Tujuan Pemanfaatan Koleksi Frekuensi Pemanfaatan Koleksi Metode Pemanfaatan Koleksi

25 Menurut Handoko dalam Handayani 2007, 28, bahwa dari segi pengguna pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi: 1. Kebutuhan Dimaksud dengan kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi 2. Motif Motif merupakan sesuatu yang melingkupi semua penggerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu 3. Minat Minat adalah kecendurungan hati yang tinggi terhadap sesuatu Faktor eksternal meliputi: 1. Kelengkapan koleksi Banyaknya koleksi referensi yang dapat dimanfaatkan informasinya oleh mahasiswa 2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna Keterampilan pustakawan dalam melayani mahasiswa dapat dilihat melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberi layanan 3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali Dari Penyataan diatas dapat diartikan bahwa pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dimana faktor internal yang meliputi kebutuhan, motif dan minat dan faktor eksternal yang meliputi kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dan keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali.

2.6.1 Tujuan Pemanfaatan Koleksi

Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntut untuk selalu memberikan pelayanan kepada pengguna. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi bahan-bahan yang relevan bagi penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi. 26 Sebagai pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, 1216, ”Tujuan bermakna arahan, haluan jurusan, yang dituju, maksud, tuntutan yang dituntut”. Sedangkan menurut Salim 2002, 928 pengertian pemanfaatan sebagai proses, cara atau perbuatan memanfaatkan. Dari kedua pendapat tersebut diartikan bahwa tujuan pemanfaatan adalah sebagai proses, cara dan perbuatan pengguna dalam kegiatan pemanfaatan koleksi perpustakaan.

2.6.2 Frekuensi Pemanfaatan Koleksi

Tingkat kunjungan pengguna ke sebuah perpustakaan tergantung bagaimana perpustakaan mampu memberikan informasi yang relevan kepada penguna. Semakin baik perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan penggunanya maka semakin sering pengguna tersebut datang ke perpustakaan karena mereka merasa informasi yang mereka butuhkan tersedia pada perpustakan tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, 322, “Arti frekuensi pengguna adalah kekerapan”. Sedangkan menurut Salim 2002, 425, dijelaskan bahwa ”Frekuensi adalah sejumlah pengulangan kejadian tertentu yang teratur”. Dari definisi di atas diketahui bahwa frekuensi pemanfaatan adalah kekerapan atau keseringan pengguna. Dalam hal ini frekuensi pemanfaatan yaitu keseringan pengguna dalam memanfaatkan koleksi buku.

2.6.3 Metode Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi berarti melakukan kegiatan di perpustakaan dengan menggunakan koleksi yang disediakan oleh perpustakaan misalnya membaca di tempat, mencatat isi dari koleksi, memfotocopy serta memijam koleksi perpustakaan. Menurut Zulkarnaen 1997, 45, cara memanfaatkan koleksi buku pada perpustakaan secara umum dikategorikan sebagai berikut : 27 a. Meminjam Biasanya pengguna melakukan peminjaman melalui meja sirkulasi perpustakaan setelah mendapatkan buku yang diinginkan. Dengan melakukan pemimjaman, pengguna memiliki waktu lebih banyak untuk membaca buku yang ia pinjam. Buku tersebut dapat diperpanjang masa peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi ke meja sirkulasi. b. Membaca di tempat Bagi pengguna yang memiliki waktu luang dapat membaca di ruang baca yang disediakan perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk dibaca dan menghabiskan waktunya pada perpustakaan. c. Mencatat informasi dari buku Ada kalanya pengguna hanya melakukan pencatatan informasi yang ia dapat dari koleksi. Dengan cara seperti ini, pengguna mendapatkan informasi ringkas tentang berbagai masalah dari berbagai buku yang berbeda. d. Memperbanyak menggunakan jasa foto copy Dengan memanfaatkan fasilitas mesin foto copy, pengguna dapat memiliki sendiri informasi-informasi yang ia inginkan. Cara seperti ini biasanya dilakukan oleh pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke perpustkaan atau pengguna yang bukan berasal dari universitas tersebut. 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan suatu sarana atau sebuah gedung tempat menyimpan informasi. Perpustakaan juga merupakan tempat mengelola, memelihara, dan bertugas menyebarluaskan informasi. Informasi yang dimiliki oleh perpustakaan berupa buku, majalah, jurnal, serta informasi dalam bentuk non-tercetak atau media audio-visual. Dengan kata lain, perpustakaan adalah tempat mengelola seluruh informasi dalam bentuk tercetak dan non-tercetak dari segala sumber agar dapat disebarluaskan kepada pemustaka serta memelihara informasi tersebut agar tidak hilang dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Jenis-jenis perpustakaan diantaranya Perpustakaan Umum, Perpustakaan Daerah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Sekolah. Masing-masing dari tiap jenis perpustakaan tersebut memiliki fungsi dan pemustaka yang berbeda-beda pula. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi. Masyarakat yang dilayani perpustakaan ini bersifat homogen. Perpustakaan perguruan tinggi bertujuan menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu : Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian pada masyarakat. Secara sederhana perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi. Bentuk perpustakaan perguruan tinggi adalah universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik, dan sebagainya. Seperti: Fakultas, Departemen, Jurusan, Program Studi, Lembaga Penelitian, dan lain sebagainya.