43 pembeli saham.
5. Return
Saham
Keuntungan yang didapat dari investasi
saham yang dilakukan Jogiyanto, 2000.
rasio
Rt =
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik yang mengunakan regresi linier berganda dan menggunakan SPSS
18. Tahapan yang dilakukan dalam analisis data penelitian ini adalah: 3.5.1 Uji asumsi klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kondisi data
yang digunakan dalam penelitian. Model regresi akan layak dijadikan alat estimasi apabila memenuhi persyaratan Best Linear Unbiasedestimator, yakni
tidak terdapat heterokedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi. Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji
multikolinearitas, dan uji autokorelasi.
3.5.1.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Menurut Ghozali 2010, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisi grafik dan
Universitas Sumatera Utara
44
analisis statistik. Penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan uji Kolmogorov Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan rentang data
tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari:
1. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi
data adalah tidak normal. 2.
Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal Ghozali, 2010.
3.5.1.2 Uji Autokorelasi
Tujuan dari uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam model regresi linier memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu
antara suatu periode t dangan periode sebelumnya t-1. Autokorelasi terjadi akibat observasi yang dilakukan berurutan sepanjang waktu
berkaitan antara observasi satu dengan observasi yang lainnya. Masalah autokorelasi ini umumnya terjadi pada data ruang waktu time series
karena ganguan terhadap individu satu dapat mempengaruhi individu yang lainnya. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilakukan uji
Durbin – Watson. uji Durbin Watson memiliki ketentuan sebagai
berikut: 1.
Jika 0 DW DL, maka terjadi autokorelasi positif
Universitas Sumatera Utara
45
2. Jika DL DW DU, maka ragu-ragu terjadi autokorelasi
3. Jika DU DW 4
– DU. Maka tidak terjadi autokorelasi
4. Jika 4 - DU DW 4
– DL, maka ragu–ragu terjadi autokorelasi
5. Jika DW 4 DL, maka terjadi autokorelasi negatif
Dimana, DW adalah nilai DW hasil perhitungan, DU = batas atas, DL = batas bawah.
3.5.1.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi memiliki ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas
dan jika ditemukan berbeda terhadap pengamatan lain disebut Heterokedastisitas. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa model regresi
yang baik adalah model yang Homokedastisitas. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedstisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scarrteplot denga dasar analisis: 1.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
Universitas Sumatera Utara
46
menyempit, maka
mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, sperti titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbuh Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali, 2010.
3.5.1.4 Uji Multikolinearitas