MakalahArtikel Abdullah, Adang. 2007 .“TinjauanHukumatas UUPM No. 25 Tahun 2007”, PeraturanPerundang-Undangan Undang-UndangDasarRepublik Indonesia 1945

Soehino,1984, Asas-asasHukum Tata Pemerintahan. Liberty, Yogyakarta. Stroink, F.A.M. dan J.G. Steenbeek, 1985, Inleiding in het Staats- enAdministrastiefRech.Alphen aan den Rijn: Samsom H.D. TjeenkWilink. Ten Berge, J.B.J.M. 1996. Besturen Door de Overheid. W.E.J. TjeenkWillink, Deventer. Utrecht, E. 1957.PengantardalamHukum Indonesia, Ichtiar, Jakarta. _______, 1988, PengantarHukumAdministrasi Negara Indonesia, PustakaTinta Mas, Surabaya. Versteden,C.J.N. 1984. IndeidingAlgemeenBestuursrecht. Samsom H.D. TjeenkWillink, Alphen aan den Rijn. Waller,Hen J.H. Waller-Hunter, MilieuwetgevingenPlanning in Indonesie, Milieu enRecht, Januari, hlm. 5, dikutipolehSitiSundaryRangkuti, HukumLingkungan Winters, Jeffrey A. 1999.Dosa-DosaPolitikOrdeBaru, Djambatan, Jakarta. Wijk, H.D. van en Willem Konjinenbelt, 1995, Hoofdstukken van AdministratiefRecht, Vuga’s–Gravenhage.

B. MakalahArtikel Abdullah, Adang. 2007 .“TinjauanHukumatas UUPM No. 25 Tahun 2007”,

JurnalHukumBisnis.Vol. 26 – No. 4 Tahun 2007. BadanPerencanaan Pembangunan Nasional,1999,MenataKeDepanPerekonomian Nasional, Jakarta :Bappenas, 1999. Basah, Sjachran. 1996. SistemPerizinanSebagaiInstrumenPengendalianLingkungan, Makalahpada Seminar HukumLingkungan, diselenggarakanoleh KLH bekerjasamadenganLagal Mandate Compliance end Enforcement Program dari BAPEDAL, 1.-2 mei 1996, Jakarta. _______, 1992, Perizinan di Indonesia, MakalahuntukPenataranAdministrasidanLingkungan, FakultasHukumUnair Surabaya, Nopember 1992. _______, 1995,PencabutanIzin Salah SatuSanksiHukumAdministrasi, MakalahpadapenataranHukumAdministrasi Negara danLingkungan di FakultasHukumUnair, Surabaya, 1995. Manan, Bagir.1995,Ketentuan – KetentuanMengenaiPengaturanPenyelenggaraanHakKemerdekaanBerku mpulDitinjaudariPerspektif UUD 1945, MakalahTidakDipublikasikan, Jakarta, 1995. _______,1996,Bentuk-bentukPerbuatanKeperdataan yang DapatdilakukanolehPemerintah Daerah. MajalahilmiahUniversitasPadjadjaran, no. 3, Vol. 14, 1996. Syafrudin, Ateng. PerizinanuntukBerbagaiKegiatan, Makalahtidakdipublikasikan. TulusTahiHamonanganTambunan, 2007, “KendalaPerizinanDalamKegiatanPenanaman Modal Di Indonesia Dan UpayaPerbaikan Yang PerluDilakukkanPemerintah”, JurnalHukumBisnis.Vol. 26 – No. 4 tahun 2007.

C. PeraturanPerundang-Undangan Undang-UndangDasarRepublik Indonesia 1945

Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 TentangPenanaman Modal Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 TentangPelayananPublik Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 TentangPemerintahan Daerah Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional PeraturanPresiden No. 39 Tahun 2014 tentangDaftarBidang Usaha Yang TertutupdanBidang Usaha Yang Terbuka DenganPesyaratan di BidangPenanaman Modal PeraturanPresiden No. 76 Tahun 2013 TentangPengelolaanPengaduanPelayananPublik PeraturanMenteriPendayagunaanAparatur Negara Dan Reformasi No. 15 Tahun 2014 TentangPedomanStandarPelayanan PeraturanMenteriDalamNegeri No. 24 Tahun 2006 TentangPedomanPenyelenggaraanPelayananSatuPintu. PeraturanPresiden No. 97 Tahun 2014 TentangPenyelenggaraanPelayananTerpaduSatuPintu PeraturanPemerintah No. 38 Tahun 2007 TentangPembagianUrusanPemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, danPemerintah Daerah KabupatenKota. PeraturanKepalaBadanKoordinasiPenanaman Modal No. 5 Tahun 2013 tentangPedomandan Tata Cara PerizinandanNonperizinanPenanaman Modal

D. KeputusanPresiden KeputusanPresiden No. 29 Tahun 2004 TentangPenyelenggaraanPenanaman