15
napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, banyak berkeringat, rasa sakit kepala, penglihatan kabur, dan mengalami ketegangan.
Respon kognitif orang mengalami ansietas berat adalah lapangan persepsi yang sangat sempit dan tidak mampu untuk menyelesaikan
masalah. Adapun respon perilaku dan emosinya terlihat dari perasaan tidak aman, verbalisasi yang cepat, dan blocking.
4 Panik Pada tingkatan panik lapangan persepsi seseorang sudah sangat
sempit dan sudah mengalami gangguan sehingga tidak bisa mengendalikan diri lagi dan sulit melakukan apa pun walaupun dia sudah
diberikan pengarahan. Respon-respon fisiologis panik adalah napas pendek, rasa tercekit, sakit dada, pucat, hipotensi, dan koordinasi motorik
yang sangat rendah. Sementara respon-respon kognitif penderita panik adalah lapangan persepsi yang sangat sempik sekali dan tidak mampu
berpikir logis. Adapun respon prilaku dan emosinya terlihat agitasi, mengamuk dan marah-marah, ketakutan, berteriak-teriak, blocking,
kehilangan kontrol, diri dan memiliki persepsi yang kacau.
2.8 Mekanisme Koping
Stuar dan Sundeen 1998 menyatakan bahwa kecemasan tingkat ringan sering ditanggulangi tanpa pemikiran yang serius. Tingkat kecemasan sedang
dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme koping yaitu reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi pada
tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi stres dan
Universitas Sumatera Utara
16
mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi kecemasan ringan dan sedang, tetapi jika berlangsung pada tingkat tidak sadar dan melibatkan
penipuan diri dan distorsi realitas, maka mekanisme ini dapat merupakan respon maladaptif terhadap stres.
Ketika mengalami kecemasan, individu menggunakan berbagai mekanisme koping atau cara penyelesaian masalah, dan jika tidak dapat
mengatasi kecemasan secara sehat dapat menyebabkan perilaku yang patologis, sehingga mengalami koping individu yang tidak efektif. Berkaitan
dengan kecemasan pada pria dan wanita, perempuan lebih cemas akan ketidakmampuannya dibanding dengan laki-laki, laki-laki lebih aktif,
eksploratif, dan lebih rileks sedangkan perempuan lebih sensitif Myers, 1983 dikutif dari Trismiati,2004. Lebih lanjut Trismiati 2004 menyatakan bahwa
perempuan lebih mudah dipengaruhi oleh tekanan-tekanan lingkungan dari pada laki-laki. Perempuan juga lebih cemas, kurang sabar, dan mudah
mengeluarkan air mata. Koping individu yang tidak efektif adalah keadaan dimana seorang
individu mengalami atau beresiko mengalami ketidakmampuan dalam menangani ansietas karena tidak memiliki kemampuan secara fisik, perilaku
maupun kognitif. Respon Adaptif
Respon Maladaptif
Ringan Sedang
Berat Panik
Universitas Sumatera Utara
17
2.9 Fisiologi Kehamilan
2.9.1 Uterus Selama kehamilan, pembesaran uterus terjadi akibat peregangan
dan hipertrofi mencolok sel-sel otot, sementara produksi miosit baru terbatas. Peningkatan ukuran sel otot, ini diiringi oleha kumulasi
jaringan fibrosa, terutama di lapisan otot eksternal, dan peningkatan bermakna jaringan elastik. Anyaman yang berbentuk ikut memperkuat
dinding uterus Cunningham at al, 2012. Sejak awal kehamilan uterus sudah mengalami kontraksi ireguler
yang secara normal tidak menyebabkan nyeri. Selama trimester kedua, kontraksi dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Karena
fenomena ini pertama kali diungkapkan oleh J.Braxton Hicks pada tahun 1872 maka kontraksi ini dinamakan kontraksi Braxton Hicks.
Kontraksi ini muncul tanpa dapat diduga dan secara sporadis serta biasanya tidak berirama. Intensitasnya bervariasi antara sekitar 5 dan
25 mm Hg Alvares dan Caldeyro Barcia, 1950. Sampai beberapa minggu menjelang akhir kehamilan, kontraksi ini jarang terjadi, tetapi
meningkat selama satu atau dua minggu terakhir kehamilan. Pada saat ini, kontraksi dapat sesering setiap 10 sampai 20 menit dan juga,
sedikit banyak, mungkin berirama Cunningham at al, 2012.
Universitas Sumatera Utara
18
2.9.2 Penambahan Berat Sebagian besar dari penambahan berat selama kehamilan
disebabkan oleh uterus dan isinya, payudara, dan peningkatan volume darah serta cairan ekstrasel ekstravaskulear. Sebagian kecil dari
peningkatan ini dihasilkan oleh perubahan metabolik yang menyebabkan peningkatan air sel dan pengendapan lemak dan protein
baru apa yang disebut sebagai cadangan ibu maternal reserves . Hytten 1991 melaporkan bahwa penambahan berat rerata selama
kehamilan adalah sekitar 12,5 kg atau 27,5 kg. 2.9.3 Payudara
Pada minggu-minggu awal kehamilan, wanita sering merasakan parestesia dan nyeri payudara. Setelah bulan kedua, payudara
membesar dan memperlihatkan vena-vena halus dibawah kulit. Puting menjadi jauh lebih besar, berwarna lebih gelap, dan lebih tegak.
Setelah beberapa bulan pertama, pemijatan lembut pada puting sering menyebabkan keluarnya cairan kental kekuningan-kolustrum. Selama
beberapa bulan tersebut, areola menjadi lebih lebar dan lebih gelap. 2.9.4 Curah Jantung
Selama kehamilan normal, tekanan arteri rerata dan resistemsi vaskuler menurun, sementara volume darah dan laju metabolik basal
meningkat. Akibatnya, pada awal kehamilan curah jantung saat istirahat, jika diukur dalam posisi berbaring lateral, meningkat secara
bermakna Duvekot, dkk,1993; Mabie, dkk., 1994. Curah terus
Universitas Sumatera Utara
19
meningkat dan tetap meninggi selama sisa kehamilan. Selama kehamilan tahap lanjut dalam wanita dalam posisi
terlentang, uterus yang besar secara konsisten menekan aliran balik vena dari tubuh bagian bawah. Uterus juga dapat menekan aorta
bienarz, dkk., 1968. Akibatnya adalah pengisian jantung mungkin berkurang disertai penurunan curah jantung. Secara spesifik, Bamber
dan Dresner 2003 mendapatkan curah jantung pada aterm meningkat 1,2 Lmnt-hampir 20 persen-jika seorang wanita berpisah dari posisi
terlentang menjadi penyamping. Selain itu, pada posisi terlentang, aliran darah uterus hamil diperkirakan berkurang sepertiganya
berdasarkan velosimetri Doppler Jeffreys, dkk., 2006. Yang perlu dicata, Simpson dan James 2005 mendapatkan bahwa saturasi
oksigen janin lebih tinggi sekitar 10 persen ketika wanita melahirkan berada dalam posisi berbaring lateral dibandingkan dengan terlentang.
Saat berdiri, curah jantung turun dengan tingkatan serupa pada wanita tak hamil Easterling, dkk., 1988.
2.9.5 Tekanan Darah Kehamilan normal tidak banyak berpengaruh pada tekanan darah.
Walaupun pada kehamilan terjadi peningkatan curah jantung dan peningkatan resistensi vaskular, tekanan sistolik tidak banyak berubah.
Namun, tekanan darah diastolik lebih rendah pada dua semester pertama dan kembali ke tinggkat sebelum hamil pada trimester ketiga.
Pembentukan jaringan vaskuler baru dan relaksasi tonus perifer akibat
Universitas Sumatera Utara
20
pengaruh progesteron menyebabkan penurunan resistensi terhadap aliran darah.
Peningkatan perbedaan antar tekanan darah diastolik dan sistolik berarti selama hampir sepanjang kehamilan, tekanan nadi meningkat.
Hipotensi, terutama pada awal kehamilan, dikaitkan dengan rasa lelah, nyeri kepala, dan pusing, yang dialami oleh banyak wanita.
Pada wanita normotensif, tekanan darah pada kehamilan dipengaruhi oleh postur Wichman, Ryden, Wichman, 1984.
Tekanan darah lebih tinggi saat mereka duduk dan turun saat berbaring, terutama berbaring di satu sisi.
Berbaring telentang menyebabkan uterus dan isisnya menekan pembuluh besar, terutama vena iliaka dan vena kava inferior yang
berdinding tipis sehingga aliran balik vena berkurang. Sebagian besar wanita mengalami penurunan tekanan darah lebih dari 10 saat
mereka berbaring, bagi sebagian wanita penurunan ini menjadi ekstrem dan mencapai hampir 50. Efek posisi litotomi pada persalinan adalah
mengurangi curah jantung secara bermakna Carbonne et al, 1996. Pada akhir kehamilan, sebagian besar wanita mengalami edema
di tungkai bawah. Edema lebih parah pada wanita hipertensif, minum air pada wanita hamil tampaknya menyebabkan peningkatan volume
tungkai bawah dan diuresis tertunda sampai ia berbaring sehingga terjadi nokturia.
Universitas Sumatera Utara
21
2.9.6 Sistem Pencernaan a Mengidam dan menghindari makanan tertentu
Dua-pertiga wanita hamil memperlihatkan preferensi makanan yang mencolok berupa mengidam atau tidak menyukai makanan
tertentu. Diperkirakan sensitivitas papil pengecap menumpul selama kehamilan Bowen, 1992.
Sensasi kecap mungkin menumpul selama kehamilan sehingga ambang untuk semua sensasi kecap meningkat. Sensasi penciuman
mungkin meningkat, wanita hamil biasanya sangat peka terhadap bau yang mengganggu, misalnya nikotin dan kopi. Perubahan pada
pengecapan dan penciuman ini tampaknya mencerminkan sekresi hCG. b Mual dan muntah pada kehamilan
Antara 50 dan 90 wanita hamil mengalami mual dan muntah pada kehamilan MMK. Biasanya pada trimester pertama walaupun
20 mengalami MMK selama gestasi. Mual dan muntah mungkin merupakan manifestasi fisik pertama adanya kehamilan. MMK lebih
sering pada populasi perkotaan yang telah mengalami Westernisasi dan dipengaruhi oleh etnis, status pekerjaan, dan usia ibu. Puncak MMK
biasanya pada usia gestasi 8-12 minggu, gejala biasanya mereda pada pertengahan kehamilan. Walaupun sekitar 50 wanita dengan MMK
lebih sering mengalami pada pagi hari, sebagian mengalami mual dan muntah pada malam hari, dengan pola bifasik, atau sepanjang hari.
Universitas Sumatera Utara
22
MMK biasanya diterapi secara konservatif dengan istirahat dan pemberian keyakinan serta nasihat untuk mengonsumsi makanan yang
kaya karbohidrat yang mudah dicerna dan rendah lemak dalam jumlah kecil, tetapi sering. Daging dan bau yang keras dapat memperparah
MMK. Walawpun mungkin menimbulkan dampak sosioekonomi, MMK dianggap sebagai tanda prognostik yang baik dan berkaitan
dengan hasil akhir kehamilan yang positif. Mual dan muntah berlebihan yang menyebabkan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, gangguan metabolik, dan defesiensi gizi dikenal sebagai hiperemesis gravidarum.
2.9.7 Tidur Pada kehamilan, pola tidur berubah. Telah diamati adanya
peningkatan keinginan tidur dan tidur siang pada trimester pertama Brunner et al, 1994. Diperkirakan progesteron memengaruhi aktivitas
neuron di otak sehingga kadar neurotransmiter eksitatorik menurun Semith, 1991. Estrogen memperkuat efek ini dengan meningkatkan
jumlah reseptor untuk progesteron. Julah tidur rapid eye movement REM meningkat dari 25 minggu, memuncak pada 33-36 minggu.
Tidur non-REM stadium 4 tidur dalam berkurang. Keadaan inilah yang tampaknya penting untuk perbaikan jaringan dan pemulihan dari
kelelahan. Pada paruh kedua kehamilan, wanita cendrung tidur lebih sedikit karena mereka sering terganggu oleh nokturia, dispnea, nyeri
uluhati, hidung tersumbat, nyeri otot, stres, dan rasa cemas, serta
Universitas Sumatera Utara
23
aktivitas janin.
2.10 Kondisi Psikologis Ibu Selama Kehamilan