mereduksi sekitar 5 - 8 , sedangkan Fusarium sp. mampu mereduksi 9 bobot lembaran LDPE. Singh dan Gupta 2014 dalam penelitiannya melaporkan bahwa
terjadi  perubahan  bobot  LDPE  yang  telah  terdegradasi  oleh  Aspergillus  flavus 30,  Aspergillus  niger  20,  Aspergillus  japonicus  36,  Mucor  sp.  16,
Penicilium sp 24, dan Fusarium sp 32 setelah masa inkubasi 30 hari pada Synthetic Medium  tanpa  ektrak  yeast dan lembaran  LDPE  sebagai satu-satunya
sumber  karbon.  Jika  hasil  penelitian  dibandingkan  dengan  kedua  penelitian sebelumnya, maka persentase kehilangan bobot LDPE perlakuan oleh isolat jamur
potensial RH03 dan RH06 lebih tinggi dibandingkan dengan persentase kehilangan bobot  yang  diperoleh  Das  dan  Kumar  2014,  namun  lebih  rendah  jika
dibandingkan dengan persentase kehilangan bobot yang diperoleh oleh Singh dan Gupta 2014.
Berkurangnya bobot  diakibatkan oleh terjadinya  degradasi  secara random sehingga  berat  molekul  menurun.  Pada  degradasi  random,  terjadi  penghancuran
atau  pemotongan  rantai  pada  titik-titik  secara  acak  di  sepanjang  rantai, meninggalkan  fragmen  yang  biasanya  lebih  besar  dibanding  unit  monomernya.
Molekul  akan  direduksi  menjadi  monomer  yang  lepas  dan  berakibat  pada penurunan bobot sampel Sarengat, 2011.
4.4.1.2 Persentase Penurunan Daya Tarik Tensile Strength
Setelah masa biodegradasi 45 hari, hasil uji Daya Tarik Tensile Strength LDPE kontrol adalah 5,292 MPa. Setelah didegradasi oleh isolat jamur RH03, daya tarik
LDPE  turun  menjadi  2,45  MPa  hingga  1,96  MPa.  Isolat  jamur  RH06  mampu menurunkan daya tarik LDPE menjadi 3,92 MPa hingga 2,646 MPa. Jika persentase
penurunan daya tarik tersebut dirata-ratakan, maka daya tarik lembar LDPE turun sebasar 58 oleh isolat RH03 dan 40 oleh isolat RH06.  Hal ini menunjukkan
bahwa  lembar  LDPE  yang  diberi  perlakuan  isolat  jamur  RH03  dan  RH06 mengalami  kerapuhan  sehingga  daya  yang  dibutuhkan  untuk  menarik  lembaran
hingga titik terakhir sebelum putus semakin berkurang Gambar 8.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8.   Persentase  Penurunan  Daya  Tarik  Tensile  Strength  LDPE Setelah 45 Hari Uji Biodegradasi
Hasil uji daya tarik LDPE kontrol yang diperoleh ini sejalan dengan Vlack 2004 yang menyatakan bahwa kekuatan tarik LDPE adalah 5-15 MPa. Sen dan
Raut 2015 menyatakan bahwa kekuatan tarik LDPE adalah berkisar 4-16 MPa. Vijaya  dan  Ramesh  2008  melakukan  penelitian  tentang  biodegradasi  lembaran
polietilena dalam kondisi  alami.  Mikroorganisme bakteri  dan jamur berasosiasi dalam proses degradasi  material plastik di tanah. Kantongan plastik dipendam di
dalam tanah kompos bersama-sama dengan sampah padat. Pengomposan dalam 4 bulan  pertama  masih  belum  menunjukkan  adanya  degradasi,    namun  setelahnya
hingga 12 bulan pengomposan, persentase daya tarik lembar LDPE turun menjadi 10,5-11,6 .
Nowak  et  al.  2012  melaporkan  bahwa  setelah  masa  biodegrasi  LDPE selama  84  hari  dengan  isolat  jamur  Penicillium  feniculosum,  kekuatan  tarik
lembaran yang terdiri dari 70 LDPE dan 30 Bionolle
®
menurun sekitar 20. Sarengat et al. 2011 mendapatkan bahwa terjadi penurunan kuat tarik campuran
LDPEtapioka  8020  sesudah  40  hari  fotodegradasi  dengan  sinar  ultra  violet  20 watt,  yaitu  sebesar  44,57.  Jika  hasil  penelitian  dibandingkan  dengan  kedua
penelitian  sebelumnya,  maka  persentase  penurunan  daya  tarik  bobot  LDPE perlakuan oleh isolat jamur potensial RH03 dan RH06 lebih tinggi dibandingkan
dengan persentase penurunan daya tarik yang diperoleh Vijaya dan Ramesh 2008
dan Nowak et al. 2012.
58 40
10 20
30 40
50 60
70
Kontrol RH03
RH06 P
er se
ntas e
P enurun
an
D aya T
ari k
L D
P E
Isolat Jamur
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Sifat Fisika