14 Keterangan:
FI : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 1,6 g : Asam stearat 1 g FII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 3,2 g : Asam stearat 0,5 g
FIII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 6,4 g : Asam stearat 0,25 g FIV : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 12,8 g : Asam stearat 0,125g
Berdasarkan hasil statistika one way ANOVA menunjukkan hasil yang signifikan
p-value
= 0,001
p-value
0,05 yang berarti secara statistika penambahan KOH berpengaruh terhadap peningkatan bobot jenis sediaan sabun cair. Formula IV dengan KOH 12,8 gram dan asam stearat
0,125 gram memiliki bobot jenis paling besar, sedangkan formula I dengan KOH 1,6 gram dan asam stearat 1 gram memiliki bobot jenis paling kecil. Menurut SNI 1996 bobot jenis sabun mandi
yang diperbolehkan yaitu 1,01-1,10 gmL maka dari keempat formula yang memenuhi syarat adalah formula III dan formula IV.
3.2.5 Hasil Uji Kadar Alkali Bebas
Kadar alkali bebas timbul apabila pada formulasi sabun cair, reaksi antara minyak dan basa tidak sempurna Wijana and Harnawi, 2009. Basa yang berlebih pada sediaan akan menyebabkan
timbulnya kadar alkali bebas. Hasil uji kadar alkali bebas Tabel 8 menunjukkan tidak terdapat kadar alkali bebas 0 pada formula 1, 2 dan 3. Menurut SNI kadar alkali bebas yang
diperbolehkan dalam sabun cair yaitu 0,3, maka sabun cair formula 1, 2, 3 dan 4 telah memenuhi standart.
Gambar 5. Grafik hasil uji kadar alkali bebas sediaan sabun cair
Keterangan: FI : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 1,6 g : Asam stearat 1 g
FII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 3,2 g : Asam stearat 0,5 g FIII : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 6,4 g : Asam stearat 0,25 g
FIV : Formula sabun mandi cair minyak atsiri pala dengan KOH 12,8 g : Asam stearat 0,125g 0,2
0,4 0,6
0,8 1
1 2
3 4
K a
d a
r a
lka li
b e
b a
s
Formula
15
3.2.6 Uji Antibakteri Sediaan Sabun Cair Minyak Atsiri Pala
Minyak atsiri pala memiliki aktivitas antibakteri setelah diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun mandi cair. Sifat antibakteri minyak atsiri pala setelah diformulasikan dalam sediaan
sabun mandi cair yaitu irradikal. Metode yang digunakan dalam uji antibakteri sabun mandi cair minyak atsiri pala yaitu metode difusi sumuran.
Tabel 4. Hasil uji antibakteri sediaan sabun cair minyak atsiri pala
Formula Minggu 0
Keterangan F1
11 ±
0,4 Irradikal
Basis F1 11,5
± 0,5
Irradikal F2
12,7 ±
0,25 Irradikal
Basis F2 12,4
± 0,5
Irradikal F 3
13,7 ±
0,3 Irradikal
Basis F3 14,2
± 1,3
Irradikal F4
14,5 ±
0,5 Irradikal
Basis F4 16
± 0,5
Irradikal
Hasil analisis statistika menggunakan metode
ANOVA
menunjukkan
p-value
0,005 yang berarti ada perbedaan signifikan terhadap daya hambat terhadap
S.aureus
. Kontrol positif sediaan yaitu sabun mandi cair Dettol memiliki daya hambat bersifat radikal dengan diameter zona hambat
sebesar 11,5 mm.
3.3 Hasil Uji Stabilitas Sabun Cair Minyak Atsiri Pala