5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Peramalan
Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang
pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak menggunakan statistik sebagai dasar analisis maupun perancangan Hartono, Drs.
2004 maka dapat dikatakan bahwa statistik mempunyai pengaruh yang penting dan besar terhadap kemajuan berbagai bidang ilmu pengetahuan. Statistik harus
dan penting dipelajari oleh para peneliti. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi
dimasa yang akan datang. Ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan ada bermacam-
macam cara yaitu metode pemulusan eksponensial atau rata-rata bergerak, metode box jenkins, dan metode regresi, semuanya dikenal dengan metode peramalan.
Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada
masa lalu. Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh
metode yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Jika informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan
yang disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.
2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan
Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Setiap orang selalu dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang baik
adalah keputusan yang didasarkan pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Kurang tepat ramalan yang disusun atau yang
dibuat maka kurang baiklah keputusan yang diambil. Walaupun demikian perlu
Universitas Sumatera Utara
6
disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, di mana selalu ada unsur kesalahan. Hal yang diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan
kesalahannya. Sering terdapat waktu tenggang time lag antara kesadaran akan peristiwa
atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang time lag ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Situasi
seperti ini peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Organisasi selalu menentukan saran dan tujuan, berusaha menduga faktor- faktor lingkungan, lalu memilih tindakan yang diharapkan akan menghasilkan
pencapaian sasaran dan tujuan tersebut. Peramalan merupakan bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen yang diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan manajemen pada hal-hal yang belum pasti. Ada 3 tiga peranan peramalan yang penting, yaitu:
1. Penjadwalan sumber daya yang tersedia.
2. Penyediaan sumber daya tambahan.
3. Penentuan sumber daya yang diinginkan.
Terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan. Namun 3 tiga kelompok di atas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka
pendek, menengah, dan panjang.
2.3 Jenis-jenis Peramalan
Berdasarkan sifat penyusunannya, peramalan dapat dibedakan menjadi 2 dua jenis, yaitu:
1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan
atauintuisi dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.
2. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik dan metode dalam
Universitas Sumatera Utara
7
penganalisaan data tersebut. Berdasarkan jangka waktu ramalan yang disusun maka peramalan dapat
dibedakan atas 2 dua jenis, yaitu: 1.
Peramalan Jangka Panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah
tahun atau 3 semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau daerah, corporate
planning , rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan.
2. Peramalan Jangka Pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun, atau 2 semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan
dalam penyusunan rencana kerja operasional, dan anggaran. Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat
dibedakan atas 2 dua jenis, yaitu: 1.
Peramalan Kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan
berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan
atas hasil penyelidikan. 2.
Peramalan Kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode
yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik tidaknya metode yang
digunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi.
Peramalan kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala time series dan metode kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 tiga
kondisi sebagai berikut: a
Adanya informasi tentang masa lalu. b
Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.
Universitas Sumatera Utara
8
c Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan
berkelanjutan pada masa yang akan datang. Dari uraian di atas dapatlah diketahui bahwa jenis-jenis peramalan sangat
bergantung dari segi mana memandangnya. Baik tidaknya metode yang digunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan
kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi, maka semakin baik pula metode yang digunakan.
2.4 Rasio Jenis Kelamin