Toksisitas Parasetamol Farmakokinetik Farmakodinamik

Nama Kimia : 4- Hidroksiasetanilida Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam NaOH 1N; mudah larut dalam etanol Sinonim : Asetaminofen Ditjen POM, 1995 Parasetamol dan obat-obat serupa aspirin secara umum memiliki efektivitas yang sama dalam meredakan nyeri, namun parasetamol tidak terlalu mengiritasi lambung. Karena alasan ini, maka parasetamol sering digunakan pada orang lanjut usia dan pada kelompok orang yang rentan seperti wanita hamil, orang dengan asma, dan orang dengan ulkus lambung. Overdosis parasetamol sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan hati yang permanen dan ireversibel. Selalu gunakan parasetamol berdasarkan aturan pakai yang tercantum dalam kemasan 1-2 tablet 500 mg parasetamol, 3-4 kali sehari, maksimal 8 tabet dalam 24 jam, atau menurut petunjuk dokter dan kolsultasikan dengan dokter bila nyeri asih berlangsung. Anda harus waspada bahwa parasetamol dapat tersembunyi dalam beberapa produk bermerek dan berikan perhatian ekstra sehingga tidak terjadi overdosis. Bull Archard, 2007

2.2.1 Toksisitas Parasetamol

Overdosis parasetamol dapat terjadi pada penggunaan akut maupun penggunaan berulang. Overdosis parasetamol akut dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi parasetamol dalam dosis besar dalam waktu 8 jam atau kurang. Kejadian toksik pada hati hepatotoksisitas akan terjadi pada penggunaan 7,5-10 gram dalam waktu 8 jam atau kurang. Kematian bisa terjadi mencapai 3-4 kasus jika parasetamol digunakan sampai 15 gram. Ikawati, 2010 Universitas Sumatera Utara Kerusakan hati, sering kali belum muncul dalam beberapa hari setelah minum obat, merupakan komplikasi akibat dosis berlebihan yang mengancam jiwa, tetapi untungnya anak umur 10 tahun tahan terhadap efek hepatotoksik. Dapat terjadi muntah, pendarahan gastrointestinal, hiperglikemia atau hipoglikemia, kerusakan tubulus ginjal dan edema serebri. Insley, 1997 Hal yang harus diperhatian : 1. Dosis harus tepat, tidak berlebihan, karena dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan ginjal. 2. Hindari penggunaan campuran obat demam karena dapat menimbulkan overdosis. 3. Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko gangguan hati. 4. Minta petunjuk dokter untuk penderita penyakit ginjal. 5. Tidak boleh digunakan pada : a. Penderita gangguan fungsi hati b. Alergi terhadap obat ini c. Pecandu berat alkohol Azis dkk, 2004

2.2.2 Farmakokinetik

Parasetamol diserap cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu setengah jam, masa paruh dalam plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh. Dalam plasma terikat 25 oleh protein plasma.

2.2.3 Farmakodinamik

Universitas Sumatera Utara Menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral. Efek anti-inflamasinya sangat lemah, oleh karena itu parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintesis prostaglandin yang lemah. Efek iritasi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada obat ini, demikian juga gangguan pernapasan dan keseimbangan asam basa. Ganiswarna dkk, 1995

2.3 Kromatografi