rekam medis Cara ukur
: Melihat data jenis kelamin pada rekam medis
Universitas Sumatera Utara
Hasil ukur : Laki-laki dan perempuan
Skala : Nominal
5. Pendidikan
Definisi : Pengelompokan pengendara sepeda motor berdasarkan
tingkat pendidikan terakhirnya. Alat ukur
: Lembar pertanyaan wawancara Cara ukur
: Menghubungi pasien maupun keluarga pasien. Data nomor telepon diperoleh dari rekam medis pasien.
Hasil ukur : SD, SMP, SMA, Sarjana
Skala : Ordinal
6. Kepemilikan SIM C
Definisi : Pengelompokan pengendara sepeda motor berdasarkan
ada atau tidaknya SIM C. Alat ukur
: Lembar pertanyaan wawancara Cara ukur
: Menghubungi pasien maupun keluarga pasien. Data nomor telepon diperoleh dari rekam medis pasien.
Hasil ukur : Memiliki SIM C dan tidak memiliki SIM C
Skala : Nominal
7. Kondisi kendaraan
Definisi : Kondisi kendaraan yang digunakan pasien sebelum
terjadinya kecelakaan. Alat ukur
: Lembar pertanyaan wawancara Cara ukur
: Menghubungi pasien maupun keluarga pasien. Data nomor telepon diperoleh dari rekam medis pasien.
Hasil ukur : Jenis sepeda motor, besar cc kendaraan, usia kendaraan
Skala : Nominal
Universitas Sumatera Utara
8. Kondisi jalan
Definisi : Kondisi jalan yang dilalui pengendara saat terjadinya
kecelakaan Alat ukur
: Lembar pertanyaan wawancara Cara ukur
: Menghubungi pasien maupun keluarga pasien. Data nomor telepon diperoleh dari rekam medis pasien.
Hasil ukur : Jalan datar, mendaki, menurun, berkelok, lurus, dan
berlubang. Skala
: Nominal
9. Kondisi lingkungan
Definisi : Kondisi lingkungan pada saat terjadinya kecelakaan
Alat ukur : Lembar pertanyaan wawancara
Cara ukur : Menghubungi pasien maupun keluarga pasien. Data
nomor telepon diperoleh dari rekam medis pasien. Hasil ukur
: Cuaca cerah, mendung, hujan Skala
: Nominal
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN