12
Gambar 1. Grafik hasil uji perbandingan pH
Keterangan: FI : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 1,6 g : Asam stearat 1 g
FII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 3,2 g : Asam stearat 0,5 g FIII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 6,4 g : Asam stearat 0,25 g
FIV : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 12,8 g : Asam stearat 0,125g
3.2.2 Uji Viskositas
Semakin banyak asam stearat yang digunakan maka viskositas sediaan sabun cair akan semakin tinggi. Hasil analisis statistik menunjukkan hasil yang signifikan dengan
p-value
= 0,000
p-value
0,05 menunjukkan variasi asam stearat pada formula mempengaruhi viskositas sediaan secara signifikan. Terjadi penurunan viskositas secara signifikan dari F1 hingga F4 gambar 7. Hal
ini karena pada asam stearat pada dalam jumlah paling banyak 1 gram dibandingkan formula yang lain. Berdasarkan grafik hubungan formula dengan viskositas menunjukkan bahwa penurunan
asam stearat berbanding lurus dengan penurunan viskositas sediaan sabun cair.
.
Gambar 2. Grafik hasil uji perbandingan viskositas
Keterangan: FI : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 1,6 g : Asam stearat 1 g
FII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 3,2 g : Asam stearat 0,5 g FIII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 6,4 g : Asam stearat 0,25 g
FIV : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 12,8 g : Asam stearat 0,125g
3.2.3 Hasil Uji Tinggi Busa
Uji tinggi busa dilakukan untuk melihat banyaknya busa dihasilkan oleh sabun mandi cair. Pada formulasi ini, zat yang berfungsi menghasilkan serta memepertahankan stabilitas sabun yaitu
0,0 5,0
10,0 15,0
1 2
3 4
p H
Formula
0,0 5,0
10,0 15,0
20,0 25,0
1 2
3 4
V is
ko si
ta s
d -P
a s
13
asam stearat, semakin banyak asam stearat yang digunakan maka busa yang dihasilkan semakin banyak dan semakin stabil.
Gambar 3. Grafik hasil uji perbandingan tinggi busa
Keterangan: FI : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 1,6 g : Asam stearat 1 g
FII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 3,2 g : Asam stearat 0,5 g FIII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 6,4 g : Asam stearat 0,25 g
FIV : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 12,8 g : Asam stearat 0,125g
Hasil analisis statistik menggunakan metode
ANOVA
menunjukkan
p-value
= 0,018 yang berarti ada pengaruh dari perbedaan konsentrasi asam stearat pada tinggi busa sediaan sabun cair
dan pengaruh tersebut signifikan. Pada gambar 7 menunjukkan formula 1 memiliki tinggi busa paling tinggi karena asam stearat yang diberikan paling tinggi 1 gram sedangkan formula 4
memiliki tinggi busa paling rendah karena konsentrasi asam stearat yang diberika paling sedikit 0,125 gram, sehingga penambahan asam stearat berbanding lurus dengan peningkatan tinggi busa
sabun cair.
3.2.4 Hasil Uji Bobot Jenis
Bobot jenis dipengaruhi oleh banyaknya komponen yang ada dalam formulasi. Pada formulasi sediaan sabun cair minyak atsiri pala, peningkatan bobot jenis berbanding lurus dengan
penambahan KOH.
Gambar 4. Grafik hasil uji bobot jenis sediaan sabun cair
0,0 5,0
10,0 15,0
1 2
3 4
T in
g g
i B
u sa
m m
0,0 0,2
0,4 0,6
0,8 1,0
1,2
1 2
3 4
B o
b o
t je
n is
g m
L
Formula
14 Keterangan:
FI : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 1,6 g : Asam stearat 1 g FII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 3,2 g : Asam stearat 0,5 g
FIII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 6,4 g : Asam stearat 0,25 g FIV : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 12,8 g : Asam stearat 0,125g
Berdasarkan hasil statistika one way ANOVA menunjukkan hasil yang signifikan
p-value
= 0,001
p-value
0,05 yang berarti secara statistika penambahan KOH berpengaruh terhadap peningkatan bobot jenis sediaan sabun cair. Formula IV dengan KOH 12,8 gram dan asam stearat
0,125 gram memiliki bobot jenis paling besar, sedangkan formula I dengan KOH 1,6 gram dan asam stearat 1 gram memiliki bobot jenis paling kecil. Menurut SNI 1996 bobot jenis sabun mandi
yang diperbolehkan yaitu 1,01-1,10 gmL maka dari keempat formula yang memenuhi syarat adalah formula III dan formula IV.
3.2.5 Hasil Uji Kadar Alkali Bebas