2.2 Sejarah Augmented Reality
Morton Heilig, seorang sinematografer, pada tahun 1962, membangun The CinemaOf The Future, bernama Sensorama, sebelum digital komputasi. Selanjutnya,
IvanSutherland menemukan “Head Mounted Display” pada tahun 1966.Pada tahun 1975, Myron Krueger menciptakan
“Videoplace”, ruang yangmemungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan objek virtual untuk pertamakalinya.
Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan “ArToolkit” di HITLabdan didemonstrasikan di SIGGRAPH.Outdoor mobile pertama AR permainan,
yaituARQuake, dikembangkan oleh Bruce Thomas pada tahun 2000 dan ditunjukkan diSymposiumon
Wearable Internasional
Komputer.Tahun-tahun berikutnya,
semakinbanyak aplikasi AR dikembangkan terutama dengan aplikasi mobile, sepertipengembangan aplikasi medis pada tahun 2007.
Pada tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi AR. tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan
FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena output yang
dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform Android. Tahun 2010,
Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.Siregar, H. M. 2016. Beberapa komponen yang diperlukan dalam pembuatan dan pengembangan
aplikasiAR adalah sebagai berikut : a.
Komputer, berfungsi sebagai perangkat yang digunakan untuk mengendalikansemua proses yang akan terjadi dalam sebuah aplikasi.
b. Marker, berfungsi sebagai gambar image untuk mendeteksi objek.
Denganmenggunakan marker ini maka proses tracking pada saat aplikasi digunakan.Komputer akan mengenali posisi dan orientasi dari marker dan
akanmenciptakan objek virtual yang berupa objek 3D yaitu pada titik 0,0,0 dan 3sumbu X,Y,Z.
c. Kamera, berfungsi sebagai perangkat yang merecording sensor. Kamera
tersebutterhubung ke komputer yang akan memproses image yang mendukung marker.
Universitas Sumatera Utara
Adapun metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markless Augmented
RealityChari,V, dkk. 2008. a. Marker Augmented Reality Marker Based Tracking
Aplikasi augmented ini berjalan dengan memindai tanda atau yang lebih sering disebutsebagai marker. Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih
persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu
titik 0,0,0 dan 3 sumbu yaitu X,Y,dan Z. Ilustrasi dari titik koordianat virtual marker dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Titik Koordinat Virtual pada Marker
Sumber: Chari, V,dkk. 2008
b. Markerless Augmented Reality Markerless Augmented Reality merupakan salah satu metode Augmented
Reality tanpa menggunakan framemarker sebagai obyek yang dideteksi. Dengan
adanyaMarkerless Augmented
Reality, maka
penggunaan markersebagai tracking object yang selama ini menghabiskanruang, akan
digantikan dengan gambar, atau permukaanapapun yang berisi dengan tulisan, logo, atau gambarsebagai tracking oject obyek yang dilacak agar
dapatlangsung melibatkan obyek yang dilacak tersebut sehinggadapat terlihat hidup dan interaktif, juga tidak lagimengurangi efisiensi ruang dengan adanya
marker.Pada pelacakan markerlessmenghitung posisi antara kamerapengguna dan dunia nyatatanpa referensi apapun hanya menggunakan titik-titik
fituralami edge, corner. garis atau model 3D.Metodemarkerless memerlukan langkah manual, serta modelatau gambar referensi untuk inisialisasi. Rizky,
Y. 2012.
Universitas Sumatera Utara
Seperti Gambar 2.2 yang merupakan contoh dari markerless Augmented Reality.
Gambar 2.2 Tampilan Markerless Augmented Reality
Sumber: Rizky, Y. 2012
2.3 Blender