Kondisi Psikologis Ibu Selama Kehamilan

23 aktivitas janin.

2.10 Kondisi Psikologis Ibu Selama Kehamilan

Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang lebih jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang sedang terjadi. Respons psikologis ini dapat terulang pada kehamilan berikutnya pada setiap wanita : a. Trimester pertama Pada bulan pertama kehamilan, ibu dapat merasakan emosi yang tidak stabil seperti sindrom pra-menstruasi, seperti mudah tersinggung, perubahan suasana hati, tidak rasional dan mudah menangis. Ibu juga akan sering mengalami kekhawatiran secara berlebihan terhadap kondisi kandungan. Karena kehamilan merupakan pengalaman pertama ibu, perasaan tertekan di perut bagian bawah yang dirasakan sering dikhawatirkan sebagai tanda dari keguguran. Saat mengalami stres, ibu hamil akan mengalami sakit kepala, sakit punggung, atau hilangnya selera makan. Reaksi negatif terhadap stres dapat diperparah oleh suasana hati yang biasa dialami ibu hamil. Jika stres berlanjut dan tidak segera dimanajemen maka ibu dapat jatuh kekeadaan depresi yang di tandai dengan perasaan sedih, kosong, lemas, gangguan tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, perubahan kebiasaan makan tidak makan atau makan terus, keletihan yang tidak biasa, danatau kegelisahan yang berlebihan serta kehilangan minat melakukan kegiatan. Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara 24 manajemen stres yang tepat selama trimester pertama sangat penting agar stres tidak berlanjut ke trimester kedua dan ketiga. b. Trimester kedua Memasuki trimester kedua, ibu mulai dapat merasakan perubahan fisik akibat kehamilan. Hal yang sering dirasakan ibu adalah perasaan frustasi karena berada pada masa peralihan, misalnya akibat baju yang sudah terlalu kecil tetapi enggan untuk memakai baju hamil karena kehamilan yang belum terlalu besar. Sesak nafas, masalah tidur, dan peningkatan tekanan darah yang biasa mulai terjadi pada awal trimester kedua sering menjadi sumber kekhawatiran ibu. Pada akhir trimester kedua, orangtua mulai berfikir tentang tanggung jawab yang akan segera dipikul, perubahan gaya hidup, serta biaya keuangan dan emosional dari merawat seorang bayi. Karena proses persalinan sudah semakin dekat, ibu mulai mengalami kecemasan akan nyeri persalinan. Ibu yang belum pernah mengalami persalinan akan merasakan perasaan takut, dan cemas. c. Trimester ketiga Trimester ketiga di tandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi yang semakin dekat. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tingkat semangat, stress bahkan sampai depresi ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ibu menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was Universitas Sumatera Utara 25 mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuat ibu berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul Bandini, 2013. Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus, keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi. Ibu lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar pemikiran di fokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan wajah bayi itu kelak.

2.11 Ketidaknyamanan Fisik Ibu Hamil