Rasio Jenis Kelamin Angka Pertumbuhan Penduduk Latar Belakang

8 c Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang. Dari uraian di atas dapatlah diketahui bahwa jenis-jenis peramalan sangat bergantung dari segi mana memandangnya. Baik tidaknya metode yang digunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi, maka semakin baik pula metode yang digunakan.

2.4 Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut: SR= ∗ di mana, k = konstanta. Biasanya nilainya 100 Ida Bagoes Mantra, 2004 besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah di pengaruhi oleh: 1. Sex Ratio AtBerth Dibeberapa negara umumnya bekisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100 bagi perempuan. 2. Pola Moralitas Antara Laki-laki dan Perempuan. Jika kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan, maka rasio jenis kelamin semakin kecil. 3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan. Jika di suatu daerah sex ratio 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki, sedangkan jika sex ratio 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan. Universitas Sumatera Utara 9

2.5 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk r menunjukkan rata-rata pertumbuhan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen. Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk, yaitu: 1. Pertumbuhan Geometri = 1 + , 2. Pertumbuhan Eksponensial = . di mana: = jumlah penduduk tahun t = jumlah penduduk tahun dasar r = tingkat pertumbuhan penduduk t = jangka waktu antara dan e = bilangan pokok dari system logaritma, besarnya 2,718282 Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesejahteraan hidup lahir dan batin yang dapat dinikmati seluruh masyarakat merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita-cita luhur perjuangan bangsa sejak Proklamasi Kemerdekaan tahun yang lalu. Taraf kehidupan masyarakat yang rendah baik jasmani dan rohani terus ditingkatkan. Kehidupan yang layak dan sederajat dengan kehidupan masyarakat negara-negara maju di dunia. Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau Negara maka perlu adanya kajian Demografi sehingga kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Dalam hal ini pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi dengan jumlah kematian dan migrasi penduduk yang terjadi setiap tahunnya. Masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia, karena masalah ini bukan dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh negara-negara maju. Contohnya, dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang penting. Semakin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia makin mudah dan tepat rencana pembangunan itu di buat. Oleh sebab itu studi tentang kependudukan telah menjadi subjek yang menarik diantara para ilmu-ilmu sosial yang mempunyai minat untuk mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis memilih judul “Peramalan Jumlah Penduduk Kecamatan Binjai Barat di Kotamadya Binjai Tahun 2015- 2017”. Universitas Sumatera Utara 2

1.2 Perumusan Masalah