4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kelemahan material pengendalian internal diproksikan Risk Management .
Rapat komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risk management. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,404 di atas atau
lebih besar dari 0,05, sehingga H1 tidak berhasil didukung. Hal ini menunjukkan rapat komite audit belum mampu untuk mendukung
pembentukan risk management dalam perusahaan. Independensi dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap risk management. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,227 di atas atau lebih besar dari 0,05, sehingga tidak H1 berhasil didukung. Hal
ini menunjukkan tidak mampu untuk mendukung pembentukan Risk Management dalam perusahaan.
Rapat dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risk management. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,440 di
atas atau lebih besar dari 0,05, sehingga H1 tidak berhasil didukung. Hal ini menunjukkan tidak mampu untuk mendukung pembentukan Risk
Management dalam perusahaan. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
risk management. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,904 di atas atau lebih besar dari 0,05, sehingga H1 tidak berhasil didukung. Hal ini
menunjukkan tidak mampu untuk mendukung pembentukan Risk Management dalam perusahaan.
Reputasi auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risk management. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,058 di atas atau
lebih besar dari 0,05, sehingga H1 tidak berhasil didukung. Hal ini menunjukkan tidak mampu untuk mendukung pembentukan Risk
Management dalam perusahaan. Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap risk management. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,915 di atas atau lebih besar dari 0,05. sehingga H1 tidak berhasil didukung. Hal
ini menunjukkan tidak mampu untuk mendukung pembentukan Risk Management dalam perusahaan.
10. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelemahan material
pengendalian internal diproksikan etika bisnis.
Rapat komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap etika bisnis. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0 di bawah atau lebih kecil
dari 0,05.H2 berhasil didukung. Hal ini menunjukkan rapat komite audit mampu untuk mendukung pembentukan etika bisnis dalam perusahaan.
Independensi dewan komisaris berpengaruh secara signifikan terhadap etika bisnis. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0 di bawah
atau lebih kecil dari 0,05, H2 berhasil didukung. Hal ini menunjukkan
independensi dewan komisaris mampu untuk mendukung pembentukan etika bisnis dalam perusahaan.
Rapat dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap etika bisnis. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,057 di atas
atau lebih besar dari 0,05, H2 tidak berhasil didukung. Hal ini menunjukkan rapat dewan komisaris belum mampu untuk mendukung
pembentukan etika bisnis dalam perusahaan. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
training. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,747 di atas atau lebih besar dari 0,05. H2 tidak berhasil didukung. Hal ini menunjukkan ukuran
perusahaan belum mampu untuk mendukung pembentukan etika bisnis dalam perusahaan.
Reputasi auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap etika bisnis. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,108 di atas atau lebih
besar dari 0,05, H2 tidak berhasil didukung. Hal ini menunjukkan reputasi auditor belum mampu untuk mendukung pembentukan etika bisnis dalam
perusahaan. Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap etika bisnis. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,652 di atas atau lebih besar dari 0,05, H2 tidak berhasil didukung. Hal ini
menunjukkan pertumbuhan penjualan belum mampu untuk mendukung pembentukan etika bisnis dalam perusahaan.
11. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelemahan material pengendalian
internal diproksikan Training.
Rapat komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap training. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,415 di atas atau lebih
besar dari 0,05. sehingga H3 tidak berhasil didukung. Hal ini menunjukkan Rapat komite audit belum mampu untuk mendukung pembentukan
training dalam perusahaan. Independensi dewan komisaris berpengaruh secara signifikan
terhadap training. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,006 di bawah atau lebih kecil dari 0,05, sehingga H3 berhasil didukung. Hal ini
menunjukkan mampu untuk mendukung pembentukan training dalam perusahaan.
Rapat dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap training. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,409 di atas atau
lebih besar dari 0,05. sehingga H3 tidak berhasil didukung. Hal ini menunjukkan belum mampu untuk mendukung pembentukan training
dalam perusahaan. Reputasi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap training.
Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,01 di bawah atau lebih kecil dari 0,05, sehingga H3 berhasil didukung. Hal ini menunjukkan belum mampu
untuk mendukung pembentukan training dalam perusahaan. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
training. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,227 di atas atau lebih
besar dari 0,05, sehingga H3 tidak berhasil didukung. Hal ini menunjukkan mampu untuk mendukung pembentukan training dalam perusahaan.
Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap training. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,756 di atas atau
lebih besar dari 0,05, sehingga H3 tidak berhasil didukung. Hal ini menunjukkan belum mampu untuk mendukung pembentukan training
dalam perusahaan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian statistik terhadap variabel-variabel dengan menggunakan regresi logistik, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1 Ukuran perusahaan,rapat komite audit, rapat dewan komisaris, pertumbuhan
penjualan, reputasi auditor,dan independensi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kelemahan material pengendalian internal diproksikan
risk management. 2
Ukuran perusahaan, rapat dewan komisaris, pertumbuhan penjualan, dan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap kelemahan material pengendalian
internal diproksikan etika bisnis,sedangkan rapat komite audit dan independensi dewan komisaris berpengaruh terhadap kelemahan material
pengendalian internal diproksikan etika bisnis. 3
Ukuran perusahaan, rapat dewan komisaris, rapat komite audit, dan pertumbuhan penjualantidak berpengaruh terhadap kelemahan material
pengendalian internal diproksikan training, tetapireputasi auditor dan independensi dewan komisaris berpengaruh terhadap kelemahan material
pengendalian diproksikan training.