Kesimpulan Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Izin Penanaman Modal Berdasarkan Undang-Undang No.25 Tahun 2007

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Instrumen perizinan merupakan salah satu wujud nyata keputusan pemerintah yang paling sering ditemukan atau banyak dipergunakan dalam Hukum Administrasi Negara untuk mengendalikan dan mempengaruhi tindakan masyarakat agar mau mengikuti cara atau prosedur yang telah ditetapkan oleh perundang-undangan yang berlaku, seperti izin tentang penanaman modal baik penanaman modal asing dan penanaman modak dalam negeri. Guna untuk menjamin kepastian hukum serta perlindungan bagi sipemilik izin tersebut serta masyarakat dengan pertimbangan- pertimbangan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang. Dilakukan oleh pemerintah baik pemerintah di pusat maupun di daerah sebagai aparatur penyelenggaraan negara yang dikarenakan pemerintah adalah sebagai pembina dan pengendalian dari masyarakat dan salah satu fungsi pembinaan dan pengendalian izin adalah pemberian izin kepada masyarakat dan organisasi tertentu yang merupakan mekanisme pengendalian administratif yang harus dilakukan didalam praktek pemerintahan. 2. Pelayanan perizinan penanaman modal belum dapat dikatakan sempurna, sebab masih banyak kekurangan, untuk itu pemerintah memberikan pelayanan dengan sistem senteralisasi bahwa penyelenggaraan penanaman modal yang ditangani oleh pemerintah pusat tanpa melibatkan pemerintah daerah. Sentralisasi penanaman modal menunjukkan bahwa semua hal, baik promosi penanaman modal, penentuan kebijakan penanaman modal, perizinan penanaman modal, hingga perubahan penanaman modal harus dilakukan oleh pemerintah pusat. Pelimpahan wewenang pemberian perizinan penanaman modal menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal semua urusan penanaman modal penanganannya dilayani melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP, dimana dalam menjalani kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan dan non perizinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan atau non perizinan yang proses pengelohannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap diterbitkannya dokumen yang dilakukan disatu tempat. 3. Prosedur pengajuan permohonan izin pada umumnya harus dilakukan secara tertulis, yakni mengisi formulir tertentu yang sudah disediakan oleh instansi yang berwenang. Adanya formulir permohonan izin karena memudahkan pihak pemohon dalam pengajuan permohonan izin karena memudahkan pihak pemohon dalam pengajuan permohonan izin.

B. Saran