Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Uji “t” Koefisien Determinasi Regresi Linier Sederhana

2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Uji “t”

Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus diujikan adalah H o : ρ = 0, melawan H a : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistik t dengan rumus Suharyadi, 2004 : 466 : Ket : t = nilai hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan Hasil t hitung kemudian dikonfirmasi pada nilai t tabel untuk mengetahui sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris. Kriteria pengujian adalah jika harga t hitung t tabel , maka hipotesis alternatif ditolak dan jika harga t hitung t tabel , maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk taraf nyata = α, maka hipotesis diterima jika – � 1 −1 2 � � t � 1 −1 2 � � , dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk = n-2. Dalam hal lainnya H o ditolak. Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis H o bisa H a : ρ 0 atau Ha : ρ 0. Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang diambil. Universitas Sumatera Utara

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu Sugiyono, 2005 : 212 : D = r xy 2 x 100 Ket : D = koefisien determinan r XY = koefisien korelasi product moment antara X dan Y

4. Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausalsebab akibat satu variabel independen variabel bebas dengan satu variabel dependen variabel terikat. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah Sugiyono, 2005 : 204-206: Y = a +bX Ket : Y = Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan a = konstanta nilai Y apabila X = 0 b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau penurunan variabel X = Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam setiap permasalahan menguraikan alasan mengapa suatu penelitian layak untuk dilakukan. Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan dari sisi teoritis dan permasalahan dari kondisi riil. Organisasi pemerintah dituntut untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya, sehingga mampu menunjukkan keberadaannya dalam menghadapi persaingan global yang semakin tajam. Pelayanan publik salah satu tujuan organisasi pemerintah menghadapi berbagai kendala inefesiensi dalam sistem administrasinya. Fenomena ini dipengaruhi oleh perkembangan paradigma pelayanan publik di luar negeri yang ditransformasikan ke dalam sistem administrasi publik Indonesia tanpa mempertimbangkan budaya strukturalisme birokrasi dan kecepatan interaksi komponen organisasi terhadap perubahan. Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Pemerintah, sebagai badan eksekutif dalam sistem tata negara, berperan sebagai penyedia berbagai layanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai fungsi pengaturan hingga fungsi penyelenggaraan. Berbagai gerakan reformasi publik yang dialami negara-negara maju pada awal tahun 1990-an banyak diilhami oleh tekanan masyarakat akan perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah. Lembaga Administrasi Negara pelayanan Universitas Sumatera Utara