Turunan Dimensi Serat Sifat Makroskopis dan Turunan Dimensi Serat Kayu Kemenyan (Styrax sp) Dari Tapanuli Utara

19 yang lebih padat dan keteguhan letup pecah lebih baik dibandingkan dengan serat berdinding tebal. Untuk memperoleh keteguhan retak dan sobek yang tinggi, serat yang berdinding tebal perlu dicampur dengan serat yang panjang dan berdinding tipis, misalnya dengan serat kayu daun jarum, atau digiling sesudah diolah menjadi pulp selama beberapa waktu seminggu terjadi penipisan dinding serat.

4. Turunan Dimensi Serat

Selain panjang serat, persyaratan serat untuk bahan baku pulp dan kertas juga ditentukan oleh nilai turunan dimensi serat. Dimensi serat dan turunannya merupakan salah satu sifat penting kayu yang dapat digunakan untuk menduga sifat-sifat pulp yang dihasilkan. Nilai turunan dimensi serat bilangan Runkle Ratio, Felting PowerSlenderness Daya Tenun, Mulhsteph Ratio Bilangan Muhlsteph, Coefficient og Rigidity Koefisien Kekakuan, Flexibility Ratio Bilangan Fleksibilitas. Universitas Sumatera Utara 20 Tabel 6. Turunan dimensi serat untuk ketiga jenis kemenyan Jenis Bagian Nilai Panjang Serat RR DT BM KK BF Kelas Kualitas Toba Pangkal Nilai 1676,3 0,44 57,557 67,87 0,20 0,55 Skor 50 50 50 25 25 50 250 Kualitas II Tengah Nilai 1574,42 0,43 57,24 67,22 0,20 0,56 Skor 50 50 50 25 25 50 250 Kualitas II Ujung Nilai 1126,20 0,39 47,85 63,13 0,19 0,605 Skor 50 50 25 25 25 50 225 Kualitas II Bulu Pangkal Nilai 1590,37 0,37 56,62 60,94 0,18 0,62 Skor 50 50 50 25 25 50 250 Kualitas II Tengah Nilai 1517,68 0,37 52,67 59,24 0,18 0,63 Skor 50 50 50 50 25 50 275 Kualitas II Ujung Nilai 1039,01 0,36 46,10 60,93 0,189 0,62 Skor 50 50 25 25 25 50 225 Kualitas II Durame Pangkal Nilai 1554,84 0,47 64,88 72,19 0,239 0,52 Skor 50 50 50 25 25 50 250 Kualitas II Tengah Nilai 1442,88 0,47 60,24 72,18 0,238 0,522 Skor 50 50 50 25 25 50 250 Kualitas II Ujung Nilai 1045,89 0,44 49,802 68,97 0,223 0,552 Skor 50 50 25 25 25 50 225 Kualitas II Keterangan : PS Panjang Serat; DS Dinding Serat; DLDinding Lumen; TDSTotal Dinding Serat RRRunkle Ratio; DTDaya Tenun; BMBilangan Mulsteph; KKKoefisien Kekakuan; BFBilangan Fleksibilitas Pada Tabel 5 terlihat bahwa bilangan Runkel untuk jenis Kemenyan Toba pada bagian pangkal, tengah dan ujung pohon berkisar 0,39-0,44, Kemenyan Bulu 0,36-0,37 dan Kemenyan Durame 0,44-0,47. Berdasarkan kriteria penilaian serat kayu Indonesia untuk bahan baku pulp dan kertas Anonim, 1976 dalam Widiarty, 2003 bilangan Runkel yang kecil atau sama 0,25-0,50 termasuk kelas II yang Universitas Sumatera Utara 21 menunjukkan bahwa ketiga jenis kemenyan tersebut termasuk kayu kelas II. Kayu untuk pembuatan pulp serat yang baik yaitu memiliki bilangan Runkel kecil menunjukkan bahwa kayu memiliki dinding sel yang tipis dan diameter lumen lebar sehingga serat dalam lembaran pulp menggepeng seluruhnya dan ikatan antar serat baik. Nilai daya tenun yang dihasilkan dari jenis Kemenyan Toba pada bagian pangkal, tengah dan ujung pohon berkisar 47,85-57,557, Kemenyan Bulu berkisar antara 46,10-56,62 dan Kemenyan Durame berkisar antara 49,802-64,88. Berdasarkan kriteria penilaian serat kayu Indonesia untuk bahan baku pulp dan kertas Anonim Anonim, 1976 dalam Widiarty, 2003 , daya tenun yang kecil atau sama 50 termasuk kelas III dan apabila nilai daya tenun berkisar antara 50-90 termasuk kelas II. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga jenis kemenyan tersebut termasuk kayu kelas II dan III karena berkisar dari 40 sampai dengan 70. Nilai daya tenun merupakan perbandingan panjang serat dengan diameter serat. Semakin besar perbandingan tersebut maka semakin tinggi kekuatan sobek dan semakin baik daya tenun seratnya. Dengan kekuatan sobek yang tinggi itu juga berarti panjang serat juga semakin panjang karena dalam menjalin antara serat semakin panjang dan gaya sobek akan terbagi dalam luasan yang lebih besar Syafii dan Siregar, 2006. Perbandingan Muhlsteph serat dari ketiga jenis tenun yang dihasilkan dari jenis Kemenyan Toba pada bagian pangkal, tengah dan ujung pohon berkisar 63,33-67,87, Kemenyan Bulu berkisar antara 59,24-60,94 dan Kemenyan Durame berkisar antara 68,97-72,19. Perbandingan Muhlsteph serat Kemenyan Bulu termasuk ke dalam kelas II dan III, sedangkan Kemenyan Toba dan Kemenyan Universitas Sumatera Utara 22 Durame termasuk kedalam kelas III menurut Anonim, 1976 dalam Widiarty, 2003 . Besarnya perbandingan Muhlsteph berpengaruh terhadap kerapatan lembaran pulp yang pada akhirnya berpengaruh pula pada kekuatan pulp yang dihasilkan. Semakin kecil perbandingan Muhlsteph maka kerapatan lembaran pulp yang dihasilkan akan semakin tinggi dengan sifat kekuatan tinggi pula. Sebaliknya, perbandingan Muhlsteph yang tinggi menghasilkan lembaran pulp dengan kerapatan yang rendah dan kekuatan rendah pula. Koefisien kekakuan yang dihasilkan dari ketiga jenis kemenyan berkisar antara 0,18–0,23. Menurut Anonim, 1976 dalam Widiarty, 2003 maka ketiga jenis kemenyan tersebut termasuk ke dalam kelas III. Perbandingan Koefisien Kekakuan ini menunjukkan korelasi negatif terhadap kekuatan panjang putus kekuatan tarik, artinya semakin tinggi koefisien kekakuan maka semakin rendah kekuatan tarik dari kertas tersebut. Sebaliknya semakin rendah koefisien kekakuan maka semakin tinggi kekuatan tarik kertas bersangkutan. Maka untuk pembuatan pulp sebaiknya mempunyai nilai koefisien kekakuan yang rendah Syafii dan Siregar, 2006. Perbandingan fleksibilitas dari ketiga jenis kayu kemenyan berkisar antara 0,52–0,63. Menurut Anonim, 1976 dalam Widiarty, 2003 ketiga jenis kemenyan tersebut termasuk ke dalam kelas II. Perbandingan fleksibilitas adalah perbandingan diameter lumen dengan diameter serat, dimana perbandingan tersebut mempunyai hubungan parabolis dengan kekuatan tarik. Artinya serat dengan perbandingan fleksibilitas tinggi berarti serat tersebut mempunyai tebal dinding yang tipis dan mudah berubah bentuk. Kemampuan berubah bentuk ini menyebabkan persinggungan antara permukaan serat lebih leluasa sehingga Universitas Sumatera Utara 23 terjadi ikatan serat yang lebih baik dan akan menghasilkan lembaran pulp dengan kekuatan baik Syafii dan Siregar, 2006. Maka jumlah nilai panjang serat dengan nilai turunan dimensi serat menghasilkan nilai kualitas serat untuk ketiga jenis kayu Kemenyan tersebut berdasarkan Tabel 5 di atas, menurut klasifikasi dari Anonim, 1976 dalam Widiarty, 2003 termasuk kedalam kelas II. Jenis kayu Kemenyan Toba pada bagian pangkal, tengah dan ujung dengan nilai kualitas serat berturut-turut adalah 250, 250, 225. Jenis kayu Kemenyan Bulu pada bagian pangkal, tengah dan ujung dengan nilai kualitas serat berturut-turut adalah 250, 275, 225. Dan jenis kayu Kemenyan Durame pada bagian pangkal, tengah dan ujung dengan nilai kualitas serat berturut-turut adalah 250, 250, 225. Dari data tersebut maka ketiga jenis kayu kemenyan tersebut termasuk ke dalam kelas II. Karakteristik kelas mutu II adalah jenis kayu agak ringan sampai berat, dinding sel tipis sampai sedang dan lumen agak lebar. Dalam pembentukan lembaran pulp, serat mudah menggepeng dengan ikatan antar serat dan tenunan baik, menghasilkan lembaran dengan keteguhan sobek dan tarik yang sedang dan dapat diinformasikan mempunyai potensi untuk menghasilkan pulp yang baik. Universitas Sumatera Utara 24 KESIMPULAN Persentase kayu teras terbesar terdapat pada kayu Kemenyan Bulu pada bagian pangkal yaitu sebesar 70,12 dan terendah pada kayu Kemenyan Bulu juga pada bagian ujung yaitu sebesar 17.56. Persentase kayu gubal terbesar terdapat pada kayu Kemenyan Bulu pada bagian ujung yaitu sebesar 82,43 dan terendah pada kayu Kemenyan Toba pada bagian pangkal yaitu sebesar 29,88 . Pada ketiga jenis kemenyan tidak ada perbedaan jelas warna antara kayu teras dan kayu gubal dengan kesan raba yang licin dan mengkilap. Ketiga jenis kayu Kemenyan yaitu Kemenyan Toba, Kemenyan Bulu dan Kemenyan Durame termasuk ke dalam kelas II serta dapat diinformasikan mempunyai potensi untuk menghasilkan pulp yang baik. Universitas Sumatera Utara 4 TINJAUAN PUSTAKA Kemenyan Styrax sp merupakan pohon penghasl getah bernilai ekonomis cukup tinggi dan menjadi andalan Provinsi Sumatera Utara. Adapun taksonomi kemenyan menurut Mahfudz 2014 adalah sebagai berikut.

1. Taksonomi Kemenyan