Hasil Perhitungan Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Larutan Baku Parasetamol NO Nama Zat Berat mg Luas Area Puncak Utama 1 Baku pembanding sekunder Acetaminophen 99,625 50 672166 671867 671513 672160 673044 671672 Luas Area Rata-Rata 672070 Tabel 4.2 Larutan Sampel Parasetamol NO Nama Zat Berat mg Luas Area Puncak Utama 1 2 Parasetamol a Parasetamol b 59,49 59,85 681375 681539 Luas Area Rata-Rata 681457 Universitas Sumatera Utara

4.2 Perhitungan

Perhitungan Kadar Zat Aktif Parasetamol yang terdapat dalam sediaan tablet Parasetamol 500 mg dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : AU Csp : Luas area sampel AU Cst : Luas area baku standar Bst : Berat baku pembanding parasetamol mg Bsp : Berat sampel mg Dimana : Bsp = berat tablet Bza : Berat zat aktif acetaminophen 500 mg sudah ketentuan Bt : Berat tablet 600 mg sudah ketentuan Parasetamol a Bsp Parasetamol b Bsp Kst : Kadar standar acetaminophen 99,625 sudah ketentuan Kadar zat aktif : Kadar Parasetamol a Kadar Parasetamol b Kadar zat aktif rata-rata Universitas Sumatera Utara

4.3 Pembahasan

Telah dilakukan pengujian penetapan kadar Parasetamol tablet secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT. Hasil pemeriksaan dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.3 Hasil penetapan kadar parasetamol tablet secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT Nama Zat AU Csp AU Cst Kadar Standar Parasetamol a Parasetamol b 681375 681539 672070 672070 101,004 101,029 90-110,0 90-110,0 Keterangan : AU Csp : Luas area sampel AU Cst : Luas area baku standar Hasil pengujian kadar dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT dengan volume penyuntikan 20 µm dapat diperoleh kadar sampel parasetamol a 101,004 dan parasetamol b 101,029 . Perbedaan kadar sampel tablet parasetamol a dan parasetamol b disebabkan pengujian kadar parasetamol dengan teknik penyuntikan sampel tablet dimana kecepatan penyuntikan sampel tablet parasetamol a dan parasetamol b tidak bisa sama persis sama. Sehingga kadar pada sampel tablet parasetamol a dan parasetamol b yang dibaca detector pada panjang gelombang 243 nm berbeda. Untuk mencapai ketelitian analisis kuantitatif teknik penyuntikan sampel harus dilakukan dengan baik. Diperoleh kadar sampel tablet parasetamol a 101,004 dan parasetamol b 101,029 , perbedaan kadar kedua sampel tersebut masih dalam kadar persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu tidak kurang dari 90,00 dan tidak lebih dari 110,00 . Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN