Soehino,1984, Asas-asasHukum Tata Pemerintahan. Liberty, Yogyakarta. Stroink, F.A.M. dan J.G. Steenbeek, 1985, Inleiding in het Staats-
enAdministrastiefRech.Alphen aan den Rijn: Samsom H.D. TjeenkWilink. Ten Berge, J.B.J.M. 1996. Besturen Door de Overheid. W.E.J. TjeenkWillink,
Deventer. Utrecht, E. 1957.PengantardalamHukum Indonesia, Ichtiar, Jakarta.
_______, 1988, PengantarHukumAdministrasi Negara Indonesia, PustakaTinta
Mas, Surabaya. Versteden,C.J.N. 1984. IndeidingAlgemeenBestuursrecht. Samsom H.D.
TjeenkWillink, Alphen aan den Rijn. Waller,Hen J.H. Waller-Hunter, MilieuwetgevingenPlanning in Indonesie, Milieu
enRecht, Januari, hlm. 5, dikutipolehSitiSundaryRangkuti, HukumLingkungan
Winters, Jeffrey A. 1999.Dosa-DosaPolitikOrdeBaru, Djambatan, Jakarta. Wijk, H.D. van en Willem Konjinenbelt, 1995, Hoofdstukken van
AdministratiefRecht, Vuga’s–Gravenhage.
B. MakalahArtikel Abdullah, Adang. 2007 .“TinjauanHukumatas UUPM No. 25 Tahun 2007”,
JurnalHukumBisnis.Vol. 26 – No. 4 Tahun 2007. BadanPerencanaan Pembangunan Nasional,1999,MenataKeDepanPerekonomian
Nasional, Jakarta :Bappenas, 1999. Basah, Sjachran. 1996.
SistemPerizinanSebagaiInstrumenPengendalianLingkungan, Makalahpada Seminar HukumLingkungan, diselenggarakanoleh KLH
bekerjasamadenganLagal Mandate Compliance end Enforcement Program dari BAPEDAL, 1.-2 mei 1996, Jakarta.
_______, 1992, Perizinan di Indonesia, MakalahuntukPenataranAdministrasidanLingkungan,
FakultasHukumUnair Surabaya, Nopember 1992. _______, 1995,PencabutanIzin Salah SatuSanksiHukumAdministrasi,
MakalahpadapenataranHukumAdministrasi Negara danLingkungan di FakultasHukumUnair, Surabaya, 1995.
Manan, Bagir.1995,Ketentuan – KetentuanMengenaiPengaturanPenyelenggaraanHakKemerdekaanBerku
mpulDitinjaudariPerspektif UUD 1945, MakalahTidakDipublikasikan, Jakarta, 1995.
_______,1996,Bentuk-bentukPerbuatanKeperdataan yang DapatdilakukanolehPemerintah Daerah.
MajalahilmiahUniversitasPadjadjaran, no. 3, Vol. 14, 1996. Syafrudin, Ateng. PerizinanuntukBerbagaiKegiatan, Makalahtidakdipublikasikan.
TulusTahiHamonanganTambunan, 2007,
“KendalaPerizinanDalamKegiatanPenanaman Modal Di Indonesia Dan UpayaPerbaikan Yang PerluDilakukkanPemerintah”,
JurnalHukumBisnis.Vol. 26 – No. 4 tahun 2007.
C. PeraturanPerundang-Undangan Undang-UndangDasarRepublik Indonesia 1945
Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 TentangPenanaman Modal Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 TentangPelayananPublik
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 TentangPemerintahan Daerah Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional
PeraturanPresiden No. 39 Tahun 2014 tentangDaftarBidang Usaha Yang
TertutupdanBidang Usaha Yang Terbuka DenganPesyaratan di BidangPenanaman Modal
PeraturanPresiden No. 76 Tahun 2013 TentangPengelolaanPengaduanPelayananPublik
PeraturanMenteriPendayagunaanAparatur Negara Dan Reformasi No. 15 Tahun 2014 TentangPedomanStandarPelayanan
PeraturanMenteriDalamNegeri No. 24 Tahun 2006 TentangPedomanPenyelenggaraanPelayananSatuPintu.
PeraturanPresiden No. 97 Tahun 2014 TentangPenyelenggaraanPelayananTerpaduSatuPintu
PeraturanPemerintah No. 38 Tahun 2007 TentangPembagianUrusanPemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, danPemerintah Daerah
KabupatenKota. PeraturanKepalaBadanKoordinasiPenanaman Modal No. 5 Tahun 2013
tentangPedomandan Tata Cara PerizinandanNonperizinanPenanaman Modal
D. KeputusanPresiden KeputusanPresiden No. 29 Tahun 2004 TentangPenyelenggaraanPenanaman