Upaya Penanggulangan DBD PENDAHULUAN

Partisipasi masyarakat perorangan, keluarga dan masyarakat dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pemberantasan vektor di wilayahnya masing- masing. Kegiatan ini dimaksud untuk meyakinkan masyarakat bahwa program ini perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Melalui kegiatan ini dapat menaikkan rasa percaya diri masyarakat dalam ikut melaksanakan pembangunan kesehatan. Peningkatan partisipasi masyarakat menumbuhkan berbagai peluang yang memungkinkan seluruh anggota masyarakat untuk secara aktif berkontribusi dalam pembangunan kesehatan sehingga dapat menghasilkan manfaat yang merata bagi seluruh warganya Depkes RI, 2000. Adapun cara-cara untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti menurut Depkes RI 2008 adalah: 1. Penyemprotan Nyamuk Aedes aegypti dapat diberantas dengan menyemprotkan racun serangga, termasuk racun serangga yang dipergunakan sehari-hari di rumah tangga. Melakukan penyemprotan saja tidak cukup, karena dengan penyemprotan itu yang mati hanya nyamuk dewasa saja. Selama jentiknya tidak dibasmi, setiap hari akan muncul nyamuk baru yang menetas dari tempat perkembangbiakannya. 2. PSN DBD Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue PSN DBD dilakukan dengan cara 3M yaitu: 1 Menguras tempat-tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali. 2 Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. 3 Menguburkan atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, ban bekas, plastik bekas, dan lain-lain Selain itu ditambah dengan cara lain yang dikenal dengan istilah 3M plus seperti: a. Ganti air vas bunga, minuman burung dan tempat-tempat lainnya seminggu sekali. b. Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancarrusak. c. Tutup lubang-lubang pada potongan bambu, pohon dan lain-lainnya misalnya dengan tanah. d. Bersihkankeringkan tempat-tempat yang dapat menampungan air seperti pelepah pisang atau tanaman lainnya termasuk termpat-tempat yang dapat menampung air hujan di pekarangan, kebun, pemakaman, rumah-rumah kosong, dan lain-lain. e. Abatisasi f. Ikanisasi, pelihara ikan pemakan jentik g. Pasang kawat kasa di rumah. h. Pencahayaan dan ventilasi yang memadai. i. Jangan membiasakan menggantung pakaian di dalam rumah. j. Tidur menggunakan kelambu. k. Gunakan obat nyamuk bakar, gosok, oles, semprotspray dan lain-lain untuk mencegah gigitan nyamuk. 3. Larvasiding Larvasiding adalah tindakan menaburkan bubuk abate atau altosid ke dalam tempat- tempat penampungan air. Bila menggunakan abate disebut abatisasi. Menurut Suroso dan Umar 2004, kegiatan pokok penanggulangan penyakit DBD antara lain: 1. Penemuan dan pelaporan penderita 2. Penanggulangan fokus 3. Pemberantasan vektor intensif, meliputi: 1 Fogging focus. 2 Abatisasi. 3 Penyuluhan dan pergerakan masyarakat dalam PSN DBD Gerakan 3M. 4 Penyuluhan kepada masyarakat. 5 Pemantauan jentik berkala PJB.

2.5. Upaya Pemberantasan Vektor DBD.

Pemberantasan DBD jangka panjang dilaksanakan melalui pendidikan penyuluhan kepada masyarakat. Dalam hal ini pendidikan kepada anak anak melalui sekolah serta kepada orangtua, agar pemberantasan sarang nyamuk PSN sebagai bagian dari kebersihan lingkungan dapat dilakukan di rumah dan di lingkungan masing-masing. Menurut Departemen Kesehatan 2006, hal-hal yang dapat dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat dalam pencegahan DBD adalah : 1. Memberikan informasi dan penyuluhan kepada warga tentang DBD seperti memberikan penyuluhan DBD kepada keluarga, penyuluhan di posyandu, di arisan, PKK, kelompok agama, memberikan informasi kepada teman dan tetangganya, menyampaikan pesan-pesan bahaya penularan DBD melalui poster, spanduk, dan selebaran. 2. Mengajak masyarakat untuk kerja bakti secara berkala, seperti membersihkan lingkungan dan menimbun barang-barang bekas kedalam satu lobang atau mengumpulkannya ke tempat pembuangan sampah umum, menabur bubuk abate, membersihkan genangan air. 3. Kunjungan rumah secara berkala memberikan penyuluhan dan pemeriksaan jentik Salah satu cara untuk mencegah dan menaggulangi penyakit DBD adalah dengan gerakan PSN-DBD yang dilakukan masyarakat dan pemerintah secara berkesinambungan. Melalui gerakan ini semua masyarakat diharapkan untuk : a. Melakukan konsultasi memeriksakan kepada petugas jika ada anggota kelurga yang sakit dan diduga menderita penyakit DBD. b. Melaporkan kepada Kepala DesaKelurahan jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit DBD. c. Membantu kelancaran penaggulangan kejadian penyakit DBD yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Untuk memberantas penularan DBD secara tuntas yang paling penting adalah usaha-usaha masyarakat sendiri dalam memelihara kebersihan lingkungan rumah, tempat kerja dan tempat-tempat umum agar bebas dari nyamuk penular demam berdarah. Cara yang paling tepat dalam pemberantasan penyakit DBD adalah melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk PSN yaitu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan membasmi jentik nyamuk penular demam berdarah dengan cara 3M Sutrisna, 2003. Ahmad 2004 mengemukakan bahwa kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang dilaksanakan oleh masyarakat adalah menguras tempat-tempat