4.4.2 Sifat Fisika
Foto  mikrograf  Scanning  Electron  Microscopy  SEM  menunjukkan  pelekatan fungi  di  atas  permukaan  LDPE,  pembentukan  rongga-rongga,  ketidakrataan
permukaan, sedangkan permukaan lembaran kontrol terlihat halus, tidak memiliki lubang, keretakan, ataupun partikel-partikel yang melekat pada permukaannya Das
dan Kumar, 2014.
Gambar 9.  Fotomikrograf Scanning
Electron Microscopy
SEM dengan  perbesaran  5000×  setelah  45  hari  uji  biodegradasi.
a LDPE Kontrol tanpa inkubasi. b LDPE Kontrol inkubasi 45 hari. c  Permukaan  LDPE  menjadi  kasar  oleh  isolat  jamur  RH03.
d Spora jamur RH03 di permukaan LDPE. e Spora jamur RH06 di
permukaan LDPE ; terlihat permukaan LDPE mulai menjadi kasar.
a b
c d
e
Universitas Sumatera Utara
Fotomikrograf  SEM  Gambar  9  menunjukkan  bahwa  permukaan  LDPE  kontrol tanpa ikubasi dan setelah biodegradasi 45 hari adalah rata, tanpa retak dan lobang,
serta tidak ada partikel yang melekat pada permukaannya. LDPE perlakuan dengan isolat  jamur  RH03  yang  sudah  dibilas  menunjukkan  bahwa  permukaan  LDPE
menjadi lebih kasar, terbentuk lekukan-lekukan, menuju pada terjadinya keretakan pada  material  LDPE.  Spora  jamur  RH03  dan  RH06  terlihat  melekat  pada
permukaan LDPE yang tidak dibilas. Bonhomme  et  al.  2003  menyatakan  bahwa  setelah  pembersihkan
mikroorganisme  yang  tumbuh  melekat  pada  permukaan  polimer,  hasil  SEM menujukkan bahwa permukaan polimer secara fisik menjadi berlobang dan terkikis.
Permukaan polimer setelah terjadinya serangan biologis biological attack secara fisik menjadi lemah dan mudah hancur dengan tekanan ringan. Namun, perubahan
yang terjadi pada permukaan LDPE tidak menjadi bukti dari proses biodegradasi yang berhubungan dengan metabolisme, namun parameter perubahan secara visual
ini  dapat  digunakan  sebagai  indikasi  awal  adanya  upaya  pelekatan  dari mikroorganisme microbial attack pada polimer Mahalakshmi, 2014.
Sifat alami LDPE yang kebal terhadap serangan biologis biological attack disebabkan oleh ikatan karbon yang hidrofobik dan memiliki berat molekul polimer
yang tinggi Kyaw et al. 2012. Namun, sekali organisme melekat pada permukaan polimer,  ia  akan  mulai  tumbuh  dengan  memanfaatkan  polimer  sebagai  sumber
karbon  Vasile  et  al,  1993.  Fungi  berfilamen  umumnya  mampu  melekat  pada permukaan hidrofobik dengan membentuk protein hidrofobik Kershaw dan Talbot,
1998.  Enzim-enzim  ekstraseluler  terlalu  besar  untuk  penetrasi  lebih  dalam  ke dalam  material  polimer  sehingga  bekerja  hanya  di  permukaan  polimer  saja.
Akibatnya  biodegradasi  plastik  umumnya  hanya  merupakan  suatu  proses  erosi permukaan Ganjendiran et al. 2016.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Sifat Kimia