Pengawasan Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Pengawasan Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Untuk mengoptimalkan pengawasan pelaksanaan pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, maka pihak fiskus harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Adil dan Merata Dalam pengawasan pajak harus berdasarkan peraturan perundang- undangan perpajakan. Dengan demikian pihak fiskus harus bersifat adil. Maksudnya pajak yang dilaporkan oleh wajib pajak harus sebanding dengan kemampuan membayar pajak dan sesuai dengan manfaat yang diterima. Perlu diperhatikan dalam pengawasan pajak harus secara adil dan merata. 2. Langsung Dalam pengawasan pelaksanaan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi secara lagsung, Kantor Pelayanan Pajak diberikan hak untuk meminta data- data dan bukti wajib pajak orang pribadi yang diperlukan dan wajib pajak tersebut menyampaiakan data- data dan bukti tersebut secara tertulis maupun tidak tertulis secara lagsung ke Kantor Pelayananan Pajak Pratama dimana wajib pajak tersebut terdaftar. Universitas Sumatera Utara 3. Sederhana tetapi tegas Sistem pengawasan yang sederhana tetapi tegas akan memudahkan wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya di bidang perpajakan. Sikap tegas yang dimaksud adalah pihak fiskus tetap memberikan sanksi yang tegas jika wajib pajak tidak melakukan kewajiban perpajakannya secara benar, jelas dan tepat waktu 4. Tepat Sasaran Pengawasan harus dilakukan kepada wajib pajak yang tepat, yaitu kepada wajib pajak yang memiliki potensi hutang pajak yang besar dan wajib pajak yang tidak patuh. Hal ini dilakukan karena tidak semua wajib orang pribadi memiliki hutang pajak yang besar dan tidak patuh. Disamping itu karena minimnya jumlah fiskus melakukan pengawasan terhadap wajib pajak orang pribadi. Pengawasan Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP dilaksanakan dengan langkah- langkah sebagai berikut : 1. Menyusun dan mementukan daftar 1.500 WP penentu penerimaan bagi KPP Pratama serta seluruh WP bagi KPP lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, KPP di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus dan KPP Madya yang akan dilakukan pengawasan. Universitas Sumatera Utara 2. Dalam melakukan kegiatan pengawasan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi setiap Account Representative AR diharuskan menyusun tabelaris pengawasan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi : 1 Perbandingan data tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi 2 Melakukan analisa kewajaran serta melakukan tindak lanjut atas pelaksanaan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi yang meliputi : a Pelaporan PPh OP Nihil; b Pelaporan PPh OP Kurang Bayar c Pelaporan PPh OP Lebih Bayar 3 Melakukan tindak lanjut atas pengawasan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi yang meliputi : a Himbauan dan konseling; b Tindak lanjut himbauan dan konseling; i. Usulan pemeriksaan ii. Memantau realisasi pelaporannya 3. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon kompilasi kegiatan AR sesuai tabelaris tersebut, melakukan analisa dan membuat laporan evaluasi sebagai bahan pertimbangan Kepala Kantor dalam mengambil keputusan mengenai pengawasan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi terkait pengamanan penerimaan pajak. 4. Kepala Seksi PDI melakukan kompilasi berdasarkan laporan evaluasi yang dibuat Kepala Seksi Waskon Universitas Sumatera Utara 5. Kepala KPP melakukan evaluasi secara keseluruhan atas pengawasan pelaksanaan pelaporan pajak penghasilan orang pribadi sebagai dasar penentuan kebijakan dalam rangka pengamanan penerimaan dan peningkatan kepatuhan Wajib Pajak.

B. Analisis Data Pengawasan Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi