Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Kelahiran Anak Pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang
Lampiran 1
JADWAL TENTATIF PENELITIAN
Jenis Kegiatan Sept. Oktober Nov. Des. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mengajukan judul
Menetapkan judul
Menyiapkan proposal
Mengajukan sidang
proposal
Sidang proposal
Revisi proposal
Uji Validitas
Uji reliabilitas
Pengumpulan data dan analisa data
Penyusunan
laporan skripsi
Ujian skripsi
Revisi
Mengumpulkan skripsi
(2)
Lampiran 2
Lembar Penjelasan (Inform Consent)
Assalamualaikum wr. wb
Selamat pagi/ siang/ sore Bapak/ Ibu yang saya hormati
Saya Arifin mahasiswa Fakultas Keperawatan USU yang sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “ Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Kelahiran Anak Pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang ” memohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk berpartisipasi didalam penelitian ini.
Bapak/ ibu diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia, sesuai dengan petunjuk pengerjaan yang akan dijelaskan selanjutnya. Bapak/ ibu hanya perlu menjawab dengan jujur, sesuai dengan keadaan diri masing-masing. Hasil dari kuesioner dan data pribadi Bapak/ ibu bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Bapak/ Ibu diharapkan untuk menjawab dengan teliti dan jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan agar memudahkan pengolahan data.
Partisipasi dan bantuan Bapak/ Ibu dalam penelitian ini amatlah penting dan berharga bagi saya. Saya mengucapkan terima kasih telah meluangkan waktu atas partisipasi yang Bapak/ Ibu berikan.
Responden Hormat Saya
(3)
Lampiran 3 INSTRUMEN PENELITIAN KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI KLINIK MAHDARINA PASAR IV PADANG
BULAN KECAMATAN MEDAN SELAYANG
A. Data Demografi
Petunjuk pengisian :
Ibu/Bapak diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda ceklis (√) pada tempat yang disediakan.
Kode Responden : ……….. Umur : ………...
Pendidikan : 1. Tidak sekolah 2. SD
3. SMP 4. SMA
5. Perguruan tinggi
Status perkawinan : 1. Menikah 2. Belum menikah
Penghasilan keluarga : 1. 1.000.000
2. 1.000.000 - 2.000.000 3. > 2.000.000
(4)
No Pernyataan TP KD SR SL 1. Saya menjadi lebih mudah tersinggung ketika keinginan
saya tidak terpenuhi.
2. Saya merasa bingung memilih makanan yang aman bagi kandungan saya.
3. Saya khawatir terhadap kesehatan kandungan saya.
4. Saya takut mengalami keguguran.
5. Saya takut melakukan aktifitas berlebihan karna akan mengganggu kesehatan janin.
6. Saya merasa seluruh otot tegang sejak hamil.
7. Saya mengalami kesulitan tidur.
8. Saya mengalami mimpi buruk tentang kondisi bayi yang saya kandung.
9. Saya khawatir bentuk tubuh menjadi tidak menarik sejak hamil.
10. Saya was-was dengan tanggungjawab merawat anak yang akan saya hadapi.
11. Saya takut membayangkan proses persalinan yang akan saya jalani.
12. Saya khawatir akan merasa nyeri hebat ketika proses persalinan.
13. Saya merasa gugup saat menantikan kelahiran bayi..
14. Saya takut anak saya lahir tidak normal
15. Saya bingung memikirkan biaya persalinan
16. Saya takut belum mampu menjadi ibu yang baik untuk anak saya.
(5)
(6)
(7)
52 R S R S R S R S S 4 3 4 3 4 3 4 3 F 4 3 4 3 4 3 4 3 Ʃ V K P : Pernyataan S : R-Lo R : Angka yang diberikan oleh penilai
L : Angka penilaian validitas terendah (1)
n : Jumlah penilai (2)
C : Angka penilaian validitas tertinggi (4)
V : Nilai koof isien (0- 1)
n : 2(4-1) = 2x3 = 6
V :
ƩS/{n(C-1)}
K : 0 - 0,33
tidak sesuai
: 0,34 - 0,67 sesuai
: 0,68 - 1 sangat sesuai P1 P2 P3 P4 6
∕6 = 1
6
∕6 = 1
6
∕6 = 1
6
∕6 = 1
6
Sangat ses
K
Koofisien Validitas Isi - Aiken s V
Sangat se Sangat se
Sangat se
Penilai
6 6 6
L am pi ran 5 Universitas Sumatera Utara
(8)
(9)
(10)
Lampiran 8
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR.
Reliability
Notes
Output Created 23-Aug-2016 10:56:58
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 10
Matrix Input Missing
Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all
variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR.
Resources Processor Time 00:00:00.031
(11)
[DataSet0]
Warnings
Each of the following component variables has zero variance and is removed from the scale: P8
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 10 100.0
Excludeda 0 .0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.884 .880 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 2.40 .699 10
P2 2.30 .949 10
P3 2.70 .949 10
P4 2.50 .707 10
P5 2.90 .994 10
P6 2.50 .527 10
P7 2.80 1.135 10
(12)
Inter-Item Correlation Matrix
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
P1 1.000 .302 .034 .225 -.096 -.302 -.168 .190 .201 -.250 -.138 .151 -.491 -.224 .109
P2 .302 1.000 .358 .414 .624 .556 .475 -.120 .358 .553 .178 .444 .133 .671 .495
P3 .034 .358 1.000 .248 .200 .333 .660 .220 -.111 .452 .204 .333 -.229 .389 .174
P4 .225 .414 .248 1.000 -.079 .149 -.138 .000 -.083 .112 -.342 .149 -.256 .237 .090
P5 -.096 .624 .200 -.079 1.000 .530 .669 .324 .671 .783 .632 .636 .382 .348 .523
P6 -.302 .556 .333 .149 .530 1.000 .743 .180 .333 .754 .459 .600 .343 .742 .361
P7 -.168 .475 .660 -.138 .669 .743 1.000 .400 .454 .882 .788 .743 .271 .610 .469
P9 .190 -.120 .220 .000 .324 .180 .400 1.000 .419 .393 .536 .629 -.062 -.324 .065
P10 .201 .358 -.111 -.083 .671 .333 .454 .419 1.000 .620 .714 .778 .057 .271 .575
P11 -.250 .553 .452 .112 .783 .754 .882 .393 .620 1.000 .813 .829 .414 .655 .563
P12 -.138 .178 .204 -.342 .632 .459 .788 .536 .714 .813 1.000 .803 .452 .340 .525
P13 .151 .444 .333 .149 .636 .600 .743 .629 .778 .829 .803 1.000 .171 .424 .722
P14 -.491 .133 -.229 -.256 .382 .343 .271 -.062 .057 .414 .452 .171 1.000 .255 .289
P15 -.224 .671 .389 .237 .348 .742 .610 -.324 .271 .655 .340 .424 .255 1.000 .498
P16 .109 .495 .174 .090 .523 .361 .469 .065 .575 .563 .525 .722 .289 .498 1.000
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
38.60 84.489 9.192 15
P11 2.80 1.398 10
P12 3.20 .919 10
P13 3.00 1.054 10
P14 2.20 1.229 10
P15 2.10 .994 10
(13)
(14)
(15)
60 1 22 Perguruan Tinggi > 2.000.000 3 1 3 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 46 Cemas Berat 3 2 26 Perguruan Tinggi > 2.000.000 3 1 3 3 3 3 2 1 4 3 2 3 4 3 1 4 43 Cemas Berat 3 3 23 SMA 1.000.000-2.000.000 2 3 2 2 2 4 4 1 4 2 4 2 2 2 2 2 40 Cemas sedang 2 4 22 SMA 1.000.000-2.000.000 2 2 3 2 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 2 2 43 Cemas Berat 3 5 27 Perguruan Tinggi > 2.000.000 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 1 2 44 Cemas Berat 3 6 25 SMA 1.000.000-2.000.000 3 3 4 4 4 2 2 1 2 2 2 2 4 4 1 2 42 Cemas Berat 3 7 24 Perguruan Tinggi 1.000.000-2.000.000 2 1 3 4 3 2 2 1 3 2 4 3 3 4 2 2 41 Cemas Berat 3 8 26 SMA 1.000.000-2.000.000 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 38 Cemas sedang 2 9 25 SMA 1.000.000-2.000.000 3 3 4 4 4 3 3 1 2 4 4 4 4 2 3 2 50 panik 4 10 23 SMA > 2.000.000 2 1 4 2 2 1 3 1 4 4 4 4 4 4 2 4 46 Cemas Berat 3 11 24 SMA > 2.000.000 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 56 panik 4 12 25 SMA > 2.000.000 3 2 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 3 2 1 2 34 Cemas sedang 2 13 25 SMA > 2.000.000 3 2 4 4 3 2 2 1 1 1 2 3 3 3 1 1 36 Cemas sedang 2 14 26 Perguruan Tinggi > 2.000.000 4 4 3 3 4 3 2 1 2 3 3 4 3 4 2 3 48 Cemas Berat 3 15 23 SMA > 2.000.000 4 2 3 3 4 2 3 2 4 2 4 2 2 1 2 1 41 Cemas Berat 3 16 22 SMA > 2.000.000 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 44 Cemas Berat 3 17 24 SMA > 2.000.000 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 59 panik 4 18 23 Perguruan Tinggi > 2.000.000 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 3 3 3 2 1 1 35 Cemas sedang 2 19 22 SMA 1.000.000-2.000.000 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 Cemas sedang 2 20 23 SMA > 2.000.000 3 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 1 1 2 31 Cemas sedang 2 21 26 Perguruan Tinggi > 2.000.000 4 4 3 2 4 4 2 1 3 3 2 2 3 1 1 1 40 Cemas sedang 2 22 23 SMA 1,000,000 4 2 4 4 2 3 2 2 1 1 1 2 2 4 3 3 40 Cemas sedang 2 23 24 Tidak sekolah 1.000.000-2.000.000 2 2 4 4 2 3 3 3 1 2 3 4 2 4 3 3 45 Cemas Berat 3 24 24 SMA 1.000.000-2.000.000 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 41 Cemas Berat 3 25 21 SMP 1.000.000-2.000.000 2 3 3 2 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 2 2 41 Cemas Berat 3 26 25 SMA 1.000.000-2.000.000 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 35 Cemas sedang 2 27 22 SMA 1.000.000-2.000.000 2 2 4 4 3 3 3 2 1 2 3 4 2 4 3 2 44 Cemas Berat 3 28 23 SMA 1.000.000-2.000.000 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 43 Cemas Berat 3 29 22 SMA 1.000.000-2.000.000 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 41 Cemas Berat 3 30 20 SMA 1.000.000-2.000.000 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 40 Cemas sedang 2 Lam iran 11 M A ST E R TA B E L Universitas Sumatera Utara
(16)
LAMPIRAN 12
rentang usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid remaja 1 3.3 3.3 3.3
dewasa 29 96.7 96.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak sekolah 1 3.3 3.3 3.3
SMP 1 3.3 3.3 6.7
SMA 20 66.7 66.7 73.3
Perguruan tinggi 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kecemasan * rentang usia 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
kecemasan * rentang usia Crosstabulation rentang usia
Total
remaja dewasa
kecemasan 2 Count 1 10 11
% of Total 3.3% 33.3% 36.7%
3 Count 0 16 16
% of Total .0% 53.3% 53.3%
(17)
Total Count 1 29 30
% of Total 3.3% 96.7% 100.0%
penghasilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 2 6.7 6.7 6.7
2 14 46.7 46.7 53.3
3 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
variabelpeng
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid >2.000.000 14 46.7 46.7 46.7
1.000.000 2 6.7 6.7 53.3
1.000.000-2.000.000 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Frequency
tingkatcemas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 11 36.7 36.7 36.7
3 16 53.3 53.3 90.0
4 3 10.0 10.0 100.0
(18)
variabeltingkatcem
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid cemas berat 16 53.3 53.3 53.3
cemas sedang 11 36.7 36.7 90.0
panik 3 10.0 10.0 100.0
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
Riwayat Hidup
Nama : Arifin
Tempat/Tanggal Lahir : Desa Binjay/ 15 Agustus 1993
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Alamat : Jalan Bunga Wijaya Kusuma Pasar IV Padang Bulan
Jalan Binjay Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang
Orangtua
Ayah : M.Ali
Ibu : Baniah
Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Negeri 1 Seruway Kabupaten Aceh Tamiang 2000-2006
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Seruway Kabupaten Aceh Tamiang2006-2009
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Seruway Kabupaten Aceh Tamiang 2009-2012
4. Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara pada tahun 2012-sampai sekarang.
Riwayat Organisasi :
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Aisyaroh N, 2010. Jurnal: Kesehehatan Reproduksi Remaja. Semarang: Universitas
Sultan Agung
Anwar, I. (2012). Dasar-Dasar Statistika. Bandung:Alfabeta.
Arindra, Dirtha (___).Kecemasan Menghadapi Persalinan Anak Pertama Pada Ibu Dewasa Awal. Jurnal Pendidikan, Universitas Gunadarma
Aziz. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika. Bamber JH, Dresner M:Aortocaval compression in pregnancy: The effectof
changing the degree and direction of lateral titl on maternal cardiac output. AnesthAnalg 97:256, 2003
Bieniarz J, Branda LA, Maqueda E, et al: Aortocaval compression by the uterus in late pregnancy, 3. Unreliability of the sphygmomanometric method in estimating uterine artery pressuer. Am J Obstet Gynecol 102:1106, 1968 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2012). Resiko
Kehamilan Usia Muda. Diakses tanggal 20 Agustus 2016, dari
Bobak, L. (2005).Keperawatan Maternitas, Edisi 4.Jakarta: EGC.
Bustami.(2012).Peran Ibu Rumah Tangga dalam Keluarga (Kasus Ibu-ibu yang Bekerja Sebagai Guru Sekolah Dasar) di Kecamatan Tanjung Pinang Barat. PERAN IBU RUMAH T. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji: Tanjung Pinang.
Cunningham at al.(2012).Obstetri Williams edisi 23. Jakarta: EGC
Dagun, Save.M., (1991). Psikologi Keluarga: Peranan Ayah Dalam Keluarga, Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta.
Duvekot JJ, Cheriex EC, Pieters FA, et al: Early pregnancy changesin hemodynamics and volume homeostasis are consecutive adjustments triggered by a primary fall in systemic vascular tone. Am J Obstet Gynecol 169:1382, 1993
(25)
Fausiah F. (2003). Psikologi Abnormal. (Klinis Dewasa). Jakarta:Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Gunarsa, S, D. 1996. Psikologi Olahraga : Teori dan Praktek. Jakarta : PT BPK Gunung Agung.
Hawari, D. (2008). Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif). Jakarta: FK-UI
Hidayat. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Hytten FE, Chamberlain G: Clinical Physiology in Obstetrics. Oxford, Blackwell, 1991, p 152
Jaya, K. (2015). Keperawatan Jiwa. Tangerang Selatan:BINARUPA AKSARA Publisher.
Jeffreys RM, Stepanchak W, Lopez B, et al: Utererine blood flow during supine rest and exercise after 28 weeks of gestation. BJOG 113:1239, 2006
Kusnarto & Syaifudin. (2010). Pola Komunikasi Suami Istri yang Menjadi Tenaga Pembantu Rumah Tangga di Hari Lebaran (Infalan).Ilmu Komunikasi FISIP UPNV:Jatim.
Kaplan, H. I., Sadock, B. J., dan Grebb, J. A. (1997). Sinopsis psikiatri jilid 2. Alih Bahasa : Widjaja Kusuma. Jakarta : Binarupa Aksara.
Pieter, H. Z., Janiwarti, B., & Saragih, M. (2011). Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan. Jakarta:KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing Research: generating and assessing evidence for nursing practice (9 edition). Philadelpia: Lippincott.
Purba, J. M., Wahyuni, S. E., Daulay, W., & Nasution, M. L. (2013). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Masalah Psikososial dan Gangguan Jiwa. Medan:USU Press.
Rahmawati. (2014). Gambaran Sres dan Coping Ibu Rumah Tangga yang belum dikarunia Anak. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Simpson KR, James DC: Efficacyof intrauterine resuscitation techniques in
improving fetal oxygen status during labor. Obstet Gynecol 105:1365, 2005
(26)
Setyaningrum, Maryanto, Sukarno. (2013). Hubungan usia ibu primigravida dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja puskesmas pembantu Kandangan Bawen. Diakses tanggal
29 Agustus, dari
Sloane & Benedict. (2009). Petunjuk lengkap kehamilan. Alih bahasa, Anton Adiwiyoto. Jakarta: Pustaka Mina.
Stuar, G.W.,& Sundeen, S.J (1995) Prinsiples and Practice of Psychiatric Nursing. St. Louis:Mosby Year Book.
Suliswati dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Cetakan 1. Jakarta:EGC.
Suririnah. (2005). Beberapa metodekontrasepsi atau keluarga berencana, bagian
I. Diakses tanggal 20 Agustus 2016, dari
Trismiati, (2004). Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pria dan Wanita Akseptor Kontrasepsi Mantap di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta. JurnalPSYCHE, 1(1).
(27)
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka peneitian ini menjelaskan tentang variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian. Variabel penelitian adalah kecemasan. Dalam penelitian ini menggambarkan tentang adanya kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang. Adapun kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada Skema 3.1.
Skema 3.1. Kerangka Konseptual penelitian Kecemasan
1.Ringan 2.Sedang 3.Berat 4.Panik
(28)
3.2 Definisi Operasional
Table 3.1 Kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang
No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur
Skala
1. Kecemasan Suatu keadaan kekhawatiran,
kegelisahan yang tidak menentu, atau reaksi ketakutan dan tidak tentram yang terkadang disertai berbagai keluhan fisik yang dihadapi oleh ibu hamil dalam
menghadapi kelahiran anak pertama. kuesioner berjumlah 16 pernyataan dengan alternatif pilihan jawaban . 4 = selalu, 3 = sering, 2 = jarang, 1 = tidak pernah Hasil kuesioner yaitu: Cemas Ringan : 16-28 Cemas Sedang : 29-40 Cemas Berat : 41-52
Panik : 53-64
(29)
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu desain penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang Kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi di Klinik Mahdarina
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Suyanto, 2011). Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang menanti kelahiran anak pertama yang berkunjung selama satu bulan sebanyak 30 orang dari Desember 2015 di Klinik Mahdarina.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian dan dianggap mewakili populasi (Suyanto, 2011). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan pendekatan total sampling yaitu dimana seluruh ibu yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini.
(30)
4.3 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Klink Mahdarina. Pemilihan di Klinik Mahdarina sebagai tempat penelitian dikarenakan klinik tersebut merupakan klinik yang memberikan fasilitas atau pelayanan yang cukup memadai, belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya dan jarak tempuh yang memungkinkan bagi sipeneliti untuk melakukan penelitian. Waktu penelitian dimulai pada bulan Agustus 2016.
4.4 Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah proposal penelitian disetujui dan setelah peneliti mendapat izin dari Fakultas Keperawatan. Kemudian peneliti menemui responden dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani surat perjanjian (informed consent). Tetapi, jika calon responden tidak bersedia maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Pengunduran diri dapat dilakukan pada saat pengumpulan data akan dimulai dan pada saat pengumpulan data berlangsung. Peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti sehubungan dengan penelitian ini. Penelitian ini tidak menimbulkan risiko bagi individu yang menjadi responden baik berupa risiko fisik maupun psikis. Privasi responden kerahasiaan (confidentiality) merupakan masalah etika yang paling utama dalam penelitian ini dan kerahasiaannya dijaga, dengan tidak menuliskan nama pada instrument (anonymity). Data-data yang diperoleh dari responden hanya akan digunakan untuk penelitian saja.
(31)
4.5 Instrumen Penelitian
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner dari Susiana pada tahun 2007 yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner ini terdiri dari 16 item pernyataan. Dan kuesioner menggunakan pernyataan negatif yang terbagi ke dalam 4 kategori penilaian, yaitu : 1 = selalu, 2 = sering, 3 = jarang, dan 4 = tidak pernah. Maka hasil ukur untuk instrumen didapat rentang kecemasan yaitu cemas ringan 16-28, cemas sedang 29-40, cemas berat 41-52, panik 53-64.
4.6Uji Validitas dan Reliabilitas
4.6.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu dilakukan diuji dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity). Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua pertanyaan yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur (Notoadmojo, 2010).
Instrumen kecemasan dalam penelitian ini dilakukan uji validitas kepada dosen Fakultas Keperawatan USU dibidang Keperawatan Jiwa dan Maternitas.
(32)
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoadmojo, 2010).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan kepada 10 responden yang berada di Klinik Sumiariani dikatakan reliabilitas, apabila nilai uji reliabilitas > 0,7 (Polit & Beck, 2012)
4.7 Pengumpulan Data
Pengumpulan data di mulai setelah peneliti memperoleh surat izin pelaksanaan penelitian dari Fakultas Keperawatan USU dan kepala ruangan Klinik Mahdarina. Peneliti mengidentifikasi ibu-ibu hamil yang berada di klinik, kemudian memilih sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Peneliti melakukan penelitian dengan cara menunggu setiap ibu-ibu hamil yang datang berkunjung ke Klinik Mahdarina dan menjelaskan tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan penelitian kepada calon responden dan yang bersedia berpartisipasi mengikuti penelitian, dan menandatangani informed consent dan diberi kesempatan bertanya apabila ada pernyataan yang tidak dipahami. Dan peneliti juga mengunjungi setiap rumah calon responden untuk mempermudah dalam pengambilan data. Waktu pengisian kuesioner tiap responden dilakukan selama 10 – 20 menit. Responden yang tidak mampu mengisi sendiri dibantu oleh peneliti dengan cara membacakan kuesioner. Setelah selesai pengisian, peneliti mengambil lembar kuesioner kemudian memeriksa kelengkapan data
(33)
dan jawaban. Jika ada data yang kurang lengkap diklarifikasi kembali kepada responden untuk dilengkapi. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisa.
4.8 Analisa Data
Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul dimulai dari pengolahan data dengan memeriksa semua kelengkapan identitas dan data dari responden serta memastikan bahwa data tersebut telah diisi (editing). Lalu diberi kode untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban responden ke dalam kategori dengan menggunakan kode angka pada masing-masing jawaban yang diberikan oleh responden (coding), dan di masukkan ke dalam program computer (entry data), Kemudian dilakukan pemeriksaan semua data yang telah di masukkan ke dalam komputer untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.
Metode statistic univariat dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisa data demografi dan variabel kecemasan, akan dianalisa dengan mengguanakan skala ordinal dan ditampilkan dalam distribusi frekuensi.
Berdasarkan rumus statistika menurut Anwar, (2012)
s banyakkela
g ren
p= tan ,
dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah). Untuk kuisioner kecemasan nilai tertinggi dengan pernyataan positif mencapai 64 dan terendah 16. Maka kecemasan orangtua dalam kelahiran anak pertama dikategorikan dengan interval sebagai berikut : Cemas ringan : 16-28, Cemas sedang : 29-40, Cemas berat : 41-52, Panik : 53-64.
(34)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan setelah dilakukan pengumpulan data pada bulan Agustus 2016 di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang.
5.1Hasil Penelitian
Hasil penelitian dijabarkan mulai dari deskripsi karakteristik responden, dan deskripsi kecemasan orangtua dalam menghadapi kelahiran anak pertama di Klinik Mahdarina. Data hasil penelitian dipaparkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentasi. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2016 kepada 30 pasien di Klinik Mahdarina.
5.1.1 Karakteristik Responden
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden dewasa >20 sebanyak 29 orang (96,7%), berpendidikan terakhir SMA sebanyak 20 orang (66,7%) dan pergururuan tinggi sebanyak 8 orang (26,7%), berpenghasilan 1.000.000-2.000.000 perbulan sebanyak 14 orang (46,7%), > 2.000.000 perbulan sebanyak 14 orang (46,7%). Distribusi frekuensi karakteristik demografi responden dapat dilihat pada tabel 5.1.
(35)
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Responden (N=30)
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Usia
Remaja ≤ 20 Dewasa >20 Total Pendidikan Tidak Sekolah SMP SMA Perguruan Tinggi Total Penghasilan 1.000.000 1.000.000-2.000.000 >2.000.000 Total 1 29 30 1 1 20 8 30 2 14 14 30 3,3 96,7 100,0 3,3 3,3 66,7 26,7 100 6,7 46,7 46,7 100
5.2 Kecemasan ibu selama kehamilan anak pertama
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami cemas berat sebanyak 16 orang (53,3%). Distribusi frkusensi daan persentasi kecemasan orangtua dalam menghadapi kelahiran anak pertama dapat dilihat pada tabel 5.2.
(36)
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Kelahiran Anak Pertama (n=30)
Kecemasan F %
Cemas ringan Cemas sedang
0 11
0 36,7
Cemas berat 16 53,3
Panik 3 10,0
Total 30 100
5.2Pembahasan
5.2.1 Kecemasan Ibu
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas ibu mengalami kecemasan berat sebanyak 16 orang (53,3%). Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian Devinta (2007) yang menyatakan bahwa tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama trimester ketiga berada dalam kategori berat sebanyak 25 orang (41,66%) tetapi berbeda dengan hasil penelitian Wanda, Bidjuni, Kallo (2014) yang menyatakan bahwa tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester ketiga berada dalam kategori panik sebanyak 12 orang (57,14%).
Ibu hamil usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan usia hamil resiko tinggi karena dapat terjadi kelainan atau gangguan pada janin, sehingga dapat menimbulkan kecemasan pada ibu hamil tersebut (Soelaeman, 2006). Umumnya para pasangan berusia muda berada dalam keadaan dimana psikologisnya masih belum matang. Faktor usia perempuan saat kehamilan dan
(37)
persalinan seringkali dikaitkan dengan kesiapan mental perempuan tersebut untuk menjadi seorang ibu (Sloane & Benedict, 2009). Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa ibu yang mengalami kecemasan berat merupakan ibu berusia dewasa, yaitu sebanyak 16 orang (53,3%). Peneliti berasumsi bahwa faktor yang menyebabkan kecemasan yang dialami ibu bukanlah usia, tetapi status primigarida (kehamilan pertama) karena kahamilan merupakan pengalaman pertama ibu.
Kehamilan pertama biasanya akan membuat calon ibu mengalami kecemasan, kekhawatiran, ketakutan bercampur was-was tetapi merasa bahagia (Setyaningrum, Maryanto, Sukarno, 2013). Ibu primigravida kehamilan yang dialaminya merupakan pengalaman pertama kali dan ketidaktahuan menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan sehingga trimester III dirasakan semakin mencemaskan karena semakin dekat dengan proses persalinan. Seorang ibu primigravida biasanya akan mendapatkan kesulitan dalam mengenali perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya dan tubuhnya yang menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya berlangsung (Setyaningrum, Maryanto, Sukarno, 2013).
Pendididkan juga berpengaruh terhadap perhatian dalam proses persalinan. Dapat dilihat di tabel 5.2 sebagian besar responden berpendidikan akhir dalam kategori SMA. Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan tentang kehamilan yang sehat, pentingnya pemeriksaan kehamilan dan makanan sehat yang mereka peroleh. Hasil penelitian Helmi (2010) tingkat pendidikan yang lebih tinggi berwawasan luas,
(38)
berpengalaman, sehingga lebih mudah memecahkan masalah dan mengetahui bagaimana cara mekanisme koping yang positif. Semakin tinggi tingkat pengetahuan atau pendidikan seseorang maka semakin rendah tingkat kecemasan dan sebaliknya. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini, dimana ibu yang mengalami kecemasan dalam kategori berat mayoritas memiliki pendidikan terakhir SMA.
Pendapatan keluarga yang cukup memadai membuat ibu hamil siap menghadapi kehamilan karena kehamilan membutuhkan anggaran khusus seperti biaya ANC, makanan bergizi untuk ibu dan janin, pakaian hamil, biaya persalinan dan kebutuhan bayi setelah lahir (Ingewati, 2014). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki pendapatan keluarga 1.000.000-2.000.000 dan diatas 1.000.000-2.000.000 tetapi mayoritas ibu mengalami kecemasan berat. Peneliti berasumsi bahwa faktor yang menyebabkan mayoritas respoden mengalami kecemasan berat bukanlah tingkat pendapatan keluarga.
Menurut Suririnah (2005) banyak ibu hamil terutama primigravida mengalami kecemasan karena takut akan proses persalinan yang akan dihadapi. Ketakutan ini karena mendengar cerita-cerita mitos-mitos yang menakutkan dari kerabat atau teman-teman mereka tentang pengalaman selama hamil dan melahirkan yang menyebabkan kecemasan berlebihan. Menurut Bobak (2005) faktor psikologis yang menyebabkan kecemasan berkaitan dengan kesiapan seorang wanita terhadap kehamilannya.
(39)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Hasil penelitian tentang kecemasan orangtua dalam menghadapi kelahiran anak pertama di Klinik Mahdarina pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang didapatkan bahwa mayoritas ibu berusia 20-27 tahun, pendidikan terakhir SMA dan perguruan tinggi, berpenghasilan 1.000.000-2.000.000 dan >2.000.000. Hasil uji univariat variabel didapatkan mayoritas ibu mengalami kecemasan berat (53,3%).
6.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diberikan beberapa saran guna perbaikan dan pemanfaatan penelitian mengenai kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama di Klinik Mahdarina pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang:
6.2.1 Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi tambahan untuk mahasiswa dan bermanfaat dalam pembelajaran mahasiswa keperawatan atau pendidikan kesehatan lain dan juga bagi yang membacanya.
(40)
6.2.2 Bagi Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk mengurangi kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama.
6.2.3 Bagi Penelitian Keperawatan
Karena keterbatasan penelitian, peneliti menyarankan agar selanjutnya melakukan penelitian serupa dengan memperhatikan variabel lain yang mungkin berhubungan dengan kecemasan ibu hamil, seperti pekerjaan ibu, usia kehamilan ibu dan dukungan keluarga untuk mendapatkan gambaran kecemasan yang lebih baik lagi.
(41)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam mengalami realitas, kepribadian masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu, tetapi masih dalam batas-batas normal.
Kecemasan didefenisikan pula sebagai suatu kondisi emosional yang tidak menyenangkan yang datang dari dalam, bersifat meningkatkan, menggelisahkan, dan menakutkan yang dihubungkan dengan suatu ancaman bahaya yang tidak diketahui asalnya oleh individu. Perasaan ini disertai oleh komponen somatik, fisiologik, otonomik, biokimia, hormonal dan perilaku. Kecemasan (ansietas) juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang merasa tidak nyaman dan adanya tekanan sistem saraf otonom dalam aktifitas rangsangan akibat ancaman yang tidak diketahui Jaya, K (2015).
Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang dialami oleh setiap makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang spesifik.
(42)
Kecemasan pada individu dapat memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan hidup. Kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga diri yang sangat mendasar bagi keberadaan individu. Kecemasan dikomunikasikan secara interpersonal dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, menghasilkan peringatan yang berharga dan penting untuk memeliharakeseimbangandiri dan melindungi diri Suliswati, (2005); didalam Purba & dkk, (2013).
2.2 Faktor Penyebab Kecemasan
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan terdiri dari 2 macam yaitu :
1) faktor internal.
Faktor internal kecemasan dapat bersumber dari diri sendiri antara lain yaitu: tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan penyakit yang dialami. 2) faktor eksternal.
Faktor eksternal kecemasan dapat bersumber dari keluarga (dukungan dari orang tua dan suami), masyarakat (peran tenaga kesehatan), dan lingkungan (lingkungan fisik biologis, dan sosial).
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut:
1) Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung.
(43)
3) Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang. 4) Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan. 5) Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
6) Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging, berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala (Hidayat, 2006).
2.3 Gejala – Gejala Kecemasan
Gunarsa (1996) mengemukakan bahwa ada beberapa gejala yang muncul akibat adanya kecemasan, yaitu :
1) Cenderung terus-menerus merasa khawatir akan sesuatu yang akan di hadapi.
2) Cenderung lebih mudah tersinggung, tidak sabar, sering mengeluh, sulit berkonsentrasi dan sering sulit tidur.
3) Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat tidak menentu.
4) Secara fisiologis, individu nampak berkeringat yang berlebihan walau udara tidak panas, jantung berdebar terlalu kencang, tangan atau kaki dingin, mengalami gangguan pencernaan, mulut dan tenggorokan kering, muka terlihat pucat, sering buang air kecil, otot dan persendian kaku, mengalami gangguan pernafasan dan tekanan darah yang tinggi.
5) Individu cepat lelah, tidak dapat rileks, mudah terkejut dan terkadang menggerakkan anggota tubuh secara berlebihan, seperti menggoyangkan tangan atau kaki.
(44)
Berdasarkan pendapat Gunarsa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa gejala kecemasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Gejala fisiologis yaitu kecemasan yang sudah mempengaruhi fisik antara lain mudah berkeringat yang berlebihan wlau udara tidak panas, jantung berdebar terlalu kencang, tangan atau kaki dingin, mengalami gangguan pencernaan, mulut dan tenggorokan kering, muka terlihat pucat, otot dan persendian kaku, mengalami gangguan pernafasan, tekanan darah yang tinggi, cepat lelah dan sulit tidur, tidak dapat rileks, mudah terkejut dan terkadang menggerakkan anggota tubuh secara berlebihan.
2) Gejala fisikologis yaitu kecemasan yang berwujud gejala kejiwaan seperti mudah merasa khawatir, mudah tersinggung dan tidak sabar, sering mengeluh, sulit berkonsentrasi, ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat tidak menentu.
2.4 Respon Individu Terhadap Kecemasan
Menurut Stuart dan Sundden (1998) kecemasan dapat diekspresikan langsung melalui perubahan fisiologi, perilaku, kognitif dan afektif secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping dalam upaya mempertahankan diri dari kecemasan.
2.4.1 Respon fisiologis terhadap kecemasan
1) Pada sistem kardiovaskuler terjadi : palpitasi, jantung berdebar, tekanan darah meningkat, rasa mau pingsan, denyut nadi dan tekanan darah turun
(45)
2) Pada sistem saluran pernafasan terjadi : nafas cepat, pernafasan dangkal, rasa tertekan pada dada, pembengkakan pada tenggorokan, rasa tercekik dan terenggah-enggah.
3) Pada sistem neuromeskuler terjadi : insomnia, ketakutan, gelisah, wajah tegang dan kelemahan secara umum
4) Pada sistem gastrointestinal terjadi : kehilangan nafsu makan, menolak maka, nausea dan diare perasaan panas atau dingin pada kulit dan muka pucat.
2.4.2 Respon pada perilaku
1) Perubahan pada perilaku karena kecemasan dapat terjadi: gelisah, ketegangan fisik, tremor, gugup, menarik diri dan menghindar.
2) Respon pada kognitif : dapat terjadi tidak sabar, tegang, nervous, takut yang berlebihan, gugup yang luas biasanya dan sangat gelisah.
2.5 Predisposisi Kecemasan
Menurut Jaya, K (2015) faktor predisposisi terjadinya kecemasan dapat dilihat dari uraian berikut ini:
1) Pandangan psikoanalitik
Kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu Id dan Superego. Ego atau aku, berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan, dan fungsi kecemasan adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
(46)
2) Pandangan interpersonal
Kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma, perpisahan dan kehilangan serta hal-hal yang menimbulkan kelemahan fisik.
3) Pandangan perilaku
Kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4) Kajian keluarga
Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan kecemasan merupakan gangguan yang biasa ditemukan dalam suatu keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan kecemasan dan antara ganggguan kecemasan dengan depresi.
5) Kajian biologis
Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepin. Reseptor ini mungkin memantau dan mengatur kecemasan.
6) Teori kognitif
Kecemasan timbul karena stimulus yang datang tidak dapat ditanggapi dengan respon yang sesuai.
(47)
2.6 Presipitasi Kecemasan
Menurut Jaya, K (2015) faktor presipitasi dari kecemasan adalah sebagai berikut:
1) Ancaman terhadap integritas diri
Ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunkan kapasitas untuk melakukan aktifitas hidup sehari-hari.
2) Ancaman terhadap sistem diri
Membahayakan indentitas, harga diri, dan fungsi sosial. Sedangkan kemampuan individu dalam beradaptasi terhadap faktor yang berhubungan dengan kecemasan sangat tergantung pada usia, status kesehatan, jenis kelamin, pengalaman, sistem pendukung, intensitas stresor dan tahap perkembangan.
2.7 Tingkat Kecemasan
Menurut Janiwarti, B (2011) tingkat ansietas antara lain: 1) Kecemasan Ringan
Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan peristiwa kehidupan sehari-hari. Lapangan persepsi melebar dan orang akan bersikap hati-hati dan waspada. Orang yang mengalami ansietas ringan ringan akan terdorong untuk menghasilkan kreativitas. Respon-respon fisiologis orang yang mengalami ansietas ringan adalah sesekali mengalami napas pendek, naiknya tekanan darah dan nadi, muka berkerut, bibir bergetar, dan mengalami gejala pada lambung.
(48)
Respon kognitif orang yang mengalami ansietas ringan adalah lapangan persepsi melebar, dapat menerima rangsangan yang kompleks, konsentrasi pada masalah dan dapat menjelaskan masalah secara efektif. Adapun respon perilaku dan emosi dari oramg yang mengalami ansietas adalah tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan, suara kadang-kadang meninggi.
2) Kecemasan Sedang
Pada ansietas sedang tingkat lapangan persepsi pada lingkungan menurun dan memfokuskan diri pada hal-hal penting saat itu juga dan menyampingkan hal-hal lain. Respon fisiologis dari orang yang mengalami ansietas sedang adalah sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, diare, konstipasi, dan gelisah.
Respon kognitif orang yang mengalami ansietas sedang adalah lapang persepsi yang menyempit, rangsangan luar sulit diterima, berfokus terhadap apa yang menjadi perhatian. Adapun respon perilaku dan emosi adalah gerakan yang tersentak-sentak, meremas tangan, sulit tidur, dan perasaan tidak aman.
3) Kecemasan Berat
Pada ansietas berat lapangan menjadi sangat sempit, individu cenderung memikirkan hal-hal yang kecil saja dan mengabaikan hal-hal lain. Individu sulit berpikir realitas dan membutuhkan banyak pengarahan untuk memutuskan banyak pengarahan untuk memusatkan perhatian pada area lain. Reapon-respon fisiologis ansietas berat adaah
(49)
napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, banyak berkeringat, rasa sakit kepala, penglihatan kabur, dan mengalami ketegangan.
Respon kognitif orang mengalami ansietas berat adalah lapangan persepsi yang sangat sempit dan tidak mampu untuk menyelesaikan masalah. Adapun respon perilaku dan emosinya terlihat dari perasaan tidak aman, verbalisasi yang cepat, dan blocking.
4) Panik
Pada tingkatan panik lapangan persepsi seseorang sudah sangat sempit dan sudah mengalami gangguan sehingga tidak bisa mengendalikan diri lagi dan sulit melakukan apa pun walaupun dia sudah diberikan pengarahan. Respon-respon fisiologis panik adalah napas pendek, rasa tercekit, sakit dada, pucat, hipotensi, dan koordinasi motorik yang sangat rendah. Sementara respon-respon kognitif penderita panik adalah lapangan persepsi yang sangat sempik sekali dan tidak mampu berpikir logis. Adapun respon prilaku dan emosinya terlihat agitasi, mengamuk dan marah-marah, ketakutan, berteriak-teriak, blocking, kehilangan kontrol, diri dan memiliki persepsi yang kacau.
2.8 Mekanisme Koping
Stuar dan Sundeen (1998) menyatakan bahwa kecemasan tingkat ringan sering ditanggulangi tanpa pemikiran yang serius. Tingkat kecemasan sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme koping yaitu reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi pada tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi stres dan
(50)
mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi kecemasan ringan dan sedang, tetapi jika berlangsung pada tingkat tidak sadar dan melibatkan penipuan diri dan distorsi realitas, maka mekanisme ini dapat merupakan respon maladaptif terhadap stres.
Ketika mengalami kecemasan, individu menggunakan berbagai mekanisme koping atau cara penyelesaian masalah, dan jika tidak dapat mengatasi kecemasan secara sehat dapat menyebabkan perilaku yang patologis, sehingga mengalami koping individu yang tidak efektif. Berkaitan dengan kecemasan pada pria dan wanita, perempuan lebih cemas akan ketidakmampuannya dibanding dengan laki-laki, laki-laki lebih aktif, eksploratif, dan lebih rileks sedangkan perempuan lebih sensitif (Myers, 1983 dikutif dari Trismiati,2004). Lebih lanjut Trismiati (2004) menyatakan bahwa perempuan lebih mudah dipengaruhi oleh tekanan-tekanan lingkungan dari pada laki-laki. Perempuan juga lebih cemas, kurang sabar, dan mudah mengeluarkan air mata.
Koping individu yang tidak efektif adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami ketidakmampuan dalam menangani ansietas karena tidak memiliki kemampuan secara fisik, perilaku maupun kognitif.
Respon Adaptif Respon
Maladaptif
(51)
2.9 Fisiologi Kehamilan
2.9.1 Uterus
Selama kehamilan, pembesaran uterus terjadi akibat peregangan dan hipertrofi mencolok sel-sel otot, sementara produksi miosit baru terbatas. Peningkatan ukuran sel otot, ini diiringi oleha kumulasi jaringan fibrosa, terutama di lapisan otot eksternal, dan peningkatan bermakna jaringan elastik. Anyaman yang berbentuk ikut memperkuat dinding uterus (Cunningham at al, 2012).
Sejak awal kehamilan uterus sudah mengalami kontraksi ireguler yang secara normal tidak menyebabkan nyeri. Selama trimester kedua, kontraksi dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Karena fenomena ini pertama kali diungkapkan oleh J.Braxton Hicks pada tahun 1872 maka kontraksi ini dinamakan kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini muncul tanpa dapat diduga dan secara sporadis serta biasanya tidak berirama. Intensitasnya bervariasi antara sekitar 5 dan 25 mm Hg (Alvares dan Caldeyro Barcia, 1950). Sampai beberapa minggu menjelang akhir kehamilan, kontraksi ini jarang terjadi, tetapi meningkat selama satu atau dua minggu terakhir kehamilan. Pada saat ini, kontraksi dapat sesering setiap 10 sampai 20 menit dan juga, sedikit banyak, mungkin berirama (Cunningham at al, 2012).
(52)
2.9.2 Penambahan Berat
Sebagian besar dari penambahan berat selama kehamilan disebabkan oleh uterus dan isinya, payudara, dan peningkatan volume darah serta cairan ekstrasel ekstravaskulear. Sebagian kecil dari peningkatan ini dihasilkan oleh perubahan metabolik yang menyebabkan peningkatan air sel dan pengendapan lemak dan protein baru apa yang disebut sebagai cadangan ibu ( maternal reserves ). Hytten ( 1991 ) melaporkan bahwa penambahan berat rerata selama kehamilan adalah sekitar 12,5 kg atau 27,5 kg.
2.9.3 Payudara
Pada minggu-minggu awal kehamilan, wanita sering merasakan parestesia dan nyeri payudara. Setelah bulan kedua, payudara membesar dan memperlihatkan vena-vena halus dibawah kulit. Puting menjadi jauh lebih besar, berwarna lebih gelap, dan lebih tegak. Setelah beberapa bulan pertama, pemijatan lembut pada puting sering menyebabkan keluarnya cairan kental kekuningan-kolustrum. Selama beberapa bulan tersebut, areola menjadi lebih lebar dan lebih gelap. 2.9.4 Curah Jantung
Selama kehamilan normal, tekanan arteri rerata dan resistemsi vaskuler menurun, sementara volume darah dan laju metabolik basal meningkat. Akibatnya, pada awal kehamilan curah jantung saat istirahat, jika diukur dalam posisi berbaring lateral, meningkat secara
(53)
meningkat dan tetap meninggi selama sisa kehamilan.
Selama kehamilan tahap lanjut dalam wanita dalam posisi terlentang, uterus yang besar secara konsisten menekan aliran balik vena dari tubuh bagian bawah. Uterus juga dapat menekan aorta (bienarz, dkk., 1968). Akibatnya adalah pengisian jantung mungkin berkurang disertai penurunan curah jantung. Secara spesifik, Bamber dan Dresner (2003) mendapatkan curah jantung pada aterm meningkat 1,2 L/mnt-hampir 20 persen-jika seorang wanita berpisah dari posisi terlentang menjadi penyamping. Selain itu, pada posisi terlentang, aliran darah uterus hamil diperkirakan berkurang sepertiganya berdasarkan velosimetri Doppler (Jeffreys, dkk., 2006). Yang perlu dicata, Simpson dan James (2005) mendapatkan bahwa saturasi oksigen janin lebih tinggi sekitar 10 persen ketika wanita melahirkan berada dalam posisi berbaring lateral dibandingkan dengan terlentang. Saat berdiri, curah jantung turun dengan tingkatan serupa pada wanita tak hamil (Easterling, dkk., 1988).
2.9.5 Tekanan Darah
Kehamilan normal tidak banyak berpengaruh pada tekanan darah. Walaupun pada kehamilan terjadi peningkatan curah jantung dan peningkatan resistensi vaskular, tekanan sistolik tidak banyak berubah. Namun, tekanan darah diastolik lebih rendah pada dua semester pertama dan kembali ke tinggkat sebelum hamil pada trimester ketiga. Pembentukan jaringan vaskuler baru dan relaksasi tonus perifer akibat
(54)
pengaruh progesteron menyebabkan penurunan resistensi terhadap aliran darah.
Peningkatan perbedaan antar tekanan darah diastolik dan sistolik berarti selama hampir sepanjang kehamilan, tekanan nadi meningkat. Hipotensi, terutama pada awal kehamilan, dikaitkan dengan rasa lelah, nyeri kepala, dan pusing, yang dialami oleh banyak wanita.
Pada wanita normotensif, tekanan darah pada kehamilan dipengaruhi oleh postur (Wichman, Ryden, & Wichman, 1984). Tekanan darah lebih tinggi saat mereka duduk dan turun saat berbaring, terutama berbaring di satu sisi.
Berbaring telentang menyebabkan uterus dan isisnya menekan pembuluh besar, terutama vena iliaka dan vena kava inferior yang berdinding tipis sehingga aliran balik vena berkurang. Sebagian besar wanita mengalami penurunan tekanan darah lebih dari 10% saat mereka berbaring, bagi sebagian wanita penurunan ini menjadi ekstrem dan mencapai hampir 50%. Efek posisi litotomi pada persalinan adalah mengurangi curah jantung secara bermakna (Carbonne et al, 1996).
Pada akhir kehamilan, sebagian besar wanita mengalami edema di tungkai bawah. Edema lebih parah pada wanita hipertensif, minum air pada wanita hamil tampaknya menyebabkan peningkatan volume tungkai bawah dan diuresis tertunda sampai ia berbaring sehingga terjadi nokturia.
(55)
2.9.6 Sistem Pencernaan
a) Mengidam dan menghindari makanan tertentu
Dua-pertiga wanita hamil memperlihatkan preferensi makanan yang mencolok berupa mengidam atau tidak menyukai makanan tertentu. Diperkirakan sensitivitas papil pengecap menumpul selama kehamilan (Bowen, 1992).
Sensasi kecap mungkin menumpul selama kehamilan sehingga ambang untuk semua sensasi kecap meningkat. Sensasi penciuman mungkin meningkat, wanita hamil biasanya sangat peka terhadap bau yang mengganggu, misalnya nikotin dan kopi. Perubahan pada pengecapan dan penciuman ini tampaknya mencerminkan sekresi hCG.
b) Mual dan muntah pada kehamilan
Antara 50% dan 90% wanita hamil mengalami mual dan muntah pada kehamilan (MMK). Biasanya pada trimester pertama walaupun 20% mengalami MMK selama gestasi. Mual dan muntah mungkin merupakan manifestasi fisik pertama adanya kehamilan. MMK lebih sering pada populasi perkotaan yang telah mengalami Westernisasi dan dipengaruhi oleh etnis, status pekerjaan, dan usia ibu. Puncak MMK biasanya pada usia gestasi 8-12 minggu, gejala biasanya mereda pada pertengahan kehamilan. Walaupun sekitar 50% wanita dengan MMK lebih sering mengalami pada pagi hari, sebagian mengalami mual dan muntah pada malam hari, dengan pola bifasik, atau sepanjang hari.
(56)
MMK biasanya diterapi secara konservatif dengan istirahat dan pemberian keyakinan serta nasihat untuk mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat yang mudah dicerna dan rendah lemak dalam jumlah kecil, tetapi sering. Daging dan bau yang keras dapat memperparah MMK. Walawpun mungkin menimbulkan dampak sosioekonomi, MMK dianggap sebagai tanda prognostik yang baik dan berkaitan dengan hasil akhir kehamilan yang positif.
Mual dan muntah berlebihan yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, gangguan metabolik, dan defesiensi gizi dikenal sebagai hiperemesis gravidarum.
2.9.7 Tidur
Pada kehamilan, pola tidur berubah. Telah diamati adanya peningkatan keinginan tidur dan tidur siang pada trimester pertama (Brunner et al, 1994). Diperkirakan progesteron memengaruhi aktivitas neuron di otak sehingga kadar neurotransmiter eksitatorik menurun (Semith, 1991). Estrogen memperkuat efek ini dengan meningkatkan jumlah reseptor untuk progesteron. Julah tidur rapid eye movement (REM) meningkat dari 25 minggu, memuncak pada 33-36 minggu. Tidur non-REM stadium 4 (tidur dalam) berkurang. Keadaan inilah yang tampaknya penting untuk perbaikan jaringan dan pemulihan dari kelelahan. Pada paruh kedua kehamilan, wanita cendrung tidur lebih sedikit karena mereka sering terganggu oleh nokturia, dispnea, nyeri uluhati, hidung tersumbat, nyeri otot, stres, dan rasa cemas, serta
(57)
aktivitas janin.
2.10 Kondisi Psikologis Ibu Selama Kehamilan
Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang lebih jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang sedang terjadi.
Respons psikologis ini dapat terulang pada kehamilan berikutnya pada setiap wanita :
a. Trimester pertama
Pada bulan pertama kehamilan, ibu dapat merasakan emosi yang tidak stabil seperti sindrom pra-menstruasi, seperti mudah tersinggung, perubahan suasana hati, tidak rasional dan mudah menangis. Ibu juga akan sering mengalami kekhawatiran secara berlebihan terhadap kondisi kandungan. Karena kehamilan merupakan pengalaman pertama ibu, perasaan tertekan di perut bagian bawah yang dirasakan sering dikhawatirkan sebagai tanda dari keguguran. Saat mengalami stres, ibu hamil akan mengalami sakit kepala, sakit punggung, atau hilangnya selera makan. Reaksi negatif terhadap stres dapat diperparah oleh suasana hati yang biasa dialami ibu hamil. Jika stres berlanjut dan tidak segera dimanajemen maka ibu dapat jatuh kekeadaan depresi yang di tandai dengan perasaan sedih, kosong, lemas, gangguan tidur (terlalu banyak atau terlalu sedikit), perubahan kebiasaan makan (tidak makan atau makan terus), keletihan yang tidak biasa, dan/atau kegelisahan yang berlebihan serta kehilangan minat melakukan kegiatan. Oleh karena itu,
(58)
manajemen stres yang tepat selama trimester pertama sangat penting agar stres tidak berlanjut ke trimester kedua dan ketiga.
b. Trimester kedua
Memasuki trimester kedua, ibu mulai dapat merasakan perubahan fisik akibat kehamilan. Hal yang sering dirasakan ibu adalah perasaan frustasi karena berada pada masa peralihan, misalnya akibat baju yang sudah terlalu kecil tetapi enggan untuk memakai baju hamil karena kehamilan yang belum terlalu besar. Sesak nafas, masalah tidur, dan peningkatan tekanan darah yang biasa mulai terjadi pada awal trimester kedua sering menjadi sumber kekhawatiran ibu. Pada akhir trimester kedua, orangtua mulai berfikir tentang tanggung jawab yang akan segera dipikul, perubahan gaya hidup, serta biaya keuangan dan emosional dari merawat seorang bayi. Karena proses persalinan sudah semakin dekat, ibu mulai mengalami kecemasan akan nyeri persalinan. Ibu yang belum pernah mengalami persalinan akan merasakan perasaan takut, dan cemas.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga di tandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi yang semakin dekat. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tingkat semangat, stress bahkan sampai depresi ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ibu menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was
(59)
mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuat ibu berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul (Bandini, 2013).
Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus, keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi. Ibu lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar pemikiran di fokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan wajah bayi itu kelak.
2.11 Ketidaknyamanan Fisik Ibu Hamil
Menurut Louise (2006), tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan yang umum muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat, diantaranya adalah: 1) Nyeri punggung
Sering diperparah dengan disebut nyeri punggung yang lama (Backache), nyeri punggung muncul dalam persalinan dan peurperium juga pada kehamilan. Nyeri punggung berkaitan dengan ‘regangan’ yang disebabkan oleh uterus yang membesar (Dutro & Wheleer, 1991). Regangan seperti itu hanya dapat diperburuk oleh perubahan postur atau lordosis, yang oleh wanita hamil dianggap untuk mempertahankan keseimbangannya.
(60)
2) Sering buang air kecil
Kebanyakan ibu hamil sering pergi ke toilet pada trimester pertama dan ketiga. Salah satu alasan dari bertambah seringnya buang air kecil adalah meningkatnya volume cairan tubuh dan meningkatnya efisiensi ginjal, yang membantu mempercepat pembuangan produk sisa. Alasan lainnya adalah tekanan dari rahim yang membesar ketika ia masih berada di dalam pinggul, di sebelah kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih ini sering kali mereda setelah rahim naik ke dalam rongga perut, di sekitar bulan keempat, dan biasanya tidak kembali sampai ke trimester ketiga atau ketika bayi “turun” kembali kerongga pinggul pada bulan kesembilan.
3) Kram tungkai
Spasme nyeri pada betis atau muskus gastroknemius adalah masalah lazim pada kehamilan. Perkiraan insiden bervariasi dari yang rendah sebanyak 5% wanita hamilsampai hampir 50% (Dahle., 1995; Bracken, dkk., 1989). Masalah ini tidak hanya diakibatkan oleh sifat nyeri kram ini, tetapi frekuensi dan gangguannya dalam pola hidup karena sering terjadi saat malam hari. Dalam studi mereka, Dahle dkk., menemukan bahwa 88% dari 73 penderita yang merupakan wanita hamil dalam sampel mereka mengalami kram ini hanya pada malam hari, tetapi bagi wanita yang lain kram juga terjadi pada siang hari.
Postur bersandar adalah sebuah faktor dan menghubungkan hal ini dengan uterus kehamilan yang menekan saraf yang mempersarafi tungkai; ‘ibu jari kaki menunjuk saat meregangkan tungkai atau berjalan’ juga dipersalahkan
(61)
(Bobak dan Starn, 1993). 4) Insomnia
Insomnia dapat disebabkan oleh sejumlah penyebab seperti kekhawatiran, kecemasan, terlalu gembira menyambut sesuatu. Pada wanita hamil hal ini ditambah dengan ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan dan pergerakan janin, terutama jika janin tersebut aktif (Varney, 2007).
5) Tekanan di perut bagian bawah
Tekanan di perut bagian bawah sangat biasa terutama pada kehamilan pertama. Kemungkinan besar, radar tubuh yang sangat peka hanya menangkap beberapa dari banyak perubahan yang sedang terjadi di perut bagian bawah, lokasi dari rahim anda pada saat ini. Apa yang anda rasakan mungkin adalah sensasi penanaman embrio di dinding rahaim, bertambahnya aliran darah, menebalnya lapisan rahim, atau sekedar rahim anda sedang membesar.
6) Sesak nafas (hiperventilasi)
Sesak nafas ringan adalah normal, dan banyak ibu hamil yang mengalaminya di awal trimester kedua. Hal ini disebabkan hormon kehamilan yang merangsang pusat pernafasan untuk meningkatkan frekuensi dan kedalaman nafas, sehingga anda merasa “sulit bernafas”. Juga terdapat pembengkakan pada pembuluh darah kapiler dari saluran pernafasan dan bagian tubuh lainnya, serta mengendurnya otot-otot paru-paru, saluran bronkhus,dan otot-otot lain. Ketika kehamilan berlanjut, anda semakin sulit
(62)
menarik nafas dalam karena rahim yang membasar mendesak kearah diafragma dada, ini mendesak paru-paru dan membuatnya sulit untuk mengembang dengan penuh (Murkoff et al, 2006).
7) Pingsan dan pusing
Pada trimester pertama, pusing bisa terjadi karena tidak cukupnya pasokan darah untuk memenuhi sistem predaran darahyang sedang mengambang dengan cepat, pada trimester kedua, ia bisa disebabkan oleh tekanan rahim yang membesar pada pembuluh darah ibu. Pusing juga bisa menyerang setiap kali anda bangun terlalu cepat dari posisi duduk atau berdiri. Ini disebabkan oleh peralihan darah yang tiba-tiba dari otak ketika anda mengganti posisi (Murkoff et al, 2006)
8) Kelelahan (fatique)
Kelelahan dapat terjadi karena tubuh ibu hamil sedang memproduksi sistem pendukung kehidupan bayi, yaitu plasenta, yang belum akan selesai sampai akhir trimester pertama. Selain itu, tubuh sedang menyesuaikan diri dengan banyak tuntutan fisik dan emosional dari kehamilan. Begitu tubuh sudah menyesuaikan diri dan plasenta telah selesai (sekitar bulan keempat), ibu akan memiliki lebih banyak tenaga (Murkoff et al, 2006).
(63)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangKeluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang pada umumnya terdiri dari ayah dan ibu (orangtua) beserta anak. Keluarga (nuclear family) terdiri dari orangtua (suami dan istri) dan anak. Suami istri secara ideal tidak terpisah, tetapi bekerja sama dalam suatu keluarga (Kusnarto & Syaifudin, 2010). Menurut Bustami (2012), hubungan sosial antar anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, pernikahan, dan adopsi. Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh kasih sayang dan rasa tanggung jawab.
Kehadiran anak merupakan suatu hal yang sangat didambakan dalam perkawinan. Hal tersebut tercermin dalam hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994, 77,6% responden wanita menginginkan anak dengan segera. Salah satu alasan untuk mendambakan kehadiran anak bahwa menjadi orangtua dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan personal. Khususnya, bagi wanita mempunyai anak merupakan suatu cara agar dianggap dewasa. Meskipun sebagian besar pasangan suami istri mendambakan kehadiran anak, namun sayangnya tidak setiap perkawinan dianugerahi keturunan Rahmawati (2004).
(64)
Emosi seorang wanita yang akan melahirkan anak pertama cenderung berubah dengan cepat, misalnya ketika suatu saat individu merasa bahagia dan dua jam kemudian tiba-tiba merasa sangat tertekan, bahkan menangis tersedu-sedu tanpa adanya sebab (Dirtha, 2003).
Pada waktu hamil, wanita dihadapkan pada beberapa keadaan yang mungkin dapat terjadi sehubungan dengan kehamilannya itu, seperti perkembangan dan keselamatan janin dalam kandungannya sampai tiba waktunya untuk dilahirkan. Kelahiran anak sering sebagai momen seremonial yang membahagiakan, baik oleh kedua orangtua maupun pada keluarga besar mereka sekaligus penuh dengan perasaan cemas. Kelahiran anak merupakan pengalaman yang luar biasa untuk wanita. Dengan hadirnya anak seorang wanita akan merasa lebih sempurna. Namun, terdapat kekhawatiran yang ditimbulkan ketika menjalani persalinan, diantaranya wanita hamil yang memiliki risiko tinggi saat melahirkan Dirtha (2003).
Kecemasan merupakan respon terhadap situasi tertentu yang mengancam dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Saat menghadapi kelahiran anak pertama, munculnya kecemasan ini selalu datang ketika pengalaman saat kehamilan pertama dan merupakan masa-masa yang sulit pada seorang wanita. Seringkali kecemasan juga ditandai dengan perasaan mudah marah, cemas, perasaan tegang, mudah gugup, kewaspadaan berlebih, dan terkadang keringat pada telapak tangan.
(65)
Terkadang dampak yang terjadi pada kecemasan dapat berupa dampak yang positif maupun yang negatif Kaplan dkk (1997).
Dampak positif terjadi jika kecemasan muncul pada tingkat moderat dan memberikan kekuatan untuk melakukan sesuatu, membantu individu membangun pertahanan dirinya agar rasa cemas yang dirasakan dapat berkurang sedikit demi sedikit, sedangkan dampak negatif terjadi jika kecemasan muncul pada tingkat tinggi dan menimbulkan gejala-gejala fisik yang dapat menghalangi individu untuk berfungsi efektif dalam kehidupan sehari-hari seperti meningkatnya detak jantung dan menegangnya otot-otot tubuh sehingga sering terlihat sebagai suatu reaksi panik (Dirtha, 2003). Menurut Freud (dalam Fausiah, 2003) kecemasan yang nyata sebagai kecemasan yang mendasar terhadap bahaya nyata yang ada dalam dunia eksternal. Dalam hal ini, wanita yang cemas dalam menghadapi persalinan anak pertama merupakan kecemasan yang mendasar yang seharusnya diterima. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa tingkah laku dan dukungan sosial dapat mempengaruhi keadaan emosi pada orangtua saat masa hehamilan dan ketika menghadapi persalinan (kelahiran). Dan rasa takut menjelang persalinan menduduki tingkat teratas yang paling sering dialami ibu selama hamil Lestaringsih (2006)
Merujuk pada teori Buffering Hipothesis yang berpandangan bahwa dukungan sosial mempengaruhi kesehatan dengan cara melindungi individu dari efek negatif stress. Perlindungan ini akan efektif hanya ketika individu menghadapi stressor yang berat. Dukungan keluarga yang diberikan kepada
(66)
wanita hamil dapat menumbuhkan perasaan tenang, aman, dan nyaman sehingga dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil Dagun (1991).
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh (Setyaningrum, Maryanto & Sukarno, 2013) tentang hubungan usia ibu primigravida dengan tingkat kecemasan ibu hamil didapatkan p-value < 0,033 dengan α < 0,05 yang bermakna bahwa adanya hubungan usia ibu primigravida dengan tingkat kecemasan ibu hamil. Menurut Arindra, D (2012) didapatkan hasil bahwa kecemasan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu dari segi lingkungan contohnya mertua, suami, sahabat, dan tetangga sekitar. Dari segi emosi yang tertekan, dan sebab-sebab fisik.
Berdasarkan fenomena yang terjadi kebanyakan wanita di Indonesia yang menginginkan anak dengan segera dengan kekhawatiran yang dialami maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang kecemasan orangtua dalam menghadapi kelahiran anak pertama di klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang dan penelitian yang terkait dengan variabel penelitian yaitu kecemasan pada ibu primigravida kebanyakan penelitian masih meneliti tentang kaitan dengan usia, pengalaman, lingkungan, dan faktor lainnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang kecemasan orangtua bukan hanya dari ibu saja tetapi kekhawatiran ayah dalam menghadapi kelahiran anak pertama.
(67)
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dan berbagai fenomena yang muncul maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang.
1.4.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat kepada bidang keperawatan, masyarakat, dan penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut.
1.4.1 Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat meningkatkan pengetahuan dan sumber informasi perawat Klinik khususnya dibidang Keperawatan Maternitas.
1.4.2 Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi petugas kesehatan di Klinik sehingga dapat dilakukan asuhan keperawatan untuk mengurangi kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama.
(68)
1.4.3 Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan informasi kepada peneliti selanjutnya dan sebagai bahan perbandingan apabila ada penelitian dengan judul yang sama. Untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama.
(69)
Judul : Kecemasan Ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang
Peneliti : Arifin
NIM : 121101021
Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Tahun Akademik : 2015/2016
ABSTRAK
Kelahiran anak pertama adalah pengalaman yang pertamakali dihadapi oleh ibu hamil. Banyak hal yang dialami para ibu dalam menanti kelahiran anak pertama termasuk rasa cemas. Setiap ibu berbeda-beda tingkat kecemasan dalam menghadapi kelahiran anak pertama. Perbedaan tersebut menarik peneliti untuk meneliti bagaimana gambaran kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama. Penelitian ini dilakukan kepada 30 orang ibu hamil pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang. Desain penelitian ini adalah deskriptif, teknik pengambilan sample adalah total Sampling dan instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang disusun menggunakan skala Ordinal. Uji realibilitas penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha sebesar 0,884. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai Agustus 2016. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ibu memiliki tingkat kecemasan yang berat dalam menghadapi kelahiran anak pertama, itu terlihat dari 53,3% ibu hamil mengalami kecemasan berat. Dari persentase tersebut peneliti menyarankan agar pelayanan keperawatan dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk mengurangi kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama.
(70)
Title oflhe Research
Name of Student Student I D Number Departmen t Academ ic Year
: Women's Anxiety in Facing the Birth of the First Baby in Klin ik Mahdarina, PaS3r IV Padang Bulan, Medan Selayang Subdistrict
Arifin 121101021
Nu rsing Science Study Program 2015120 16
A BSTRACT
The birth of the first baby is the first experience of a pregnant woman who I~Jdergoe s many things in waiting for her first baby, and one of them is anxiety. Each woman has different kind of alUiety in facing the birth of her first baby which makes the research interested in analyzing the description of a woman '05 anxiety in facing the birth of her first baby. The research was conduCled on 30 women who had the first pregnancy in Klinik Malldarina, Pasar IV Padang Bulan, Medan Selayang Subdi.flrict. The research Ilsed descriptive method The samples were taken by using total sampling technique. The research instrument was questionnaires by using Ordinal scale, Cronbach Alpha at 0.884 was usedJor reliability test. The dora were gatheredJrom December, 2015 until August, 2016. nle result oj the research showed that 53.3% of the respondents IInderwent serious alUiety in facing the birth 0/ their first babies. It is recommended that those who are involved in nursing care provide correct nursing care in order 10
decrease women
s
anxiety infacing tire birth oJtheir first babies.(71)
Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Kelahiran Anak Pertama
di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan
Medan Selayang
SKRIPSI
Oleh
Arifin 121101021
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
(72)
(73)
(74)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya yang luar biasa sehinnga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan usia menopause. Selama proses penyelesaian skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, dukungan serta doa dari berbagai pihak, oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayah saya, Wilhelmu Kudadiri, Ibu saya, Harmarietta Saragi, dan seluruh keluarga besaryang telah memberikan bantuan, dukungan material dan moral serta doa demi kemudahan dalam menyelesaikan pendidikan. Dikesempatan ini, peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Setiawan, S.Kp., MNS., Ph.D sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns, M.Kep sebagai Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep., Ns. M.Kep., Sp.KMB sebagai Wakil Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Siti Saidah, S.Kp., M.Kep, Sp.Mat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu dan perhatian dengan penuh kesabaran dalam memberikan masukan, arahan, dukungan serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.
(75)
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat terbaik saya yang setia berdiskusi dengan saya, membantu saya dalam proses pembuatan skripsiini.
8. Serta semua pihak yang telah membantu saya dalam menempuh pendidikan dan penyusunan skripsi penelitian ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya dan peneliti juga menerima saran yang membangun dari semua pihak untuk hasil yang lebih baik. Akhir kata peneliti sampaikan terimakasih.
Medan, 5 September 2016
(76)
Daftar Isi
halaman
Halaman judul ... i
Halaman Orisinalitas ... ii
Prakata ... iii
Daftar isi ... v
Daftar tabel ... vii
Daftar Skema ... vii
Abstrak ... ix
Bab 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
Bab 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Definisi Kecemasan ... 7
2.2Faktor Penyebab Kecemasan ... 8
2.3Gejala-gejala Kecemasan ... 9
2.4 Respon Individu Terhadap Kecemasan ... 10
2.5 Predisposisi Kecemasan ... 11
2.6 Presipitasi Kecemasan ... 13
2.7 Tingkat Kecemasan ... 13
2.8 Mekanisme Koping ... 15
2.9 Fisiologi Kehamilan ... 17
2.10 Kondisi Psikologis Ibu Selama Kehamilan ... 23
2.11Ketidaknyamanan Ibu Hamil ... 25
Bab 3. KERANGKA PENELITIAN ... 29
3.1 Kerangka penelitian ... 29
3.2 Definisi operasional ... 30
Bab 4. METODOLOGI PENELITIAN ... 31
4.1 Desain penelitian ... 31
4.2 Populasi dan Sampel ... 31
4.2.1 Populasi ... 31
4.2.2 Sampel... 31
4.3 Lokasi dan waktu penelitian ... 32
4.4 Pertimbangan etik penelitian ... 32
4.5 Instrumen penelitian ... 33
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33
(77)
4.7 Pengumpulan Data ... 34
4.8 Analisa Data ... 35
Bab 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37
5.1 Hasil Penelitian ... 37
5.1.1 Karakteristik responden ... 37
5.1.2 Kecemasan ibu selama kehamilan anak pertama ... 39
5.2 Pembahasan ... 39
5.2.1 Kecemasan ibu ... 39
Bab 6.KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
6.1 Kesimpulan ... 43
6.2 Saran ... 43
(78)
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Jadwal Tentatif Penelitian Lampiran 2. Inform Concent
Lampiran 3. Instrumen Penelitian Lampiran 4. Surat Persetujuan Validitas Lampiran 5. Hasil Uji Validitas
Lampiran 6.Surat Pengantar Uji Reliabilitas Lampiran 7. Surat Selelsai Uji Reliabilitas Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran9. Surat Pengantar Izin Penelitian Lampiran 10. Surat Selesai Melakukan Penelitian Lampiran11. Master Tabel
Lampiran 12. Hasil Penelitian. Lampiran 13. Surat Etik Penelitian Lampiran 14. Lembar Bukti Bimbingan Lampiran 15. Riwayat Hidup
(79)
DAFTAR TABEL
halaman Tabel 3.1 Defenisi operasional Kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran
anak pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang ...
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Responden (N=30) ...
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Kelahiran Anak Pertama (n=30) ...
(80)
Daftar Skema
halaman Skema 3.1. Kerangka Konseptual Penenlitian ………... 21
(1)
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat terbaik saya yang setia berdiskusi dengan saya, membantu saya dalam proses pembuatan skripsiini.
8. Serta semua pihak yang telah membantu saya dalam menempuh pendidikan dan penyusunan skripsi penelitian ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya dan peneliti juga menerima saran yang membangun dari semua pihak untuk hasil yang lebih baik. Akhir kata peneliti sampaikan terimakasih.
Medan, 5 September 2016
(2)
vi
Daftar Isi
halaman
Halaman judul ... i
Halaman Orisinalitas ... ii
Prakata ... iii
Daftar isi ... v
Daftar tabel ... vii
Daftar Skema ... vii
Abstrak ... ix
Bab 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
Bab 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Definisi Kecemasan ... 7
2.2Faktor Penyebab Kecemasan ... 8
2.3Gejala-gejala Kecemasan ... 9
2.4 Respon Individu Terhadap Kecemasan ... 10
2.5 Predisposisi Kecemasan ... 11
2.6 Presipitasi Kecemasan ... 13
2.7 Tingkat Kecemasan ... 13
2.8 Mekanisme Koping ... 15
2.9 Fisiologi Kehamilan ... 17
2.10 Kondisi Psikologis Ibu Selama Kehamilan ... 23
2.11Ketidaknyamanan Ibu Hamil ... 25
Bab 3. KERANGKA PENELITIAN ... 29
3.1 Kerangka penelitian ... 29
3.2 Definisi operasional ... 30
Bab 4. METODOLOGI PENELITIAN ... 31
4.1 Desain penelitian ... 31
4.2 Populasi dan Sampel ... 31
4.2.1 Populasi ... 31
4.2.2 Sampel... 31
4.3 Lokasi dan waktu penelitian ... 32
4.4 Pertimbangan etik penelitian ... 32
4.5 Instrumen penelitian ... 33
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33
4.6.1 Uji validitas ... 33
4.6.2 Uji reliabilitas... 34
(3)
4.7 Pengumpulan Data ... 34
4.8 Analisa Data ... 35
Bab 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37
5.1 Hasil Penelitian ... 37
5.1.1 Karakteristik responden ... 37
5.1.2 Kecemasan ibu selama kehamilan anak pertama ... 39
5.2 Pembahasan ... 39
5.2.1 Kecemasan ibu ... 39
Bab 6.KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
6.1 Kesimpulan ... 43
6.2 Saran ... 43
(4)
viii Daftar Lampiran
Lampiran 1. Jadwal Tentatif Penelitian Lampiran 2. Inform Concent
Lampiran 3. Instrumen Penelitian Lampiran 4. Surat Persetujuan Validitas Lampiran 5. Hasil Uji Validitas
Lampiran 6.Surat Pengantar Uji Reliabilitas Lampiran 7. Surat Selelsai Uji Reliabilitas Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran9. Surat Pengantar Izin Penelitian Lampiran 10. Surat Selesai Melakukan Penelitian Lampiran11. Master Tabel
Lampiran 12. Hasil Penelitian. Lampiran 13. Surat Etik Penelitian Lampiran 14. Lembar Bukti Bimbingan Lampiran 15. Riwayat Hidup
(5)
DAFTAR TABEL
halaman Tabel 3.1 Defenisi operasional Kecemasan ibu dalam menghadapi kelahiran
anak pertama di Klinik Mahdarina Pasar IV Padang Bulan Kecamatan Medan Selayang ...
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Responden (N=30) ...
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Kelahiran Anak Pertama (n=30) ...
(6)
x Daftar Skema
halaman Skema 3.1. Kerangka Konseptual Penenlitian ………... 21