commit to user
21 Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke
dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, dan mampu menarik perhatian orang lain.
Memang banyak hal atau tuntutan yang harus dimiliki seorang wirausaha untuk menjadi sukses atau berhasil dalam usahanya. Dari sekian pendapat
mengenai kunci sukses dan jalan menuju kesuksesan dapat disimpulkan bahwa kunci sukses wirausaha pada dasarnya terletak pada kemampuan dan
kemauan seseorang untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif.
B. Tinjauan tentang Pelaku Usaha
a Pengertian Pelaku Usaha
Pengertian wirausaha dapat dipandang dari berbagai sudut dan konteks, yaitu pandangan ahli ekonomi, manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal.
Adapun penjelasannya, yakni: 1.
Pandangan Ahli Ekonomi Suryana 2006:15, menjelaskan bahwa wirausaha adalah orang yang
mengombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih
tinggi dari sebelumnya. 2.
Pandangan Ahli Manajemen Menurut Marzuki Usman dalam Suryana 2006:15, Wirausaha adalah
seseorang yang
memiliki kemampuan
dalam menggunakan
dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja,
keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru.
3. Pandangan Pelaku Bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer dalam Suryana 2006:15, wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko
dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
22 sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
4. Pandangan Psikolog
Suryana 2006:16, menjelaskan bahwa wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu
tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
5. Pandangan Pemodal
Suryana 2006:16 menjelasakan bahwa wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru
untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
Mengenai pengertian wirausaha, Geoffrey G. Meredith 1996:12 juga menjelaskan bahwa: “Para pelaku usaha atau wirausaha adalah orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan
sumber-sumber daya
yang dibutuhkan
guna mengambil
keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses”.
Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola
sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat
keberhasilan tertentu yang diinginkan, Suryana 2003:52. Lebih lanjut dalam PUSLATKOP dan PK – KKJPT 1995:4 dijelaskan bahwa wirausaha adalah
orang-orang yang
mempunyai sifat-sifat
kewiraswaswtaankewirausahaan: keberanian mengambil risiko, keutamaan, kreatifitas dan keteladanan dalam
menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnisusaha, baik usaha baru dan berbeda, imitasi
maupun duplikasi dengan mengelola sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan produk baik barang maupun jasa, sehingga tercapai keuntungan
atau prestasi yang diinginkan.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
23
b Karakteristik Pelaku Usaha
Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat ke depan, artinya melihatmemandang, berpikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari
berbagai alternatif
pilihan dan
pemecahannya dengan
harapan bisa
meminimalisasi setiap kesalahan yang kemungkinan akan muncul sehingga terhindar dari kesalahan yang fatal. Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat
sebagaimana yang dikutip oleh BN. Marbun dalam Buchari Alma 2009:52 bahwa untuk menjadi wirausaha seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
Tabel 1, Karakteristik Wirausaha Sumber: BN. Marbun dalam Buchari Alma, 2009 : 52
Selanjutnya Bygrave dalam Buchari Alma 2009 : 57 memberi gambaran mengenai beberapa karakteristik dari wirausaha yang dikenal dengan istilah 10 D,
yakni: 1 Dream, seorang wirausaha mempunyai keinginan terhadap
masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
Karakteristik Watak
Percaya diri Kepercayaan
keteguhan, ketidaktergantungan,
kepribadian mantap, dan optimisme. Berorientasi pada tugas
dan hasil Kebutuhan atau haus akan prestasi, berorientasi laba
atau hasil, tekun dan tabah, tekad, kerja keras, motivasi, energik dan penuh inisiatif.
Pengambil resiko Mampu mengambil resiko, suka pada tantangan.
Kepemimpinan Mampu memimpin, dapat bergaul dengan orang
lain, menanggapi saran dan kritik. Keorisinilan
Inovatif pembaharu, kreatif, fleksibel, banyak sumber, serba bisa, mengetahui banyak.
Berorientasi ke
masa depan
Pandangan ke depan, perseptif
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
24 2 Decisiveness, seorang wirausaha adalah orang yang tidak
bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara tepat, tetapi penuh perhitungan.
3 Doers, seorang wirausaha akan langusng menindaklanjuti keputusan
yang diambilnya.
Mereka melaksanakan
kegiatan secepat mungkin dan tidak meu menunda-nunda kesempatan yang baik di dalam bisnisnya.
4 Determination, Seorang
wirausaha melaksanakan
kegiatannya dengan penuh perhatian serta tanggung jawab yang tinggi dan tidak menyerah.
5 Dedication, Seorang wirausaha yang berdedikasi terhadap bisnisnya,
kadang-kadang mengorbankan
kepentingan keluarganya untuk sementara waktu.
6 Devotion, Seorang wirausaha mencintai bisnis dan produk yang
dihasilkan. Hal
inilah yang
mendorong keberhasilannya dalam menjual produk yang dihasilkannya.
7 Details, Wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor penting secara rinci. Mereka tidak mau mengabaikan
faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
8 Destiny, Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan
orang yang bebas dan tidak mau bergantung kepada orang lain.
9 Dollars, Seorang wirausaha tidak mengutamakan kekayaan. Motivasinya bukan hanya masalah uang. Uang dianggap
sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia beranggapan jika berhasil dalam bisnis, isa pantas mendapatkan laba, bonus
ataupun hadiah.
10 Distribute, wirausaha
bersedia mendistribusikan
kepemilikan dalam
bisnisnya kepada
orang –orang
kepecayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dibidang bisnis.
Wirausaha selalu berkomitmen untuk menjalankan tugasnya hingga memperoleh hasil yang diharapkan. ia tidak setengah-setengah dalam melakukan
pekerjaannya, maka ia selalu tekun, ulet dan pantang menyerah. Tindakannya tidak didasari pada spekulasi, melainkan perhitungan yang matang, maka ia berani
mengambil risiko terhadap pekerjaannya. Oleh sebab itu, wirausaha berani mengambil risiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung oleh komitmen yang kuat mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
25 peluang hingga memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyatajelas dan objektif
serta merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimisme yang tinggi karena keinginan mendapatkan hasil yang diharapkan,
maka uang selalu dikelola secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya, bukan tujuan akhir.
Penjelasan diatas merupakan karakteristik wirausaha sebagaimana yang digambarkan Arthu Kuriloff dan John M.Mempil dalam Suryana 2006:25 dalam
bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan, yakni sebagai berikut:
Tabel 2. Karakteristik Wirausaha Sumber: Arthur Kuriloff dan John M.Mempil dalam Suryana, 2006:25
Untuk menjadi sukses memanglah tidak mudah, banyak konsekuensi dan prasyarat pribadi yang harus dimiliki wirausaha dan kesemuanya itu tertuang
dalam karakteristik atau ciri-ciri seorang wirausaha, apabila semua bentuk karakteristik diatas benar-benar dimiliki seorang wirausaha, maka bisa dipastikan
Nilai-nilai Perilaku
1 Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
2 Risiko moderat Tidak
melakukan spekulasi,
melainkan berdasarkan perhitungan yang matang
3 Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin
4 Objektivitas Melakukan
pengamatan secara
nyata untuk
memperoleh kejelasan 5 Umpan balik
Menganalisis data kinerja waktu untuk memandu kegiatan
6 Optimisme Menunjukkan
kepercayaan diri
yang besar
walaupun berada dalam situasi berat. 7 Uang
Melihat uang sebagai suatu sumber daya, bukan tujuan akhir.
8 Manajemen Proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
26 wirausaha akan mengalami kesuksesan. Karakteristik-karakteristik wirausaha
tersebut meliputi; 1 Komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya.
2 Kemampuan melihat peluang. 3 Kemampuan memimpin.
4 Kemauan belajar dari kegagalan 5 Berorientasi pada tugas dan hasil.
6 Bertanggung jawab.
c Profil Pelaku Usaha
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profil adalah pandangan dari samping tentang wajah orang, lukisan gambar orang dari samping, grafik atau
ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Apabila pengertian tersebut dikaitkan dengan wirausaha, maka profil wirausaha adalah pandangan,
gambaran tentang diri seorang wirausaha. Dalam hal ini bisa meliputi latar belakang wirausaha.
Wirausaha terdiri
dari bermacam-macam
kelompok. Banyak
ahli mengemukakan profil kewirausahaan dengan pengelompokan yang berbeda-beda.
Ada yang mengelompokkan berdasarkan pemilikan, perkembangan, dan kegiatan usaha.
Zimmerer dan
Scarborough dalam
Buchari Alma
1996:36 mengelompokkan profil wirausaha sebagai berikut;
1. Women Entrepreneur, banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis.
Dengan alasan
diantaranya ingin
memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga,
frustrasi terhadap pekerjaan sebelumnya. 2. Minority Entrepreneurs, kaum minoritas di Indonesia kurang
memiliki kesempatan kerja di lapangan pemerintahan. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan
sehari-hari. Termasuk kaum minoritas seperti para perantau dari daerah tertentu menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah,
mereka juga bergiat mengembangkan bisnis.
3. Immigrant Entrepreneurs, kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal. Oleh
sebab itu, mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersifat
non formal,
mulai dari
berdagang kecil
sampai berkembang.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
27 4. Part-time entrepreneur, yaitu wirausaha yang hanya setengah
waktu melakukan usaha, biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanya hanya bersifat sampingan. Misalnya Mahasiswa disamping kuliah
juga mencoba mengembangkan usaha lain seperti bimbingan belajar, berdagang kecil-kecilan, menulis dan sebagainya.
5. Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari
rumahtempat tinggal. Misalkan ibu-ibu yang pandai membuat kue atau
aneka masakan,
mengirim kue-kue
ke took
eceran konsinyasi di sekitar tempatnya.
6. Family-owned business, yaitu usaha dilakukandimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun-temurun.
7. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya
bersama-sama. Melihat dari profil kewirausahaan tersebut, maka wirausaha dapat dikategorikan
dalam beberapa hal, yakni antara lain : a.
Wirausaha Artisan, yakni seseorang yang memulai bisnisnya dengan keahlian teknis sebagai modal utama dan sedikit pengalaman bisnis,
Longenecker 2001:13. Menurut Smith dalam Longenecker 2001:13 bahwa pendidikan yang didapat oleh wirausaha artisan terbatas pada
pelatihan teknisnya.
Pendekatan wirausaha artisan pada pembuatan keputusan bisnisnya mempunyai karakteristik sebagai berikut;
1. Bersikap kekeluargaan, memimpin bisnisnya seolah-olah memimpin
keluarganya. 2.
Mereka enggan mendelegasikan wewenang 3.
Mereka menggunakan sedikit sumber modal dalam mendirikan perusahaannya.
4. Mereka membatasi strategi pemasaran pada komponen harga secara
tradisional, kualitas, dan reputasi perusahaan. 5.
Usaha penjualannya dilakukan secara perorangan 6.
Orientasi waktu mereka singkat, dengan sedikit perencanaan untuk pertumbuhan atau perubahan di masa mendatang.
b. Wirausaha Oportunitis
Smith dalam Longenecker dkk 2001:13, mendefinisikan bahwa wirausaha oportunitis adalah seseorang yang mendapatkan pendidikan teknis dengan
mempelajari berbagai subjek nonteknik, seperti ekonomi, hukum, atau bahasa Inggris.
c. Bisnis Keluarga
Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung
terlibat di
dalam kepemilikan
danatau jabatanfungsi,
Longenecker dkk 2001:35. Juga bisa dikatakan bisnis keluarga apabila perusahaan atau usaha tersebut dialihkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya, sifatnya turun-temurun Family-owned business.
Kalangan ramaja terutama para mahasiswa merupakan pelaku usaha
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
28 yang baik, disamping usia yang muda dan semangat muda, mereka para
mahasiswa cenderung memiliki daya imajinasi yang kuat, kreativitas yang tinggi dan banyak ide. Jika dikaitkan dengan profil wirausaha, mahasiswa
cenderung masuk dalam kelompok part time entrepreneur karena di satu sisi mahasiswa merupakan kaum pelajar yang masih harus menempuh
pendidikan atau studinya. Di samping itu, Pendidikan Kewirausahaan yang menjadi motivasi eksternal seorang calon wirausaha, saat ini banyak
diberikan di beberapa perguruan tinggi sebagai mata kuliah umum. Zimmerer dkk 2008:24 menjelaskan bahwa lebih dari 2.100 perguruan
tinggi dan universitas menawarkan usaha kecil dan manajemen usaha kecil, dan banyak perguruan tinggi serta universitas yang tidak memenuhi
permintaan mata kuliah ini.
- Kerangka Berpikir
Mahasiswa sebagai kaum akademisi merupakan penerus tongkat estafet bagi perjuangan bangsa Indonesia ke depan. Semangat muda dan intelektualitas
yang dibalut
jiwa nasionalisme
yang tinggi
sangat dibutuhkan
dalam pembangunan bangsa. Apalagi pembangunan disektor ekonomi yang menjadi
pangkal persoalan atau permasalahan bangsa Indonesia. Harapan banyaknya muncul pengusaha-pengusaha muda memang bukan
hisapan jempol. Berbagai stimulus terkait kewirausahaan telah diberikan kepada kalangan mahasiswa melalui perguruan tinggi, seperti adanya Program Kreativitas
Mahasiswa PKM,
Program Pemberian
insentif terhadap
Penelitian Kewirausahaan, termasuk adanya materi Ilmu Kewirausahaan sebagai mata kuliah
umum dan konsultasi kewirausahaan. Berbagai program diatas, setidaknya menjadi fasilitas bagi mahasiswa untuk memunculkan ide dan mengembangkan
usahanya. Sehingga mahasiswa tidak semata-mata belajar tetapi juga berlatih untuk bekerja.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
29 Menjadi seorang wirausaha dibutuhkan kerja keras dan ketekunan serta
tidak pantang menyerah dalam menjalaninya. Karena sebagian besar dari mereka yang mencoba berwirausaha banyak yang mengalami kegagalan diawal-awal
usahanya. Tapi tidak sedikit pula para wirausaha yang berhasil bahkan sampai menjadi pengusaha sukses. Semua usaha diawali dari bawah, sehingga dibutuhkan
komitmen yang kuat untuk menjadikan usahanya lebih berkembang di masyarakat.
Kewirausahaan merupakan hak semua orang, tetapi adanya pembekalan pengetahuan kewirausahaan dan berbagai stimulus kewirausahaan kepada
mahasiswa, termasuk juga adanya aktivitas-aktivitas mahasiswa di kampus, setidaknya dapat memberikan dorongan motivasi lebih bagi mahasiswa untuk
menjadi wirausaha sekaligus sebagai langkah membantu dalam pembentukan etos kerja. Karena untuk menjadi wirausaha haruslah memiliki etos kerja yang baik.
Pelaksanaan kegiatan wirausaha dikalangan mahasiswa tentunya sangat beragam dan menarik untuk diamati. Apalagi mahasiswa yang notabennya sebagai
pelajar bagaimana bisa mengembangkan usahanya disela-sela menempuh masa studi atau kuliah, sehingga sangat menarik untuk dicermati. Tentunya dari sekian
mahasiswa yang ada dalam suatu universitas tidak semuanya menjalankan usaha berwirausaha. Jenis usaha yang dijalankan mahasiswa pun sangat beragam dan
masing-masing mempunyai
hambatan-hambatan atau
kendala di
dalam menjalankannya.
Untuk dapat
mengembangkan usahanya,
tentunya para
mahasiswa wirausaha memiliki strategi-strategi untuk bisa mengembangkan usahanya atau minimal mempertahankan usahanya.
Seorang mahasiswa agar menjadi wirausaha sukses membutuhkan proses yang tidak cepat, memang butuh kesabaran dan kerja keras. Tentunya sejak awal
untuk terjun
di dunia
bisnis, mahasiswa
wirausaha harus
benar-benar memperhitungkan dan menjalankan beberapa tahapan mulai dari komitmen
terhadap minat, persiapan yang dibutuhkan, sampai pelaksanaan usaha yang juga diikuti evaluasi. Selain itu, dibutuhkan kemampuan untuk menghadapi berbagai
kendala dan resiko yang akan muncul atau dihadapinya. Apabila mahasiswa di dalam menjalankanmelaksanakan jenis usahanya mampu menghadapi berbagai
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
30 hambatan atau kendala serta menerapkan strategi-strategi bisnis yang baik dengan
memaksimalkan seluruh kemampuannya tanpa putus asa, maka mahasiswa tersebut akan bisa menjadi seorang wirausaha muda yang berhasilsukses ke
depannya.
Dari uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut;
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Mahasiswa
Faktor Penghambat Pelaksanaan
Wirausaha Faktor pendorong
Wirausaha Muda
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
31
BAB III METODOLOGI
Menurut Suharsimi Arikunto 2002:136, “Metodologi Penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sutrisno
Hadi 2000:4, mengemukakan bahwa metodologi berasal dari dua istilah, yakni : “Metodos, berarti cara dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi adalah ilmu
yang memperbincangkan cara-cara metode ilmiah”. Sementara itu, Winarno Surakhmad 1994:131 menyebutkan, “Metodologi adalah ilmu tentang cara-cara
yang digunakan mencapai suatu tujuan dengan mempergunakan teknik-teknik serta alat-alat tertentu”.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari tentang prosedur, metode-metode atau
cara-cara yang ditempuh dalam melaksanakan kegiatan penelitian mulai dari mengumpulkan data sampai menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk tujuan
tertentu. Dalam penelitian ini, aspek metodologi yang digunakan terdiri dari tempat
dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik sampling, teknik pengumpulan data, validitas data, analisis data dan prosedur
penelitian.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version