5. Kepala KPP melakukan evaluasi secara keseluruhan atas pengawasan
pelaksanaan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi sebagai dasar penentuan kebijakan dalam rangka pengamanan penerimaan dan
peningkatan kepatuhan Wajib Pajak.
B. Analisis Data Pengawasan Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Dari data tabel 3.1 Data Wajib Pajak Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama Medan Timur bahwa :
1. Tahun 2009 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sebesar 64.323 yang
terdiri dari wajib pajak orang pribadi efektif sebesar 63.628 dan wajib pajak orang pribadi non efektif sebesar 695.
2. Tahun 2010 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sebesar 75.448 yang
terdiri dari wajib pajak orang pribadi efektif sebesar 74.751 dan wajib pajak orang pribadi non efektif sebesar 697.
3. Tahun 2011 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sebesar 83.016 yang
terdiri dari wajib pajak orang pribadi efektif sebesar 82.319 dan wajib pajak orang pribadi non efektif sebesar 697.
Dapat dilihat dari data diatas bahwa bentuk pelaksanaan pengawasan pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama Medan Timur
dengan mengkategorikan wajib pajak menjadi, Wajib Pajak Efektif dan Wajib Pajak non efektif NE. Wajib pajak efektif adalah wajib pajak yang benar dan
Universitas Sumatera Utara
seharusnya melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai ketentuan perundang- undangan perpajakan, sedangkan Wajib Pajak non efektif NE adalah wajib
pajak yang tidak aktif lagi namun NPWP nya tidak dihapuskan atau masih terdaftar dan tidak akan dikenakan sanksi jika tidak memnuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang- undangan perpajakan. NPWP dapat aktif kembali jika ada melakukan transaksi dan penghasilannya
diatas PTKP. Dari data tabel 3.2 Data Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang
Pribadi di KPP Pratama Medan Timur bahwa : 1.
Tahun 2009 SPT Tahunan OP yang dilaporkan sebesar 22.155 wajib pajak yang terdiri dari SPT Tahunan OP Nihil sebesar 16.953, SPT Tahunan
Kurang Bayar sebesar 5.166 dan SPT Tahunan OP Lebih Bayar sebesar 36. SPT Tahunan Orang Pribadi yang tidak dilaporkan sebesar 42.168.
2. Tahun 2010 SPT Tahunan OP yang dilaporkan sebesar 26.872 wajib pajak
yang terdiri dari SPT Tahunan OP Nihil sebesar 21.467, SPT Tahunan Kurang Bayar sebesar 5.394 dan SPT Tahunan OP Lebih Bayar sebesar
11. SPT Tahunan Orang Pribadi yang tidak dilaporkan sebesar 48.576. 3.
Tahun 2011 SPT Tahunan OP yang dilaporkan sebesar 25.682 wajib pajak yang terdiri dari SPT Tahunan OP Nihil sebesar 20.773, SPT Tahunan
Kurang Bayar sebesar 4.926 dan SPT Tahunan OP Lebih Bayar sebesar 23. SPT Tahunan Orang Pribadi yang tidak dilaporkan sebesar 57.334.
Universitas Sumatera Utara
Dari data diatas wajib pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Medan Timur lebih banyak yang tidak melaporkan SPT Tahunan OP
daripada yang melaporkan SPT Tahunan OP.
Persentase Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Medan Timur
Berdasarkan data
pengawasan pelaksanaan
pelaporan pajak
penghasilan orang pribadi di BAB IV bagian B dapat kita ketahui persentase tingkat kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi dalam hal melaporkan SPT
Tahunan OP di KPP Pratama Medan Timur antara lain :
Grafik Persentase Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Medan Timur
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
2009 2010
2011
Persentase Kepatuhan WP PPh OP
Persentase Kepatuhan WP PPh OP
Universitas Sumatera Utara
Tingkat Kepatuhan = WP yang melapor SPT x 100 WP Efektif
Dari grafik diatas dapat dilihat hasil pengawasan yang dilakukan KPP Pratama Medan Timur dapat kita ketahui tingkat kepatuhan wajib pajak yaitu
di tahun 2009 sebesar 34,81 , ditahun 2010 tumbuh 1,13 menjadi sebesar 35,94 dan ditahun 2011 turun 4,75 menjadi sebesar 31,19 .
Dapat kita simpulkan bahwa di KPP Pratama Medan Timur perkembangan tingkat kepatuhan wajib pajak bersifat fluktuatif dari tahun ke
tahunnya. Data ini disajikan dengan menggunakan rumus :
C. Hambatan dan Upaya Mengatasi Rendahnya Jumlah Wajib Pajak yang Melaporkan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama Medan
Timur
Dalam melakukan upaya mengatasi rendahnya jumlah wajib pajak yang melaporkan pajak penghasilan orang pribadi pihak fiskus menghadapi hambatan-
hambatan yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : 1.
Faktor Eksternal dari pihak wajib pajak a.
Masyarakat yang masih awam dalam hal perpajakan, yaitu masyarakat yang sama sekali tidak mengetahui ketentuan
perundang- undangan perpajakan. Masyarakat seperti ini belum mengetahui hak dan kewajiban perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
b. Masyarakat pada umumnya, yaitu masyarakat yang sudah
mengetahui hak dan kewajiban perpajakannya tetapi dalam pelaksanaanya kurang memahami petunjuk teknis perpajakan
sehingga mengalami kesulitan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
c. Wajib Pajak, masyarakat yang sudah mengetahui hak dan
kewajiban perpajakan untuk melaporkan pajak penghasilanya tetapi tingkat kepatuhan wajib pajaknya masih rendah dengan cara
sengaja tidak melaporkan pajak yang terutang. 2.
Faktor Internal dari pihak fiskus a.
Kurangnya memberi Informasi dari pihak fiskus mengenai peraturan perpajakan yang baru kepada wajib pajak orang pribadi.
b. Kurangnya sosialisasi dari pihak fiskus tentang hak dan kewajiban
perpajakan kepada wajib pajak dalam pengawasan pelaksanaan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi .
c. Kurangnya jumlah sumber daya manusia SDM yang melakukan
pengawasan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi untuk meningkatkan potensi penerimaan pajak dan kepatuhan wajib
pajak sehingga penerimaan pajak menjadi kurang maksimal. Upaya yang dilakukan pihak fiskus untuk mengoptimalkan hambatan-
hambatan rendahnya jumlah wajib pajak yang melaporkan pajak penghasilan orang pribadi , yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Memperbanyak Sosialisasi, Memberi Himbauan dan Penyuluhan
Sosialisasi, himbauan dan penyuluhan perpajakan penting dilakukan guna untuk menyampaikan informasi, mengajak, dan
membimbing secara berkesinambungan kepada masyarakat tentang perpajakan guna meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat
untuk memperoleh hak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Upaya ini diberikan kepada masyarakat pada umumnya, wajib pajak yang
sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar serta kepada aparatur negara.
2. Meningkatkan Pengawasan terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi
Pengawasan terhadap wajib pajak orang pribadi, fiskus lebih mengintensifkan pengawasan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi
dalam pengawasan pelaporan Surat Pemberitahuan, pengawasan terhadap kebenaran Surat Pemberitahuan, dan pengawasan pemberian sanksi
administrasi denda terhadap wajib pajak yang tidak patuh kurang patuh dalam melaporkan Surat Pemberitahuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN