16
Permukaan kayu kemenyan jenis Kemenyan Toba, Kemenyan Bulu dan
Kemenyan Durame yaitu mengkilap. Hal ini disebabkan oleh karena arah dari kayu kemenyan yang lurus sesuai dengan pernyataan
Pasaribu 2013 yang menyatakan bahwa arah serat: lurus hingga agak berpadu, mengkilap, tingkat
kekerasan kayu yang agak keras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu
kemenyan jenis Kemenyan Toba, Kemenyan Bulu dan Kemenyan Durame sama–sama memiliki kelas
kekerasan tinggi. Dimana pada saat penyayatan pada arah melintang kayu, kayu tersebut sulit untuk disayat dan tidak meninggalkan bekas pada kayu sampel
pada saat ditekan dengan menggunakan kuku. Hal ini karena kerapatan kayu kemenyan berkisar 0,53-0,57 Pasaribu, 2013.
Kesan raba dari suatu jenis kayu diperoleh pada saat kayu tersebut diraba. Kayu Kemenyan Toba memberi kesan raba licin pada saat diraba. Begitu juga
dengan Kayu Kemenyan dan Kemenyan Durame sama–sama memberi kesan raba licin pada saat diraba.
3. Pengukuran Dimensi Serat
Dimensi serat meliputi beberapa bagian, termasuk panjang serat, diameter lumen dan tebal dinding serat. Antara bagian–bagian serat ini memiliki hubungan
yang kompleks, dimana satu dan yang lainnya saling mempengaruhi, pengaruhnya itu sendiri mengarah terhadap tujuan penggunaannya. Pengukuran dimensi serat
diperoleh dari hasil rata – rata masing- masing dimensi serat. Nilai rata-rata panjang serat ketiga varietas kemenyan menunjukkan
bagian pangkal lebih panjang daripada bagian tengah dan semakin ke bagian
Universitas Sumatera Utara
17
ujung semakin pendek Tabel 3. Hal ini sesuai dengan Tavita 2001 dalam Gusmalawati 2014 yang menyatakan bahwa pola variasi panjang serat
cenderung menurun dari pangkal ke ujung suatu cabang.
Tabel 5. Nilai rata-rata dimensi serat kemenyan
Jenis Kemenyan
Bagian Panjang
Serat Diameter
Serat Diameter
Lumen Total Dinding
Serat
Toba Pangkal
1676,30 29,58
16,51 6,53
Tengah
1574,42 28,54
16,04 6,24
Ujung
1126,20 23,94
14,53 3,63
Bulu
Pangkal
1590,37 29,76
18,62 5,56
Tengah
1517,68 29,16
18,5 5,33
Ujung
1039,01 23,39
14,69 4,34
Durame
Pangkal
1554,84 25,12
13,08 6,01
Tengah
1442,88 24,45
12,7 5,87
Ujung
1045,89 21,57
11,93 4,82
Dari tabel diatas diketahui bahwa panjang serat dari tiga jenis kayu kemenyan pada bagian pangkal, tengah dan ujung pohon tersebut berkisar
1039,01-1.676,305 mikron. Menurut kriteria kayu sebagai bahan baku pulp dalam Siregar 2012, Kemenyan Toba termasuk kelas serat cukup panjang yaitu
1.676,305 mikron. Sedangkan yang termasuk kelas medium adalah Kemenyan Bulu dengan panjang serat 1039,01 mikron. Berikut disajikan panjang serat dari
setiap jenis kayu Kemenyan Styrax spp.
a. Toba
b. Bulu c. Durame
Universitas Sumatera Utara
18
Semakin panjang serat kayu maka pulp yang dihasilkan memiliki kekuatan yang tinggi. Hal ini disebabkan serat panjang memberikan bidang persentuhan
yang lebih luas dan anyaman lebih baik antara satu serat dengan lainnya, yang memungkinkan lebih banyak terjadi ikatan hidrogen antar serat-serat tersebut.
Lebih lanjut, pulp serat panjang lebih sulit lolos saringan, sehingga lebih mudah dicuci. Panjang serat mempengaruhi sifat-sifat tertentu pulp dan kertas, termasuk
ketahanan sobek, kekuatan tarik dan daya lipat.
a. Toba
b. Bulu c. Durame
Diameter serat dari ketiga jenis kayu kemenyan Gambar 3 pada bagian pangkal, tengah dan ujung tersebut berkisar
21,574
-
29,7612
mikron .
Sementara itu diameter lumen berkisar
11,9316
-
18,6292
mikron. Diameter serat dan diameter lumen terkecil terdapat pada jenis Kemenyan Durame, sedangkan diameter serat
dan diameter lumen terbesar terdapat pada jenis kayu Kemenyan Toba. Tebal dinding serat tiga jenis kayu kemenyan tersebut berkisar antara
3,63
-
6,53
mikron. Jenis Kemenyan Toba mempunyai dinding serat yang paling tipis pada bagian
ujungnya yaitu
3,63
mikron dan mempunyai dinding serat paling tebal pada bagian pangkalnya yaitu
6,53
mikron. Serat yang berdinding tipis mengakibatkan serat tersebut mudah menggepeng sehingga menghasilkan lembaran pulp dan kertas
Universitas Sumatera Utara
19
yang lebih padat dan keteguhan letup pecah lebih baik dibandingkan dengan serat berdinding tebal. Untuk memperoleh keteguhan retak dan sobek yang tinggi, serat
yang berdinding tebal perlu dicampur dengan serat yang panjang dan berdinding tipis, misalnya dengan serat kayu daun jarum, atau digiling sesudah diolah
menjadi pulp selama beberapa waktu seminggu terjadi penipisan dinding serat.
4. Turunan Dimensi Serat