Demam Berdarah Dengue DBD 1. Pengertian Demam Berdarah Dengue DBD

Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD adalah salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. DBD ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati disertai dengan tanda-tanda perdarahan di kulit berupa bintik-bintik perdarahan petechiae, lebam ecchymosis atau ruam purpura. Kadang-kadang mimisan, feses berdarah, muntah darah, kesadaran menurun atau renjatan atau syok Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus Arboviruses yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, family Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis streotipe, yaitu ; DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN- 4. Infeksi salah satu streotipe akan menimbulkan antibody terhadap sterotype yang bersangkutan, sedangkan antibody yang terbentuk terhadap streotype lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap sterotipe lain tersebut. Keempat sterotipe virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Sterotype DEN-3 merupakan sterotype yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan gejala klinis Depkes, RI, 2004. Suatu studi tentang padatnya jumlah populasi nyamuk di Indonesia menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna dan signifikan antara musim kemarau dan musim penghujan, artinya kapan saja populasi nyamuk Aedes Aegypti dapat berkembang dan menyerang mangsanya. Ada juga ada peneliti lain yang menyatakan bahwa kepadatan populasi nyamuk Aedes Aegypti meningkat pada musim penghujan dan menurun pada musim kemarau. Wulandari,2001. 2.2.2. Vektor Penular Nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus merupakan vektor penularan virus dengue dari penderita kepada orang lain melalui gigitannya. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penting di daerah perkotaan daerah urban sedangkan daerah pedesaan daerah rural kedua spesies nyamuk tersebut berperan dalam penularan. Menurut riwayatnya nyamuk penular penyakit demam berdarah disebut nyamuk Aedes aegypti itu, awal mulanya berasal dari Mesir yang kemudian menyebar ke seluruh dunia, melalui kapal laut dan udara. Nyamuk hidup dengan subur di belahan dunia yang mempunyai iklim tropis dan subtropis seperti Asia, Afrika, Australia dan Amerika. Nyamuk Aedes aegypti hidup dan berkembang biak pada tempat penampungan air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah. Di Indonesia, nyamuk Aedes aegypti tersebar di seluruh peosok tanah air, baik di kota maupun di desa, kecuali di wilayah yang ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut Suroso 2004. Menurut Depkes RI 2004, ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti adalah sebagai berikut : 1. Nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dengan belang-belang loreng putih pada seluruh tubuhnya. 2. Hidup di dalam dan sekiyar rumah, juga di tempat umum 3. Mampu terbang sampai 100 meter. 4. Nyamuk betina aktif menggigit menghisap darah pada pagi hari yaitu pukul 09.00-10.00 dan sore hari yaitu pukul 16.00-1700. Nyamuk jantan biasa menghisap sari bungatumbuhan yang mengandung gula. 5. Umur nyamuk Aedes aegypti rata-rata 2 minggu, tetapi sebagian diantaranya dapat hidup hidup 2-3 bulan. Adapun siklus nyamuk Aedes aegypti adalah telur → jentik → kepompong pupa → nyamuk. Perkembangan dari telur sampai menjadi nyamuk kurang lebih 9- 10 hari. Tempat hinggap yang paling disenangi adalah benda-benda yang tergantung seperti pakaian, kelambu, atau tumbuh-tumbuhan di dekat tempat berkembang biaknya, biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab. Kepadatan nyamuk ini akan meningkat pada musim hujan, dimana terdapat banyak genangan air bersih yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,selain nyamuk Aedes aegypti , penyakit demam berdarah juga dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus, yang kurang berperan dalam menyebarkan penyakit DBD, jika di banding nyamuk Aedes aegypti. Hal ini karena nyamuk Aedes albopictus hidup dan berkembang biak di kebun atau semak-semak, sehingga lebih jarang kontak dengan manusia dibandingkan dengan nyamuk Aedes aegypti yang berada di dalam dan sekitar rumah Suroso dan Umar, 2004 Menurut Anonim dalam Suroso dan Umar, 2004, genangan yang disukai sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti berupa genagan air yang tertampung di suatu wadah yang biasa disebut container atau tempat penampungan air TPA, antara lain: 1. TPA yang digunakan sehari-hari seperti drum, tempayan, bak mandi, bak WC, ember dan sejenisnya. 2. Tempat perindukan tambahan atau non-TPA, seperti tempat minum hewan, barang bekas, vas bunga, perangkap semut dan lain-lainnya. 3. TPA alamiah seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, kulit kerang, pangkal pohon pisang, potongan bambu dan lain-lainnya. 2.3. Penularan Virus Dengue 2.3.1. Mekanisme Penularan Demam berdarah dengue tidak menular melalui kontak manusia dengan manusia. Virus dengue sebagai penyebab demam berdarah hanya dapat ditularkan melalui nyamuk. Oleh karena itu, penyakit ini termasuk kedalam kelompok arthropod borne diseases. Virus dengue berukuran 35-45 nm. Virus ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dan nyamuk. Terdapat tiga faktor yang memegang peran pada penularan infeksi dengue, yaitu manusia, virus, dan vektor perantara. Virus dengue masuk ke dalam tubuh nyamuk pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, kemudian virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti danmAedes albopictus yang infeksius. Seseorang yang di dalam darahnya memiliki virus dengue infektif merupakan sumber penular DBD. Virus dengue berada dalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum demam masa inkubasi instrinsik. Bila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh bagian tubuh nyamuk, dan juga dalam kelenjar saliva. Kira-kira satu minggu setelah menghisap darah penderita masa inkubasi ekstrinsik, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu nyamuk Aedes aegypti yang telah menghisap virus dengue menjadi penular infektif sepanjang hidupnya. Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit menusuk, sebelum menghisap darah akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat tusuknya probosis, agar darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain. Hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang dapat menularkan virus dengue. Nyamuk betina sangat menyukai darah manusia anthropophilic dari pada darah binatang. Kebiasaan menghisap darah terutama pada pagi hari jam 06.00 hingga sore hari jam 18.00. Nyamuk betina mempunyai kebiasaan menghisap darah berpindah- pindah berkali-kali dari satu individu ke individu lain multiple biter. Hal ini disebabkan karena pada siang hari manusia yang menjadi sumber makanan darah utamanya dalam keadaan aktif bekerjabergerak sehingga nyamuk tidak bisa menghisap darah dengan tenang sampai kenyang pada satu individu. Keadaan inilah yang menyebabkan penularan penyakit DBD menjadi lebih mudah terjadi.

2.3.2. Diagnosis DBD

Terdapat empat gejala utama DBD, yaitu demam tinggi, fenomena perdarahan, hepatomegali, dan kegagalan sirkulasi Hadinegoro, 2004. Infeksi oleh virus dengue dapat bersifat asimtomatik atau simtomatik. Gejala klinik utama pada DBD adalah demam dan manifestasi perdarahan baik yang timbul secara spontan maupun uji tourniquet Soegianto, 2004. Menurut WHO dalam Tumbelaka 2004, pedoman untuk membantu menegakkan diagnosis DBD secara dini, di samping menentukan derajat beratnya penyakit adalah: