Kebanyakan penjerap KLTP mengandung indikator fluorosensi yang membantu mendeteksi kedudukan pita yang terpisah sepanjang senyawa yang
dipisahkan menyerap sinar UV. Pita yang kedudukannya telah diketahui dikerok dari plat dengan spatula atau pengerok berbentuk tabung. Senyawa harus diekstraksi dari
penjerap dengan pelarut yang paling kurang polar yang mungkin sekitar 5 ml pelarut untuk 1 gr penjerap. Harus diperhatikan bahwa semakin lama senyawa berkontak
dengan penjerap makin besar kemungkinan penguraian Hostettmann, 1995.
2.7 Teknik Spektroskopi
Teknik spektroskopi adalah salah satu teknik analisis kimia-fisika yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Ada dua macam
instrumen pada teknik spektroskopi yaitu spektrometer dan spektrofotometer. Instrumen yang memakai monokromator celah tetap pada bidang focus disebut
sebagai spektrometer. Apabila spektrometer tersebut dilengkapi dengan detektor yang bersifat fotoelektrik maka disebut spektrofotometer Muldja, 1955.
2.7.1 Spektroskopi Ultraviolet UV-Vis
Saat ini penggunaan Spektroskopi UV-Visible paling sering digunakan dalam aplikasi untuk analisa kuantitatif, dan nilai dari metode ini dapat mengurangi perbandingan
informasi yang banyak dari teknik spektroskopi yang lainnya seperti NMR dan MS.
Senyawa polifenol memiliki dua karakteristik pita penyerapan Ultraviolet dengan maksimal jarak 240-285 nm dan 300-550 nm. Berbagai macam golongan
flavonoid dapat dikenali dari spektrum UV mereka masing-masing, karakteristik spektra UV dari masing-masing flavonoid yang mengandung jumlah dari golongan
hidroksil aglikon, pola substituen glikosida, dan golongan asil aromatik bahan alamAndersen, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Flavonoida mengandung sistem aromatik yang terkonjugasi karena itu menunjukkan spektrum ultraviolet dan spektrum tampak Harborne, 1987.Spektrum
flavonoid biasanya ditentukan dalam larutan dengan pelarut metanol MeOH, AR atau yang setara atau etanol EtOH, meski perlu diingat bahwa spektrum yang dihasilkan
dalam etanol kurang memuaskan.
Ciri spektrum khas jenis flavonoid utama dengan pola oksigenasi yang setara disajikan pada tabel dibawah :
Tabel 2.2 Rentangan Serapan Spektrum UV-Visible golongan Flavonoida
Pita II nm Pita I nm
Jenis Flavonoid
250-280 310-350
Flavon 250-280
330-360 Flavonol 3-OH tersubstitusi
250-280 350-385
Flavonol 3-OH bebas 245-275
310-330 bahu Isoflavon
275-295 300-330 bahu
Flavanon dan dihidroflavonol 230-270
kekuatan rendah 340-390
Khalkon 230-270
kekuatan rendah 380-430
Auron 270-280
465-560 Antosianidin dan antosianin
Perubahan penyulihan pada cincin A cenderung tercerminkan pada serapan pita II, sedangkan perubahan penyulihan pada cincin B dan C cenderung lebih jelas
tercermin pada serapan pita I Markham, 1988.
2.7.2 Spektroskopi Inframerah FT-IR
Spektrum inframerah suatu molekul adalah hasil transisi antara tingkat energi getaran yang berlainan. Pancaran inframerah yang kerapatannya kurang dari 100 cm
-1
panjang gelombang lebih daripada 100 μm diserap oleh sebuah molekul organik dan diubah menjadi putaran energi molekul.Penyerapan ini tercantum, namun spektrum
getaran terlihat bukan sebagai garis–garis melainkan berupa pita–pita. Hal ini disebabkan perubahan energi getaran tunggal selalu disertai sejumlah perubahan
energi putaran Silverstein, 1986.
Universitas Sumatera Utara
Bila molekul menyerap radiasi inframerah, energi yang diserap menyebabkan kenaikan dalam amplitudo getaran atom-atom yang terikat itu. Jadi molekul ini berada
dalam keadaan vibrasi tereksitasi, energi yang diserap ini akan dibuang dalam bentuk panas bila molekul itu kembali ke keadaan dasar. Panjang gelombang eksak dari
absorpsi oleh suatu tipe ikatan, bergantung pada macam getaran dari ikatan tersebut. Oleh karena itu, tipe ikatan yang berlainan C-H, C-C, C=O, C=C, O-H, dan
sebagainya menyerap radiasi inframerah pada panjang gelombang yang berlainan. Dengan demikian spektrometri inframerah dapat digunakan untuk mengidentifikasi
adanya gugus fungsi dalam suatu molekul. Banyaknya energi yang diserap juga beraneka ragam dari ikatan ke ikatan. Ini disebabkan sebagian oleh perubahan dalam
momen dipol μ≠0 pada saat energi diserap. Ikatan nonpolar seperti C-H atau C-C menyebabkan absorpsi lemah, sedangkan ikatan polar seperti misalnya O-H, N-H,
dan C=O menunjukkan absorpsi yang lebih kuat Supratman, 2010.
Suatu ikatan dalam sebuah molekul dapat mengalami berbagai vibrasi molekul. Secara umum terdapat dua tipe vibrasi molekul:
1. Vibrasi Streching regangulur: terjadi terus menerus perubahan jarak antara
dua atom di didalam suatu molekul, sehingga terjadi perpanjangan atau pemendekan ikatan.
2. Vibrasi Bending lenturtekuk: terjadi perubahan sudut antara dua ikatan
kimia, sehingga terjadi pembesaran atau pengecilan sudut ikatan Noerdin, 1985.
Oleh karena itu suatu ikatan tertentu dapat menyerap energi lebih dari satu panjang gelombang. Contohnya, ikatan O-H menyerap energi pada frekuensi 3330
cm-1, energi pada panjang gelombang ini menyebabkan kenaikan vibrasi regang ikatan O-H itu. Suatu ikatan O-H itu juga menyerap pada kira-kira 1250 cm-1, energi
pada panjang gelombang ini menyebabkan kenaikan vibrasi lentur. Tipe vibrasi yang berlain-lainan ini disebut cara vibrasi fundamental Supratman, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.7.3 Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti Proton