Gandjar, 2007.
2.6.4.1 Kromatografi Lapis Tipis
Teknik ini dikembangkan tahun 1938 oleh Ismailoff dan Schraiber. Adsorben dilapiskan pada lempeng kaca yang bertindak sebagai fase diam. Fase bergerak akan
merayap sepanjang fasa diam dan terbentuklah kromatogram. Metode ini sederhana, cepat dalam pemisahan dan sensitif. Kecepatan pemisahan tinggi dan mudah untuk
memperoleh kembali senyawa-senyawa yang terpisahkan Khopkar, 1990.
Adsorben yang paling sering digunakan adalah silika gel dan alumina. Beberapa mikroliter larutan sampel yang akan dianalisa ditotolkan pada plat sebagai
titik kecil yang tunggal dengan menggunakan pipa mikrokapilaritas. Plat dikembangkan dengan meletakkannya didalam botol ataupun chamber pengembang
yang berisi sejumlah kecil pelarut. Pelarut akan menaiki plat dengan adanya gaya kapilar, dan membawa senyawa dari sampel dengan itu. Senyawa yang berbeda
dipisahkan dari dasarnya pada saat interaksi mereka dengan lapisan adsorben.
Plat KLT yang biasa digunakan adalah plat dengan ukuran pori silika 60 Å dan ketebalan lapisan 25 µm dalam penyangga poliester atau aluminium, beberapa dengan
menggunakan atau tanpa menggunakan indikator fluorosensi yang sesuai untuk analisa cepat dari ekstrak kasar tanaman dan digunakan sebagai dasar dari langkah
preparatif. Deteksi noda yang dihasilkan dapat menggunakan lampu ultraviolet ataupun dengan menyemprot dengan menggunakan reagen yang sesuai Cseke et al,
2006.
2.6.4.2 Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom merupakan metode kromatografi terbaik untuk pemisahan senyawa bahan alam terutama flavonoid. Fasa diam yang umum digunakan adalah
silika gel, sephandeks dan selulosa Bhat, 2005. Metode pemisahan kromatografi didasarkan pada perbedaan distribusi molekul-molekul komponen diantara fase gerak
dan fase diam berdasarkan perbedaan tingkat kepolaran. Komponen akan bergerak
Universitas Sumatera Utara
lebih cepat meninggalkan kolom bila molekul-molekul komponen tersebut berinteraksi secara lemah dengan fasa diam.
Kolom kromatografi untuk pengaliran karena gaya tarik bumi gravitasi atau sistem bertekanan rendah biasanya terbuat dari kaca yang dilengkapi keran jenis
tertentu pada bagian bawahnya untuk mengatur aliran pelarut. Ukuran keseluruhan kolom sungguh beragam, tetapi biasanya panjangnya sekurang-kurangnya 10 kali
garis tengah dalamnya dan mungkin saja sampai 100 kalinya. Ukuran kolom dan banyaknya penjerap yang dipakai ditentukan oleh bobot campuran sampel yang akan
dipisahkan. Untuk pemisahan normal, bobot sampel biasanya 30:1 ternyata memadai jika
pemisahan tidak terlalu sukar, perbandingan dapat ditingkatkan hingga 50:1 untuk komponen yang susah dipisahkan. Ukuran partikel penjerap pada kolom biasanya
lebih besar daripada untuk KLT.
Fraksi kolom yang mengandung senyawa yang sama diperiksa dengan KLT atau tampaknya berasal dari satu puncak memakai pendeteksian sinambung
digabungkan, dan pelarutnya diuapkan, lebih baik dengan tekanan rendah. Jika pelarut dan penjerap murni. Maka fraksi-fraksi pun murni Gritter, 1991.
2.6.4.3 KromatografiLapis Tipis Preparatif