46
menyempit, maka
mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, sperti titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbuh Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali, 2010.
3.5.1.4 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah model regresi memiliki korelasi antar variabel bebas variabel
indepnden. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel indepandennya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menguji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan umum
yang dipakai untuk menunjukkan adanaya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,01 atau sama dengan VIF 10 Ghozali, 2010.
3.6 Pengujian Hipotesis
Penelitian ini manggunakan model regresi linier berganda, yakni model rekresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda
Universitas Sumatera Utara
47
dikatakan baik apabila memenuhi asumsi normalitas data serta bebas dari asumsi –
asumsi klasik statistik baik ultikolinearitas, autokolerasi dan heterokedastisitas.
3.6.1 Analisis Regresi Berganda
Persamaan regresi linier berganda penelitian ini, yaitu: Y = a + b
1
X
1
+b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+b
5
X
5
+ e Keterangan :
Y = Return Saham
A = Konstanta
X
1
= Earning per Share EPS X
2
= Price Earning Ratio PER X
3
= Suku Bunga SBI X
4
= Volume Perdagangan Saham b
1
,b
2
,b
3
,b
4
,b
5
= Koefisien regresi e
= variabel pengganggu
3.6.2 Uji Parsial t-test
Uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen
Ghozali, 2010. Uji parsial ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel berdasarkan kriteria berikut:
H diterima dan H
a
ditolak apabila t
hitung
t
tabel
, pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
48
H ditolak dan H
a
diterima apabila t
hitung
t
tabel
, pada α = 5
3.6.3 Uji Simultan F-test
Uji F-test dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi berganda memiliki
pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2010.
Uji F-test dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
H diterima dan H
a
ditolak apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5 H
ditolak dan H
a
diterima apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5
3.6.4 Uji koefisien determinasi R2
Uji Koefisien determinasi R2 digunakan untuk menguji dan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen Ghozali, 2010. Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Menurut Gujarati 2003 dalam Ghozali 2010 jika dalam uji empiris didapat
nilai adjusted negatif, maka nilai adjusted
adalah dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai
= 1, maka adjusted =
= 1 sedangkan jika nilai
= 0, maka Adjusted = 1-kn-k. jika k 1, maka Adjusted
akan bernilai negatif.
Universitas Sumatera Utara
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Dan Deskriptif Statistik Obyek Penelitian
Pada subbab ini akan dijelaskan gambaran umum tentang obyek penelitian yaitu perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kategori LQ45 pada Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2009 sampai tahun 2011. Deskriptif statistik dari obyek penelitian termasuk didalamnya hubungan antara variabel earning per share, price
earning ratio, debt to equity ratio, dan volume perdagangan saham terhadap return
saham. 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang go public dan tergabung dalam indek LQ45 selama periode pengamatan
dari tahun 2009-2011 dan selalu aktif diperdagangkan yaitu sebanyak 32 perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam sampel pada
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Sampel Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia
No Nama perusahaan No Nama perusahaan
1. Astra Agro Lestari Tbk.