Astra Agro Lestari Tbk. Indosat Tbk. Adaro Energy Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Aneka Tambang Persero Tbk. Jasa Marg Persero Tbk. Astra Internasional Tbk. Kalbe Farma Tbk. Bank Central Asia Tbk. Lippo Karawaci Tbk. Bank Negara Indonesia Persero Bank

49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Dan Deskriptif Statistik Obyek Penelitian

Pada subbab ini akan dijelaskan gambaran umum tentang obyek penelitian yaitu perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kategori LQ45 pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 sampai tahun 2011. Deskriptif statistik dari obyek penelitian termasuk didalamnya hubungan antara variabel earning per share, price earning ratio, debt to equity ratio, dan volume perdagangan saham terhadap return saham. 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang go public dan tergabung dalam indek LQ45 selama periode pengamatan dari tahun 2009-2011 dan selalu aktif diperdagangkan yaitu sebanyak 32 perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Sampel Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia No Nama perusahaan No Nama perusahaan

1. Astra Agro Lestari Tbk.

17. Indosat Tbk.

2. Adaro Energy Tbk.

18. Indo Tambangraya Megah Tbk.

3. Aneka Tambang Persero Tbk.

19. Jasa Marg Persero Tbk.

4. Astra Internasional Tbk.

20. Kalbe Farma Tbk.

5. Bank Central Asia Tbk.

21. Lippo Karawaci Tbk.

Universitas Sumatera Utara 50

6. Bank Negara Indonesia Persero

Tbk. 22. PP London Sumatera Indonesia tbk.

7. Bank Rakyat Indonesia persero

Tbk. 23. Medco Energi International Tbk. 8. Bank Danamon Indonesia Tbk. 24. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk.

9. Bank Mandiri Persero Tbk.

25. Tambang Batubara Bukit Asam

Persero Tbk. 10. Bakrie Brothers Tbk. 26. Holcim Indonesia Tbk. 11 Energi Mega Persada Tbk. 27. Semen Gresik Persero Tbk. 12 Gudang Garam Tbk. 28. Timah Persero Tbk. 13 Vale Indonesia Tbk. 29. Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk. 14 Indofood Sukses Makmur Tbk

30. Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

15 Indika Energy Tbk.

31. United Traktors Tbk.

16 Indocement Tunggal Raksasa Tbk. 32. Unilever Indonesia Tbk. Sumber : IDX 2009-2011

4.1.2 Deskriptif Statistik Obyek Penelitian

Berdasarkan hasil analisis deskripsi statistik, maka didalam Tabel 4.2 berikut akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi: jumlah sampel N, rata-rata sampel mean, nilai maksimum, nilai minimum serta standar deviasi untuk masing-masing variabel. Pada Tabel 4.2 diatas juga menunjukkan bahwa jumlah pengamatan dalam penelitian ini sebanyak 96 hasil perkalian sebanyak 3 periode pengamatan dengan jumlah sampel sebanyak 32 perusahaan. Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Data Sumber : Data sekunder yang diolah Return saham merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh investor atas suatu investasi yang dilakukan. Semakin tinggi return saham berarti semakin tinggi pula laba yang diterima oleh pemegang saham. Perusahaan kategori LQ45 di BEI yang dijadikan sampel dengan return terendah minimum adalah PT Indika Energy Tbk pada tahun 2011 yaitu – 0,5396. Hal ini menunjukkan bahwa saham perusahaan tersebut mengalami kerugian atau penurunan harga saham. Perusahaan kategori LQ45 yang dijadikan sampel dengan return tertinggi adalah PT Gudang Garam Tbk pada tahun 2009 yaitu 4,0705. Hal ini menunjukkan bahwa saham perusahaan tersebut mengalami keuntungan atau peningkatan dalam harga saham. Dari data di atas juga dapat diketahui bahwa return saham secara rata-rata mean mengalami perubahan sebesar 0,556504 atau 55,65. Standar deviasi return saham sebesar 0,8287842 atau 82,87 yang melebihi nilai rata-rata return saham sebesar 55,65. Dengan besarnya simpangan data menunjukkan tingginya fluktuasi data variabel return saham selama periode pengamatan. Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation EPS 96 -120 4,424 619.07 867.393 PER 96 -80.75 107.00 17.2911 16.70823 DER 96 .15 10.88 2.1775 2.88146 Vol. Perd. Saham 96 .0675 3.0405 .641695 .5486488 Return Saham 96 -.5396 4.0705 .556504 .8287842 Valid N listwise 96 Universitas Sumatera Utara 52 Earning per share EPS digunakan untuk menunjukkan berapa besar keuntungan return yang diperoleh investor atau pemegang saham dalam setiap lembar saham yang diterbitkan. Semakin besar earning per share menandakan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setiap lembar saham. Perusahaan yang paling rendah minimum dalam memberikan earning per share adalah pada PT Energi Mega Persada Tbk pada tahun 2009 yaitu sebesar -120. Hal ini menunjukkan bahwa laba bersih setelah pajak lebih rendah dengan jumlah saham yang beredar. Perusahaan yang paling tinggi dalam EPS adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk pada tahun 2011 yaitu sebesar 4.424. Hal ini menunjukkan pada perusahaan tersebut perusahaan mampu memberikan keuntungan per lembar saham yang paling tinggi dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang termasuk kategori LQ45 di BEI. Standart deviasi EPS sebesar 867,393 lebih besar jika dibandingkan nilai mean sebesar 619,07. Dengan tingginya simpangan data, menunjukkan tingginya fluktuasi data variabel earning per share EPS. Price earning ratio PER merupakan suatu perbandingan antara harga pasar suatu saham market price dengan earning per share EPS dari saham yang bersangkutan. Dengan meningkatnya PER berarti harga saham tersebut di pasar modal semakin meningkat, sehingga return saham juga meningkat. Berdasarkan data yang diperoleh price earning ratio terendah selama periode penelitian adalah sebesar –80,75 yaitu pada PT Energi Mega Persada Tbk Universitas Sumatera Utara 53 tahun 2010. Hal ini menunjukkan perusahaan membutuhkan dana lebih kecil untuk memperoleh setiap rupiah laba perusahaan. Sedangkan yang tertinggi selama periode penelitian adalah PT. Astra Agro Lestari, Tbk yaitu sebesar 107 yang menunjukkan bahwa investor pada perusahaan Astra Agro membutuhkan dana yang lebih besar untuk menghasilkan setiap rupiah laba perusahaan. Standart deviasi PER sebesar 16,70823 lebih kecil jika dibandingkan nilai mean sebesar 17,2911. Dengan kecilnya simpangan data, menunjukkan rendahnya fluktuasi data variabel Price Earning Ratio PER. Debt to equity ratio DER merupakan rasio yang membandingan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan total equitasnya. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total utang semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban yang akan ditanggung. Standart deviasi DER sebesar 2,88146 lebih besar dibandingkan nilai mean sebesar 2,1775. Dengan besarnya simpangan data, menunjukkan tingginya fluktuasi data variabel Debt Equity Ratio DER. Debt to equity ratio yang terendah selama periode penelitian adalah sebesar 0,15 yaitu pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk pada tahun 2011 atau perusahaan dengan penggunaan hutang diperbandingkan dengan modal sendiri paling rendah. Penggunaan debt to equity ratio tertinggi adalah pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk pada tahun 2009 yang mencapai 10,88 yang mana penggunaan hutang dibandingkan dengan modal sendiri paling tinggi Universitas Sumatera Utara 54 dibandingkan dengan perusahaan LQ45 yang lain. Namun secara keseluruhan perusahaan masih pada kategori yang rendah pada debt to equity ratio-nya. Volume perdagangan saham stock trading volume adalah banyaknya lembar saham yang diperdagangkan di pasar modal pada periode tertentu dengan tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham. Dengan adanya peningkatan volume perdagangan saham maka semakin besar pula peningkatan terhadap harga saham yang akan meningkatkan return yang akan diterima investor. Nilai rata-rata mean share trading volume sebesar 0,641695 selama tahun 2009 sampai dengan 2011, dengan nilai maximum sebesar 3,0405 oleh PT Bakrie Brothers Tbk pada tahun 2010 dan minimum sebesar 0,0675 pada PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2009. Standart deviasi stock trading volume sebesar 0,5486488 lebih kecil jika dibandingkan nilai mean sebesar 0,641695. Dengan kecilnya simpangan data, menunjukkan rendahnya fluktuasi data variabel stock trading volume.

4.2 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Dalam analisis regresi ini, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen Ghozali, 2010. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham sedangkan variabel independen meliputi earning per share EPS, price earning ratio PER, debt to equity ratio DER, dan volume perdagangan saham. Universitas Sumatera Utara 55

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual telah terdistribusi secara normal Ghozali, 2010. Uji normalitas dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik one sample kolmogorov-Smirnov. Ghozali 2010, memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari : 1. Nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. 2. Nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal. Apabila distribusi data tidak normal, maka perlu dilakukan transformasi data atau menambah maupun mengurangi data. Hasil uji normalitas untuk penelitian ini adalah: Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 96 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .81670691 Most Extreme Differences Absolute .192 Positive .192 Negative -.123 Kolmogorov-Smirnov Z 1.884 Asymp. Sig. 2-tailed .002 Universitas Sumatera Utara 56 Sumber : Data Sekunder yang Diolah Berdasarkan hasil pada Tabel 4.3 diatas, menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,884 dan signifikansi pada 0,002 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti data residual terdistribusi secara tidak normal, karena nilai signifikansinya kurang dari 0,05. Untuk memperoleh hasil terbaik maka dilakukan transformasi normal agar data menjadi lebih normal dengan menggunakan natural logarithm Ln Ghozali, 2010. Hasil pengujian normalitas yang kedua diperoleh tampak dalam Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Sumber : Data Sekunder yang Diolah a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Data Setelah Transformasi Ln One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 69 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .99402770 Most Extreme Differences Absolute .097 Positive .061 Negative -.097 Kolmogorov-Smirnov Z .805 Asymp. Sig. 2-tailed .535 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara 57 Dari hasil pengujian kedua tersebut menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini ditunjukkan dengan uji Kolmogorov ‐ Smirnov yang memberikan nilai probabilitas signifikan sebesar 0,535 yang berada jauh di atas 0,05. Hasil terakhir diatas juga didukung hasil analisis grafiknya, yaitu dari grafik histogram maupun grafik Normal Probability Plot ‐nya seperti Gambar 4.1 dan 4.2 dibawah ini : Gambar 4.1 Grafik Histogram Setelah Transformasi Ln Pada tampilan grafik histogram terlihat bahwa grafik memberikan pola distribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari bentuk kurva yang memiliki Universitas Sumatera Utara 58 kemiringan yang cenderung seimbang, baik sisi kiri maupun kanan, serta berbentuk lonceng yang hampir sempurna. Gambar 4.2 Normal Probability Plot Setelah Transformasi Ln Jika dilihat pada grafik normal probability plot diatas terlihat titik ‐titik sebaran lebih mendekati garis normal jika dibandingkan dengan grafik normal plot saat sebelum dilakukan transformasi ke logaritma natural. Sehingga untuk uji asumsi klasik selanjutnya menggunakan persamaan regresi return = f LnEPS, LnPER, LnDER, LnVOLUME. Universitas Sumatera Utara 59

4.2.2 Uji Multikoliniearitas

Uji multikoliniearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Ada tidaknya gejala multikolonieritas dilihat dengan menganalisa koefisien Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Gangguan multikolinearitas tidak terjadi jika VIF di bawah 10 atau Tolerance di atas 0,1 . Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi Ln Sumber : Data Sekunder yang Diolah Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada seluruh variabel independen dalam model penelitian yaitu data dari variabel independen setelah dilakukan transformasi Ln.. Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika mempunyai nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini dapat dillihat dari Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LnVOLUME .621 1.611 LnDER .881 1.135 LnPER .635 1.574 LnEPS .429 2.333 a. Dependent Variable: LnRETURN Universitas Sumatera Utara 60 nilai tolerance semua variabel independen yang telah ditransformasi yang lebih besar dari 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10.

4.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 Ghozali, 2010. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin Watson. Berikut ini adalah hasil uji Durbin Watson. Tabel 4.6 Hasil Uji Durbin Watson DW Setelah Transformasi Ln Model Model Durbin-Watson 1 a. Predictors: Constant, LnEPS, LnPER, LnDER, LnVOLUME b. Dependent Variable: LnRETURN: Gambar 4.3 Pengujian Autokorelasi Autokorelasi keragu- tidak ada keragu- autokorelasi Positif raguan autokorelasi raguan negatif dL dU dW 4-dU 4-dL 1,5821 1,7553 2,134 2.2447 2,4179 4 Universitas Sumatera Utara 61 Berdasarkan gambar di atas menunjukkan nilai durbin watson test sebesar 2,134 yang lebih besar dari batas atas du 1,7553 dan kurang dari 4- 1,7553 4-du, sehingga di dalam model regresi ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat problem autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi.

4.2.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan kepengamatan yag lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2010. Pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Glejser. Hasil pengujian heteroskedastisitas ditunjukkan dalam Tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.7 Hasil Uji Glejser Setelah Transformasi Ln Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .587 1.553 .378 .707 LnEPS .052 .147 .064 .353 .725 LnPER -.416 .326 -.190 -1.277 .206 LnDER -.008 .105 -.009 -.073 .942 LnVOLUME .404 .211 .287 1.912 .060 a. Dependent Variable: LnRETURN Universitas Sumatera Utara 62 Sumber : Data Sekunder yang Diolah Berdasarkan pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa koefisien parameter untuk semua variabel independent yang digunakan dalam penelitian tidak ada yang signifikan pada tingkat 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.4 Grafik Scatterplot Setelah Transformasi Ln Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi LnRETURN berdasarkan masukan variabel independen LnEPS, LnPER, LnDER, dan LnVolume. Universitas Sumatera Utara 63 4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian 4.3.1 Hasil Penelitian Bentuk model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent yaitu Earning per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Debt to Equity Ratio DER, dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return saham adalah sebagai berikut: Y = ά + b1 EPS + b2 PER + b3 DER + b4 VOLUME + ε Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Regresi Parsial Setelah Transformasi Ln Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .587 1.553 .378 .707 LnEPS .052 .147 .064 .353 .725 LnPER -.416 .326 -.190 -1.277 .206 LnDER -.008 .105 -.009 -.073 .942 LnVOLUME .404 .211 .287 1.912 .060 a. Dependent Variable: LnRETURN Sumber : Data Sekunder yang Diolah Dengan melihat Tabel 4.8 diatas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 0,587 + 0,052 EPS - 0,416 PER - 0,008 DER – 0,404 VOLUME + e 1. Konstanta a sebesar 0,587 menyatakan bahwa apabila jika variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata Return saham sebesar 0,587. Universitas Sumatera Utara 64 2. Koefisien regresi untuk b1 sebesar 0,052 dan bertanda positif, hal ini berarti bahwa setiap peningkatan satu satuan pada Earning Per Share dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,052. 3. Koefisien regresi untuk b2 sebesar -0,416 dan bertanda negatif, hal ini berarti bahwa setiap peningkatan satu satuan pada Price Earning Ratio dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return saham akan mengalami penurunan sebesar 0,416. 4. Koefisien regresi untuk b3 sebesar -0,008 dan bertanda negatif, hal ini berarti bahwa setiap peningkatan satu satuan pada Debt to Equity Ratio dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return saham akan mengalami penurunan sebesar 0,008. 5. Koefisien regresi untuk b4 sebesar -0,404 dan bertanda negatif, hal ini berarti bahwa setiap peningkatan satu satuan pada Volume Perdagangan Saham dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return saham akan mengalami penurunan sebesar 0,404. 4.3.2 Pembahasan Penelitian 4.3.2.1 Koefisien Determinasi R2 Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependennya. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk Universitas Sumatera Utara 65 memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2010. Nilai R2 yang mendekati 1 satu berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependent. Hasil perhitungan Koefisien Determinasi dapat terlihat pada Tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi R2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .320 a .103 .046 1.02462 2.134

a. Predictors: Constant, LnVOLUME, LnDER, LnPER, LnEPS b. Dependent Variable: LnRETURN

Sumber : Data Sekunder yang Diolah Berdasar output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,103. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independent yaitu perubahan Earning per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Debt to Equity Ratio DER dan Volume Perdagangan Saham terhadap variabel dependen yaitu return saham yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 10,3 dan sisanya sebesar 80,7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara 66

4.3.2.2 Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independent yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Hasil perhitungan Uji F dapat terlihat pada Tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 7.674 4 1.919 1.827 .134 a Residual 67.190 64 1.050 Total 74.864 68 a. Predictors: Constant, LnVOLUME, LnDER, LnPER, LnEPS b. Dependent Variable: LnRETURN Sumber : Data Sekunder yang Diolah Dari hasil analisis regresi dapat diketahui pula bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai F hitung = 1,827 F tabel 4:64 = 2,52 dengan tingkat signifikansi 0,134. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen yang terdiri dari Earning per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Debt to Equity Ratio DER dan Volume Perdagangan Saham secara bersama – sama tidak berpengaruh terhadap return saham. Universitas Sumatera Utara 67

4.3.2.3 Uji t

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara individu variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel bebas nilainya konstan. Tabel 4.11 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .587 1.553 .378 .707 LnEPS .052 .147 .064 .353 .725 LnPER -.416 .326 -.190 -1.277 .206 LnDER -.008 .105 -.009 -.073 .942 LnVOLUME .404 .211 .287 1.912 .060 a. Dependent Variable: LnRETURN Sumber : Data Sekunder yang Diolah Hipotesis pertama yang diajukan menyatakan bahwa earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan diperoleh sebesar 0.353 dan sebesar 1,6615. Sehingga nilai lebih kecil dari 0,353 1,6615. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan rasio earning per share memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return saham ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hanani 2011 yang menyatakan bahwa earning per share tidak berpengaruh secara signifikan return saham. Hal ini Universitas Sumatera Utara 68 bertentangan dengan Christanty 2009 dan Savitri 2012 yang menunjukkan bahwa earning per share berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham. Hipotesis kedua yang diajukan menyatakan bahwa PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan diperoleh sebesar -1,277 dan sebesar 1,6615. Sehingga nilai lebih kecil dari - 1,277 1,6615. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan PER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Astutik 2005 yang menyatakan bahwa Price Earning Ratio tidak berpengaruh secara signifikan return saham. Hal ini bertentangan dengan Kusumo 2005, Inayah 2007, Christanty 2009, Savitri 2012 yang menunjukkan bahwa Price Earning Ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham. Hipotesis ketiga yang diajukan menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan diperoleh sebesar -0,073 dan sebesar 1,6615. Sehingga nilai besar dari 0,253 1,6615. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan rasio DER memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham ditolak. Hasil Universitas Sumatera Utara 69 temuan ini mendukung hasil penelitian dari Hanani 2011 yang menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap return saham perusahaan., tetapi bertentangan dengan hasil penelitian dari Kusumo 2005 dan Astutik 2005 dan Christanty 2009. Hipotesis keempat yang diajukan menyatakan bahwa Volume Perdagangan saham berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan diperoleh sebesar – 1,912 dan sebesar 1,6632. Sehingga nilai lebih besar dari 1,912 1,6632. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan Volume Perdagangan saham memiliki pengaruh positif terhadap return saham diterima namun pada tingkat α = 10. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu, Inayah 2007, Maryanne 2009, dan Maknun 2010 yang menyatakan bahwa Volume perdagangan saham memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap return saham perusahaan, tetapi bertentangan dengan hasil penelitian dari Fuadi 2009. Universitas Sumatera Utara 70 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Earning per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Debt to Equity Ratio DER, dan Volume Perdagangan Saham terhadap return saham. Penelitian ini mengambil 32 sampel perusahaan yang dikategorikan dalam indeks LQ45 yang telah disaring berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti serta mengambil periode penelitian selama tiga tahun dari tahun 2009-2011 terhadap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan sumber data diperoleh dari www.idx.co.id . Berikut ini merupakan hasil kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini : a Secara simultan, variabel Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Debt to Equity Ratio dan Volume Perdagangan Saham tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, dengan koefisien determinasi sebesar 0,103 atau sebesar 10,3, sedangkan sisanya sebesar 80,7 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. b Secara parsial variabel Earning Per Share EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, variabel Price Earning Ratio PER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, dan variabel Debt to Universitas Sumatera Utara 71 Equity Ratio DER juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Sedangkan variabel Volume Perdagangan Saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. c Berdasarkan koefisien determinasi yang diperoleh variabel EPS, PER, dan DER, dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh paling dominan dan efektif dalam memprediksi return saham adalah variabel Volume perdagangan saham.

5.2 Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa Earning per Share EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang dikategorikan pada indeks LQ45. Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian Ika 2011 yang menemukan bahwa EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara teoritis, semakin tinggi Earning per Share EPS dari suatu perusahaan maka semakin tinggi juga return yang di dapat sehingga EPS ini berpengaruh signifikan dan positif terhadap returnnya. Tetapi hal ini bertentangan terhadap hasil penelitian yang memperoleh Earning per Share EPS berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang dikategorikan pada indeks LQ45 di BEI. Earning per Share EPS yang sebagai mana bisa diperoleh dari laporan keuangan tidak berpengaruh yang tinggi tidak menjamin perusahaan tersebut mampu Universitas Sumatera Utara 72 memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham perusahaan dalam indeks LQ45, sehingga tidak mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada saham perusahaan tersebut. Hal ini mungkin terjadi karena investor dalam melakukan investasi tidak memandang penting ratio earning per share yang dimiliki perusahaan. 2. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa Price Earning Ratio PER tidak pengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang dikategorikan pada indeks LQ45. Hasil temuan ini mendukung temuan Esti 2005 yang menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa apabila investor akan melakukan keputusan investasi pada perusahaan dalam indeks LQ45 maka tidak perlu memperhatikan besarnya Price Earning Ratio PER yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. 3. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Debt to Equity Ratio DER tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang dikategorikan pada indeks LQ45. Selain itu juga sesuai dengan temuan Anisa 2011 yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar Debt to Equity Ratio menunjukkan kinerja perusahaan semakin tidak baik, karena returnnya akan semakin kecil. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa informasi perubahan DER yang sebagai mana bisa dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan LQ45 tidak berpengaruh pada Universitas Sumatera Utara 73 keputusan atas harga saham di Bursa Efek Indonesia. Hal ini mungkin terjadi karena investor dalam melakukan investasi tidak memandang penting penggunaan hutang maupun pengembalian bunga dan pokok hutang yang pada akhirnya tidak mempengaruhi persepsi investor terhadap keuntungan di masa yang akan datang pada perusahaan kategori LQ45. 4. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa Volume Perdagangan Saham berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham pada perusahaan yang dikategorikan pada indeks LQ45. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya Inayah 2007, Donna 2009, dan Lu’luil 2010 yang menyatakan bahwa Volume perdagangan saham memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap return saham perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa suatu saham yang memiliki volume perdagangan yang tinggi dan saham tersebut dinyatakan sebagai saham yang aktif diperdagangkan, namun saham dengan volume perdagangan yang tinggi dapat menjamin perusahaan tersebut menghasilkan return saham yang tinggi. Hal ini telah dibuktikan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan indeks LQ45. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan oleh investor dalam menanamkan investasi pada saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara 74

5.3 Keterbatasan Penelitian

Adapun dalam penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1. Hasil koefisien determinasi yang diperoleh dari hasil analisis hanya sebesar 13,4 persen saja. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Sehingga hasil yang diperoleh pada penelitian ini masih jauh dari cukup sehingga masih perlu adanya penambahan variabel pada penelitian mendatang. 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tercatat aktif dalam LQ45 sehingga masih perlu dilakukan penelitian pada perusahaan dengan kategori lainnya yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. 3. Peneliti melakukan pengamatan terhadap kinerja keuangan dengan menggunakan indikator EPS, PER, DER sedangkan masih ada alat ukur lain seperti Return on Investment ROI, Return on Equity ROE dan BOPO perbandingan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Net Interest Margin NIM. 4. Periode penelitian relatif pendek yaitu hanya selama tiga tahun dari tahun 2009-2011 5. Peneliti hanya menggunakan empat variabel independen yaitu Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER, dan Debt to Equity Ratio DER dan Volume Perdagangan Saham Universitas Sumatera Utara 75

5.4 Saran

Adapun saran yang diajukan untuk peneliti yang ingin mengangkat penelitian serupa yaitu sebagai berikut : 1. Memperluas jumlah variabel yang digunakan untuk meneliti pengaruh return saham di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Menambah rentang waktu periode penelitian ataupun meneliti pada periode penelitian yang berbeda untuk prediksi yang lebih baik. 3. Menggunakan ukuran kinerja selain Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Volume perdagangan Saham dalam mengukur pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. 4. Menambah sampel penelitian serta mengganti perusahaan yang dijadikan objek penelitian selain perusahaan yang dikategorikan dalam indek LQ45 di Bursa Efek Indonesia BEI. Universitas Sumatera Utara 76 DAFTAR PUSTAKA Ahmed, Riahi dan Belkaouli, 2006. Teori Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Ang, Robert, 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Penerbit Mediasoft, Jakarta Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Asghar, Nadia, 2011. “The empirical relationship between stock returns and trading volume in Pakistan 2000 – 2006”, Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, Vol 3 No 2 Astutik, Esti P., 2005. “Pengaruh Earning per Share EPS, Price Earning Ratio PER, dan Debt To Equity Ratio DER Terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi. Semarang: F.Sos Universitas Negeri Semarang Brigham Houston, 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Christanty, Mila, 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Economic Value Added EVA Terhadap Return Saham Studi Pada Saham Perusahaan yang Tercatat Aktif Dalam LQ45 di BEI Periode 2003- 2007”, Tesis. Semarang: FE UNDIP Darusman, Dery, 20 12. “Analisis Pengaruh Firm Size, Book To Market Ratio, Price Earning Ratio, dan Momentum Terhadap Return Portofolio Saham”, Skripsi. Semarang: FE UNDIP Fuadi, Dheny Wahyu, 2009. “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Volume Perdagangan dan Kurs terhadap Return Saham Sektor Properti yang Listed di BEI Studi Kasus pada Saham Sektor Properti yang Listed di BEI”, Tesis. Semarang: FE UNDIP Ghozali, Imam., 2010. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gian, Rm Kusumo I., 2011. “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham pada Perusahaan Non Bank LQ45”, Skripsi. Semarang: FE UNDIP Halim, Abdul, 2005. Analisis Investasi, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Hanani, Anisa Ika. , 2011. “Analisis Pengaruh Earning Per Share EPS, Return On Equity ROE, dan Debt To Equity Ratio DER Terhadap Return Saham pada Perusahaan- Perusahaan dalam Jakarta Islamic Index JII Periode Tahun 2005- 2007”, Skripsi. Semarang: FE UNDIP Universitas Sumatera Utara 77 Husnan, Suad, 1998. Dasar ‐ dasar Teori portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta http:www.sjdih.depkeu.go.idfulltext197652TAHUN~1976Kpres.htm Inayah, 2007. “Pengaruh Price Earning Ratio, Volume Penjualan Produk, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Return Saham Perusahaan yang Bergerak di Bidang Finansial di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi. Surakarta: FE Universitas Muhammadiyah Irmansyah, Ade, “Pengaruh Earning per Share, Quick Ratio, Gross Profit Margin, Current Liabilities To Total Assets dan Price To Book Value Terhadap Return Saham pada Industri Manufaktur di BEJ”, Tesis. Jakarta: FE UI Tidak Dipublikasikan Jones, Charles P, 2000. Investments : Analysis and Management, 7 th edition, John Wiley Sons Inc, United States od America Kusumo, Andreas F, 2005. “Analisis Pengaruh Return On Asset ROA, Price Earning Ratio PER, Quick Asset To Inventory QAI, dan Debt to Equity Ratio DER Terhadap Return Saham pada Industri Manufaktur periode 1999- 2003”, Tesis. Semarang: FE UNDIP Nathaniel, Nicky, 2008. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Studi pada Saham-Saham Real Estate And Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004- 2006”, Tesis. Semarang: FE UNDIP Maryanne, Donna M.D, 2009. “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SBI, Volume Perdagangan Saham, Inflasi dan Beta Saham terhadap Harga Saham Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia”, Tesis. Semarang: FE UNDIP Maknun, Lu’luil, 2010. “Analisis Pengaruh Frekuensi Perdagangan, Volume Perdagangan, Kapitalisasi Pasar, dan Trading Day terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”, Skripsi. Semarang: FE UNDIP Monica Achim, Sorin Achim, and Sorin Borlea., 2009. “The Use of Earning per Share in the Analysis of a Company’s Market Value”, The Journal of American Academy of Business, Cambridge, Vol. 14, Num. 2. Ohadi, Fereydoun and Mohammad.H Janani, 2012. “The Quantitative Study of Effective Factors on Price- Earning Ratio in Capital Market of IRAN”, Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business, Vol. 3 No. 10 Ritonga, Parlaungan, dkk., 2008. Bahasa Indonesia Praktis, Jilid satu, Penerbit Bartong Jaya, Medan. Pisedtasalasai, Anirut and A. Gunasekarage, 2008. “Causal and Dynamic Relationships among Stock Returns, Return Volatility and Trading Volume: Evidence from Universitas Sumatera Utara 78 Emerging markets in South- East Asia”, Springer Science+Business Media, LLC. Asia-Pacific Finan Markets 2007 14:277 –297 Puspitasari, Fanny, 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007- 2010”, Skripsi. Semarang: FE UNDIP Putri, Anggun A.B., 2012. “Analisis Pengaruh ROA, EPS, NPM, DER dan PBV terhadap Return Saham Studi Kasus Pada Industri Real Estate And Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007- 2009”, Skripsi. Semarang: FE UNDIP Rachmawati, Dewi, 2012. “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Makro Ekonomi terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Tahun 2007- 2011”, Skripsi. Semarang: FE UNDIP Samsul, Mohamad, 2006. Pasar Modal Manajemen Portofolio, Penerbit Erlangga, Jakarta. Situmorang, Paulus., 2008. Pengantar Pasar Modal, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta. Savitri, D. Ayu, 2012. “Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS Dan PER Terhadap Return Saham Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food And Beverages Periode 2007- 2010”. Skripsi. Semarang: FE UNDIP Shidiq, Niekie A., 2012. “Pengaruh Eva, Rasio Profitabilitas dan EPS Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006- 2010”, Skipsi. Semarang: FE UNDIP Subalno, 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap ReturnSaham Study Kasus pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Listed di Bursa Efek Indonesia Periode 2003- 2007”, Tesis. Semarang: FE UNDIP Tandelilin, Eduardus., 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta. Wiguna, Robin Anastasia, 2008. “Pengaruh Earning Per Share dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ45 BEI”, Jurnal Keuangan Bisnis Oktober 2008:130-142 Yuliati, Sri H. dkk., 1996. Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Pertama, Penerbit ANDI, Yogyakarta. www.idx.co.id. www.bapepam.go.id Universitas Sumatera Utara 79 LAMPIRAN I Sampel Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE

1. PT Astra Agro Lestari Tbk.

AALI 2. PTAdaro Energy Tbk. ADRO

3. PT Aneka Tambang Persero Tbk.

ANTM 4. PT Astra Internasional Tbk. ASII

5. PT Bank Central Asia Tbk.

BBCA 6. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. BBNI

7. PT Bank Rakyat Indonesia persero Tbk.

BBRI 8. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN

9. PT Bank Mandiri Persero Tbk.

BMRI 10. PT Bakrie Brothers Tbk. BNBR 11 PT Energi Mega Persada Tbk. ENRG 12 PT Gudang Garam Tbk. GGRM 13 PT Vale Indonesia Tbk. INCO 14 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 15 PT Indika Energy Tbk. INDY 16 PT Indocement Tunggal Raksasa Tbk. INTP

17. PT Indosat Tbk.

ISAT 18. PT Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG

19. PT Jasa Marg Persero Tbk.

Dokumen yang terkait

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 40 121

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

0 5 109

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO (PER), Pengaruh Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS) Dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa

0 4 14

28. PT Timah (Persero) Tbk. - Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12