Tinjauan tentang Pelaku Usaha

commit to user 21 Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, dan mampu menarik perhatian orang lain. Memang banyak hal atau tuntutan yang harus dimiliki seorang wirausaha untuk menjadi sukses atau berhasil dalam usahanya. Dari sekian pendapat mengenai kunci sukses dan jalan menuju kesuksesan dapat disimpulkan bahwa kunci sukses wirausaha pada dasarnya terletak pada kemampuan dan kemauan seseorang untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif.

B. Tinjauan tentang Pelaku Usaha

a Pengertian Pelaku Usaha Pengertian wirausaha dapat dipandang dari berbagai sudut dan konteks, yaitu pandangan ahli ekonomi, manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal. Adapun penjelasannya, yakni: 1. Pandangan Ahli Ekonomi Suryana 2006:15, menjelaskan bahwa wirausaha adalah orang yang mengombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. 2. Pandangan Ahli Manajemen Menurut Marzuki Usman dalam Suryana 2006:15, Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru. 3. Pandangan Pelaku Bisnis Menurut Scarborough dan Zimmerer dalam Suryana 2006:15, wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber- Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 22 sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut. 4. Pandangan Psikolog Suryana 2006:16, menjelaskan bahwa wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain. 5. Pandangan Pemodal Suryana 2006:16 menjelasakan bahwa wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat. Mengenai pengertian wirausaha, Geoffrey G. Meredith 1996:12 juga menjelaskan bahwa: “Para pelaku usaha atau wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses”. Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat keberhasilan tertentu yang diinginkan, Suryana 2003:52. Lebih lanjut dalam PUSLATKOP dan PK – KKJPT 1995:4 dijelaskan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswaswtaankewirausahaan: keberanian mengambil risiko, keutamaan, kreatifitas dan keteladanan dalam menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnisusaha, baik usaha baru dan berbeda, imitasi maupun duplikasi dengan mengelola sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan produk baik barang maupun jasa, sehingga tercapai keuntungan atau prestasi yang diinginkan. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 23 b Karakteristik Pelaku Usaha Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat ke depan, artinya melihatmemandang, berpikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif pilihan dan pemecahannya dengan harapan bisa meminimalisasi setiap kesalahan yang kemungkinan akan muncul sehingga terhindar dari kesalahan yang fatal. Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat sebagaimana yang dikutip oleh BN. Marbun dalam Buchari Alma 2009:52 bahwa untuk menjadi wirausaha seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Tabel 1, Karakteristik Wirausaha Sumber: BN. Marbun dalam Buchari Alma, 2009 : 52 Selanjutnya Bygrave dalam Buchari Alma 2009 : 57 memberi gambaran mengenai beberapa karakteristik dari wirausaha yang dikenal dengan istilah 10 D, yakni: 1 Dream, seorang wirausaha mempunyai keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya. Karakteristik Watak Percaya diri Kepercayaan keteguhan, ketidaktergantungan, kepribadian mantap, dan optimisme. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan atau haus akan prestasi, berorientasi laba atau hasil, tekun dan tabah, tekad, kerja keras, motivasi, energik dan penuh inisiatif. Pengambil resiko Mampu mengambil resiko, suka pada tantangan. Kepemimpinan Mampu memimpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik. Keorisinilan Inovatif pembaharu, kreatif, fleksibel, banyak sumber, serba bisa, mengetahui banyak. Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perseptif Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 24 2 Decisiveness, seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara tepat, tetapi penuh perhitungan. 3 Doers, seorang wirausaha akan langusng menindaklanjuti keputusan yang diambilnya. Mereka melaksanakan kegiatan secepat mungkin dan tidak meu menunda-nunda kesempatan yang baik di dalam bisnisnya. 4 Determination, Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian serta tanggung jawab yang tinggi dan tidak menyerah. 5 Dedication, Seorang wirausaha yang berdedikasi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarganya untuk sementara waktu. 6 Devotion, Seorang wirausaha mencintai bisnis dan produk yang dihasilkan. Hal inilah yang mendorong keberhasilannya dalam menjual produk yang dihasilkannya. 7 Details, Wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor penting secara rinci. Mereka tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya. 8 Destiny, Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau bergantung kepada orang lain. 9 Dollars, Seorang wirausaha tidak mengutamakan kekayaan. Motivasinya bukan hanya masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia beranggapan jika berhasil dalam bisnis, isa pantas mendapatkan laba, bonus ataupun hadiah. 10 Distribute, wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan dalam bisnisnya kepada orang –orang kepecayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dibidang bisnis. Wirausaha selalu berkomitmen untuk menjalankan tugasnya hingga memperoleh hasil yang diharapkan. ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya, maka ia selalu tekun, ulet dan pantang menyerah. Tindakannya tidak didasari pada spekulasi, melainkan perhitungan yang matang, maka ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya. Oleh sebab itu, wirausaha berani mengambil risiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung oleh komitmen yang kuat mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 25 peluang hingga memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyatajelas dan objektif serta merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimisme yang tinggi karena keinginan mendapatkan hasil yang diharapkan, maka uang selalu dikelola secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya, bukan tujuan akhir. Penjelasan diatas merupakan karakteristik wirausaha sebagaimana yang digambarkan Arthu Kuriloff dan John M.Mempil dalam Suryana 2006:25 dalam bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan, yakni sebagai berikut: Tabel 2. Karakteristik Wirausaha Sumber: Arthur Kuriloff dan John M.Mempil dalam Suryana, 2006:25 Untuk menjadi sukses memanglah tidak mudah, banyak konsekuensi dan prasyarat pribadi yang harus dimiliki wirausaha dan kesemuanya itu tertuang dalam karakteristik atau ciri-ciri seorang wirausaha, apabila semua bentuk karakteristik diatas benar-benar dimiliki seorang wirausaha, maka bisa dipastikan Nilai-nilai Perilaku 1 Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai 2 Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi, melainkan berdasarkan perhitungan yang matang 3 Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin 4 Objektivitas Melakukan pengamatan secara nyata untuk memperoleh kejelasan 5 Umpan balik Menganalisis data kinerja waktu untuk memandu kegiatan 6 Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang besar walaupun berada dalam situasi berat. 7 Uang Melihat uang sebagai suatu sumber daya, bukan tujuan akhir. 8 Manajemen Proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 26 wirausaha akan mengalami kesuksesan. Karakteristik-karakteristik wirausaha tersebut meliputi; 1 Komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya. 2 Kemampuan melihat peluang. 3 Kemampuan memimpin. 4 Kemauan belajar dari kegagalan 5 Berorientasi pada tugas dan hasil. 6 Bertanggung jawab. c Profil Pelaku Usaha Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profil adalah pandangan dari samping tentang wajah orang, lukisan gambar orang dari samping, grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Apabila pengertian tersebut dikaitkan dengan wirausaha, maka profil wirausaha adalah pandangan, gambaran tentang diri seorang wirausaha. Dalam hal ini bisa meliputi latar belakang wirausaha. Wirausaha terdiri dari bermacam-macam kelompok. Banyak ahli mengemukakan profil kewirausahaan dengan pengelompokan yang berbeda-beda. Ada yang mengelompokkan berdasarkan pemilikan, perkembangan, dan kegiatan usaha. Zimmerer dan Scarborough dalam Buchari Alma 1996:36 mengelompokkan profil wirausaha sebagai berikut; 1. Women Entrepreneur, banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis. Dengan alasan diantaranya ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, frustrasi terhadap pekerjaan sebelumnya. 2. Minority Entrepreneurs, kaum minoritas di Indonesia kurang memiliki kesempatan kerja di lapangan pemerintahan. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk kaum minoritas seperti para perantau dari daerah tertentu menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah, mereka juga bergiat mengembangkan bisnis. 3. Immigrant Entrepreneurs, kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersifat non formal, mulai dari berdagang kecil sampai berkembang. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 27 4. Part-time entrepreneur, yaitu wirausaha yang hanya setengah waktu melakukan usaha, biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanya hanya bersifat sampingan. Misalnya Mahasiswa disamping kuliah juga mencoba mengembangkan usaha lain seperti bimbingan belajar, berdagang kecil-kecilan, menulis dan sebagainya. 5. Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari rumahtempat tinggal. Misalkan ibu-ibu yang pandai membuat kue atau aneka masakan, mengirim kue-kue ke took eceran konsinyasi di sekitar tempatnya. 6. Family-owned business, yaitu usaha dilakukandimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun-temurun. 7. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya bersama-sama. Melihat dari profil kewirausahaan tersebut, maka wirausaha dapat dikategorikan dalam beberapa hal, yakni antara lain : a. Wirausaha Artisan, yakni seseorang yang memulai bisnisnya dengan keahlian teknis sebagai modal utama dan sedikit pengalaman bisnis, Longenecker 2001:13. Menurut Smith dalam Longenecker 2001:13 bahwa pendidikan yang didapat oleh wirausaha artisan terbatas pada pelatihan teknisnya. Pendekatan wirausaha artisan pada pembuatan keputusan bisnisnya mempunyai karakteristik sebagai berikut; 1. Bersikap kekeluargaan, memimpin bisnisnya seolah-olah memimpin keluarganya. 2. Mereka enggan mendelegasikan wewenang 3. Mereka menggunakan sedikit sumber modal dalam mendirikan perusahaannya. 4. Mereka membatasi strategi pemasaran pada komponen harga secara tradisional, kualitas, dan reputasi perusahaan. 5. Usaha penjualannya dilakukan secara perorangan 6. Orientasi waktu mereka singkat, dengan sedikit perencanaan untuk pertumbuhan atau perubahan di masa mendatang. b. Wirausaha Oportunitis Smith dalam Longenecker dkk 2001:13, mendefinisikan bahwa wirausaha oportunitis adalah seseorang yang mendapatkan pendidikan teknis dengan mempelajari berbagai subjek nonteknik, seperti ekonomi, hukum, atau bahasa Inggris. c. Bisnis Keluarga Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam kepemilikan danatau jabatanfungsi, Longenecker dkk 2001:35. Juga bisa dikatakan bisnis keluarga apabila perusahaan atau usaha tersebut dialihkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sifatnya turun-temurun Family-owned business. Kalangan ramaja terutama para mahasiswa merupakan pelaku usaha Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 28 yang baik, disamping usia yang muda dan semangat muda, mereka para mahasiswa cenderung memiliki daya imajinasi yang kuat, kreativitas yang tinggi dan banyak ide. Jika dikaitkan dengan profil wirausaha, mahasiswa cenderung masuk dalam kelompok part time entrepreneur karena di satu sisi mahasiswa merupakan kaum pelajar yang masih harus menempuh pendidikan atau studinya. Di samping itu, Pendidikan Kewirausahaan yang menjadi motivasi eksternal seorang calon wirausaha, saat ini banyak diberikan di beberapa perguruan tinggi sebagai mata kuliah umum. Zimmerer dkk 2008:24 menjelaskan bahwa lebih dari 2.100 perguruan tinggi dan universitas menawarkan usaha kecil dan manajemen usaha kecil, dan banyak perguruan tinggi serta universitas yang tidak memenuhi permintaan mata kuliah ini. - Kerangka Berpikir Mahasiswa sebagai kaum akademisi merupakan penerus tongkat estafet bagi perjuangan bangsa Indonesia ke depan. Semangat muda dan intelektualitas yang dibalut jiwa nasionalisme yang tinggi sangat dibutuhkan dalam pembangunan bangsa. Apalagi pembangunan disektor ekonomi yang menjadi pangkal persoalan atau permasalahan bangsa Indonesia. Harapan banyaknya muncul pengusaha-pengusaha muda memang bukan hisapan jempol. Berbagai stimulus terkait kewirausahaan telah diberikan kepada kalangan mahasiswa melalui perguruan tinggi, seperti adanya Program Kreativitas Mahasiswa PKM, Program Pemberian insentif terhadap Penelitian Kewirausahaan, termasuk adanya materi Ilmu Kewirausahaan sebagai mata kuliah umum dan konsultasi kewirausahaan. Berbagai program diatas, setidaknya menjadi fasilitas bagi mahasiswa untuk memunculkan ide dan mengembangkan usahanya. Sehingga mahasiswa tidak semata-mata belajar tetapi juga berlatih untuk bekerja. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 29 Menjadi seorang wirausaha dibutuhkan kerja keras dan ketekunan serta tidak pantang menyerah dalam menjalaninya. Karena sebagian besar dari mereka yang mencoba berwirausaha banyak yang mengalami kegagalan diawal-awal usahanya. Tapi tidak sedikit pula para wirausaha yang berhasil bahkan sampai menjadi pengusaha sukses. Semua usaha diawali dari bawah, sehingga dibutuhkan komitmen yang kuat untuk menjadikan usahanya lebih berkembang di masyarakat. Kewirausahaan merupakan hak semua orang, tetapi adanya pembekalan pengetahuan kewirausahaan dan berbagai stimulus kewirausahaan kepada mahasiswa, termasuk juga adanya aktivitas-aktivitas mahasiswa di kampus, setidaknya dapat memberikan dorongan motivasi lebih bagi mahasiswa untuk menjadi wirausaha sekaligus sebagai langkah membantu dalam pembentukan etos kerja. Karena untuk menjadi wirausaha haruslah memiliki etos kerja yang baik. Pelaksanaan kegiatan wirausaha dikalangan mahasiswa tentunya sangat beragam dan menarik untuk diamati. Apalagi mahasiswa yang notabennya sebagai pelajar bagaimana bisa mengembangkan usahanya disela-sela menempuh masa studi atau kuliah, sehingga sangat menarik untuk dicermati. Tentunya dari sekian mahasiswa yang ada dalam suatu universitas tidak semuanya menjalankan usaha berwirausaha. Jenis usaha yang dijalankan mahasiswa pun sangat beragam dan masing-masing mempunyai hambatan-hambatan atau kendala di dalam menjalankannya. Untuk dapat mengembangkan usahanya, tentunya para mahasiswa wirausaha memiliki strategi-strategi untuk bisa mengembangkan usahanya atau minimal mempertahankan usahanya. Seorang mahasiswa agar menjadi wirausaha sukses membutuhkan proses yang tidak cepat, memang butuh kesabaran dan kerja keras. Tentunya sejak awal untuk terjun di dunia bisnis, mahasiswa wirausaha harus benar-benar memperhitungkan dan menjalankan beberapa tahapan mulai dari komitmen terhadap minat, persiapan yang dibutuhkan, sampai pelaksanaan usaha yang juga diikuti evaluasi. Selain itu, dibutuhkan kemampuan untuk menghadapi berbagai kendala dan resiko yang akan muncul atau dihadapinya. Apabila mahasiswa di dalam menjalankanmelaksanakan jenis usahanya mampu menghadapi berbagai Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 30 hambatan atau kendala serta menerapkan strategi-strategi bisnis yang baik dengan memaksimalkan seluruh kemampuannya tanpa putus asa, maka mahasiswa tersebut akan bisa menjadi seorang wirausaha muda yang berhasilsukses ke depannya. Dari uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut; Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Mahasiswa Faktor Penghambat Pelaksanaan Wirausaha Faktor pendorong Wirausaha Muda Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 31

BAB III METODOLOGI

Menurut Suharsimi Arikunto 2002:136, “Metodologi Penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sutrisno Hadi 2000:4, mengemukakan bahwa metodologi berasal dari dua istilah, yakni : “Metodos, berarti cara dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi adalah ilmu yang memperbincangkan cara-cara metode ilmiah”. Sementara itu, Winarno Surakhmad 1994:131 menyebutkan, “Metodologi adalah ilmu tentang cara-cara yang digunakan mencapai suatu tujuan dengan mempergunakan teknik-teknik serta alat-alat tertentu”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari tentang prosedur, metode-metode atau cara-cara yang ditempuh dalam melaksanakan kegiatan penelitian mulai dari mengumpulkan data sampai menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, aspek metodologi yang digunakan terdiri dari tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik sampling, teknik pengumpulan data, validitas data, analisis data dan prosedur penelitian. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN PRESTASI BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

0 8 110

Pelaksanaan penjurusan mahasiswa Di program studi pendidikan ekonomi Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas sebelas maret surakarta Tahun ajaran 2009 2010

2 12 130

ANALISIS KOMPETENSI SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2016.

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

0 0 18

ANALISIS PENGHAMBAT PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

0 2 12

ANALISIS PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDIPENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET PERIODE TAHUN 2013.

0 0 1

PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ADES JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2013.

0 0 16

Persepsi dan Perilaku Mahasiswa dalam Pendidikan Karakter Studi Kasus di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret).

0 1 16

IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU DI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

0 0 10

Persepsi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta terhadap Pendidikan Inklusif - UNS Institutional Repository

1 3 18