commit to user 12
dibanding pisang. Senyawa kalium berperan penting dalam menjaga fungsi otot dan gerak refleks sistem saraf. Kalium juga menjaga
keseimbangan air dalam tubuh. Selain itu, senyawa magnesium dalam buah kiwi termasuk yang tertinggi dari 27 jenis buah yang
umum dikonsumsi. Rendahnya konsumsi magnesium dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung Ide, 2010.
2. Struktur Mikroskopis Hepar
Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh. Hepar dilapisi oleh kapsul tipis yang bernama Kapsul Glisson dan memiliki
jaringan pengikat retikuler serta pembuluh darah di antara parenkimnya. Tipe sel yang mendominasi adalah hepatosit. Sel-sel tersebut tersusun
dalam satu atau dua lapisan tebal yang dipisahkan oleh sinusoid hepar. Suplai darah hepar berasal dari vena porta dan arteri hepatik. Hepar juga
memiliki tiga sistem drainase yaitu vena hepatik, pembuluh limfa, dan saluran empedu Paulsen, 2000.
a. Lobulus Hepar Lobulus merupakan unit mikroskopis dan fungsional organ.
Setiap lobulus merupakan badan heksagonal yang terdiri atas lempeng – lempeng sel hepar yang berbentuk kubus, tersusun radial
mengelilingi vena sentralisPrice and Wilson, 1997.
commit to user 13
Pembagian lobulus hepar sebagai unit fungsional dibagi menjadi 3 zona Leeson et al., 1989:
Zona 1 : Zona aktif, sel – selnya paling dekat dengan pembuluh darah yaitu vena porta dan arteri hepatika, akibatnya zona
ini yang pertama kali dipengaruhi oleh perubahan darah yang masuk.
Zona 2 : Zona intermedia, sel – selnya memberi respons kedua terhadap darah.
Zona 3 : Zona pasif, aktivitas sel-selnya rendah dan tampak aktif bila kebutuhannya meningkat.
b. Parenkim Hepar Sel-sel hepar berbentuk polihedral dengan ukuran yang
berbeda-beda, nukleusnya lebar, bulat, berada di tengah, mengandung satu atau lebih nukleoli serta terdapat bercak-bercak
kromatin. Sitoplasma sel hepar bervariasi dalam penampakan, tergantung dari nutrisi dan status fungsionalnya. Mengandung
sejumlah besar ribonukleoprotein, mitokondria, droplet lipid, lisosom, dan peroksisom Bergman et al., 1996.
c. Sinusoid Hepar Bagian yang membentuk jaringan intralobuler yang kaya
akan susunan pembuluh-pembuluh darah yang saling bertemu satu sama lainnya pada vena sentralis. Menurut tipe kapilernya
dibedakan menjadi dua: 1 sinusoid yang lebar dan bervariasi
commit to user 14
dalam ukuran diameter, dan 2 sinusoid yang dindingnya terdiri atas dua tipe sel yang dapat dibedakan, yaitu sel endotel dan sel
Kupffer Jones, 1993. Sinusoid mengandung sel-sel darah, dan pada neonatus mengandung elemen hemopoetik. Di antara sinusoid
terdapat sebuah celah, disebut celah disse, memisahkan permukaan hepatosit yang menghadap sinusoid dengan barisan sel endotel
Damjanov, 1996 d. Mikroskopis Kerusakan Hepar Setelah Pemberian Parasetamol
Hepatitis akut, dengan maupun tanpa kolestasis, merupakan gambaran histologis yang paling umum dari drug-induced liver
injury DILI dan obat-obatan seperti parasetamol merupakan penyebab penting dari hepatitis akut Ramachandran and Kakar,
2009. Drug-induced liver injury disebabkan oleh dua mekanisme
utama, yaitu
hepatotoksisitas intrinsik
dan idiosinkratik.
Hepatotoksin intrinsik menyebabkan kerusakan hepatoselular pada mekanisme yang tergantung pada dosis baik secara langsung oleh
obat tersebut maupun melalui metabolitnya. Parasetamol termasuk dalam mekanisme hepatotoksisitas intrinsik ini. Hepatotoksisitas
intrinsik bermanifestasi dengan nekrosis hepatoselular dengan sedikit inflamasi, sementara pada hepatotoksisitas idiosinkratik lebih sering
terjadi inflamasi Ramachandran and Kakar, 2009.
commit to user 15
Nekrosis zona sentral zona 3 merupakan karakteristik kerusakan karena asetaminofen dan halotan, serta toksin seperti
karbon tetraklorid Ramachandran and Kakar, 2009.
3. Parasetamol