29
5. Al-Qur’an
Sholihuddin 2008: 1. Menyebutkan pengertian al- Qur’an
sebagai berikut: Al-
Qur’an merupakan “kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, ia memiliki keagungan yang begitu
dahsyat, sehingga
tiada seorang
pun yang
mampu menandinginya, tiada pula yang mampu membuat satu ayat
semisal dengannya, ia merupakan firman Allah yang sensniasa memberikan curahan pahala kepada setiap orang yang
berinteraksi dengannya, yaitu dengan membiasakan diri dengannya
Al- Qur’an merupakan kitab suci atau kalamullah yang sangat
bermanfaat bagi siapa yang mau membacanya juga dipandang sebagai ibadah dan juga akan memperoleh pahala dari Allah SWT. Membaca
al- Qur’an merupakan sebuah tuntunan dari Nabi Muhammad kepada
ummatnya karena Al- Qur’an merupakan ucapan Allah Subhanahu wa
Ta’la yang hendaknya setiap manusia pada umumnya dan kaum muslimin pada khususnya agar mempelajarinya dengan pemahaman
yang benar, kemudian meyakininya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Qattan 2010: 1 Juga mengatakan pengertian al- Qur’an
sebagai berikut Al-
Qur’anul karim adalah “mukzizat islam yang kekal dan mukzizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan.
Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah, Muhammad SAW. untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju
yang terang serta membimbing mereka kejalan yang lurus.
30
Al- Qur’an ini tidak hanya merupakan sekedar kalumullah yang
ditulis kedalam al- Qur’an, namun tujuan dari kalumullah ini yaitu
menjadi perintah dan petunjuk yang ada didalam al- Qur’an tersebut
tudak akan pernah tertinggal oleh kemajuan zaman bahkan kemajuan zaman terbentuk melalui al-
Qur’an itu sendiri.
Hamzah 2014: 29. Juga mengatakan pengartian al- Qur’an
sebagai berikit Secara etimologis kata benda al-
Qur’an berasal dari kata kerja qara’a yang mengandung arti mengumpulkan, atau
menghimpun, menbaca atau mengkaji. Jadi kata al- Qur’an
berarti kumpulan himpunan atau bacaan. Sedangkan secara terminologis yang dikutip menurut Dr. Dawud al-Attar adalah
wahyu Allah yang diturunkankepada Nabi Muhammad SAW secara blafaz
lisan, makna serta gaya bahasa usulb- nya, yang termaktub dalam mushaf yang dinukil darinya secara
mutawatir. Defenisi ini mengandung beberapa kekhususan sebagai berikut:
Dari pengertian al- Qur’an diatas maka dapat diambil beberapa
poin seperti: al- Qur’an sebagai wahyu Allah, yaitu seluruh ayat al-
Qur’an adalah wahyu Allah, tidak ada satu katapun yang datang dari perkataan atau fikiran Nabi, al-
Qur’an diturunkan dalam bentuk lisan dengan makna dan gaya bahasanya. Artinya isi maupun redaksi al-
Q ur’an datang dari Allah sendiri, al-Qur’an terhimpundalam mushaf,
artinya al- Qur’an tidak mencakup wahyu Allah kepada Nabi
Muhammad dalam bentuk hukum-hukum kemudian disampaikan dalam bahasa nabi sendiri, al-
Qur’an dinukil secara mutawattir, artinya al-
Qur’an disampaikan kepada orang lain sacara terus menerus oleh
31
sekelmpok orang yang makiyah dan ayat-ayat madaniah memiliki perbedaan-perbedaan.
Untuk itu al- Qur’an merupakan kitab yang Allah turunkan
kepada manusia melalui malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini sebagai buku pedoman dalam kehidupan ummat islam
agar ummat islam senantiasa mengetahui hukum-hukum dan aturan yang dibuat oleh Allah SWT yang tertulis didalam al-Quran tersebut.
Dari hal tersebut maka ummat islam tentu tidak boleh melepaskan dirinya dari al-
Qur’an. akan tetapi dalam membaca al-Qur’an tentu memiiki aturan-aturan, karena agar setiap yang membacanya mendapat
pahala dari Allah. a.
Adab Membaca Al-Qur’an. Membaca al-
Qur’an merupakan ibadah mulia yang pahalanya yang berlipat ganda akan tetapi dalam membaca-nya
harus memperhatikan adab-adabnya tata karma karena yang dibaca adalah Kalamullah yang harus dijunjungi dan dimuliakan.
Adab ini merupakan suatu istilah yang berasal dari bahasa arab yang berarti adat kebiasaan, etika, pola tingkah laku yang dianggap
sebagai modal. adab adalah kesopanan, kehalusan dan kebaikan
budi pekerti, akhlak
32
Misbahul 2005: 2003 Tatakrama yang harus diperhatikan
dalam menghormai al-
Qur’an.
1. Hendaknya dalam keadaan yang suci, baik dari hadas
bsar dan hadas kecil. 2.
Diutamakan menghadapi kiblat. 3.
Tidak membaca dalam menguap. 4.
Meminta perlindungan kepda Allah. 5.
Tidak memutus bacaan kecuali dalam keadaan darurat. 6.
Memperbagus suara bacaan. 7.
Membaca dengan khusu’. 8.
Hendaknya dalam keadaan bersih. Aturan ini merupakan aturan yang harus di patuhi bagi
manusia. Karena bacaan yang kit abaca bukan buku-buku biasa yang ditulis oleh manusia melainkan isi dari al-
Qur’an merupakan ucapan Allah yang maha suci. Adab ini tentu harus menjadi budaya
bagi orang-orang yang hendak membaca al- Qur’an agar apa-apa
yang telah kita baca mendapat manfaat dari Allah SWT. b.
Metode Membaca Al-Qur’an.
Dalam membaca al- Qur’an tentu harus mengetahui cara-
cara membacanya untuk itu harus menggunakan metode. Karena metode merupakan jalan atau cara yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan. Sangat banyak metode dalam membaca al- Qur’an
seperti yang disebutkan oleh Ahmad sebagai berikut.
33
Ahmad 2009:15. Mengatakan
metode-metode membaca al-
Qur’an
1. Metode iqro membaca.
2. Qiro’ati
3. Juz amma
4. Targhib
5. Tarhib Metode ini adalah cara memberikan dorongan
atau memperoleh kegembiraan bila mendapatkan sukses dalam kebaikan.
Agar mampu dengan cepat belajar membaca al- Qur’an
maka harus bertahap, mulai dari mencari guru, metode yang akan digunakan dan lain sebagainya. Belajar membaca al-
Qur’an sangat penting bagi ummat manusia terutama ummat islam. karena al-
Qur’an merupakan jalan kehidupan bagi ummat muslim itu sendiri atau dapat dikatakan buku tuntunan hidup agar senantiasa tetap
bersatu dalam satu ikatakan. Al- Qur’an ini berisi rumus-rumus
kehudupan tentu barangsiapa yang selalu membaca dan mengamalkan isi kandungannya tentu akan selamat baik didunia
maupun di akhirat kelak. Al-
Qur’an adalah kumpulan firman Allah yang disampaikan secara mutawattir kepada Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat jibril sebagai pedoman hidup manusia hidup diatas dunia.
34
6. Al-Qur’an Hadits