commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kewirausahaan merupakan kekuatan atau kemampuan seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan suatu usaha dan melembagakan
perusahaannya sendiri. Guna mewujudkan suatu usaha harus dibutuhkan keberanian seseorang untuk melaksanakan kegiatan bisnis. Dalam Inpres No. 4
Tahun 1995
juga telah
dinyatakan tentang
gerakan nasional
untuk memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan artinya pengembangan
kewirausahaan secara menyeluruh ke semua lapisan termasuk ke semua instansi baik pemerintah maupun swasta. Pada pengertian lain kewirausahaan ialah
praktek kerja yang bertumpu pada konsep atau teori. Berwirausaha berarti seseorang tersebut melakukan sesuatu agar usahanya berhasil. Adapun unsur
perilaku yang harus dilakukan seorang wirausaha antara lain inovasi usaha, manajemen usaha, dan strategi usaha.
Kenyataan menunjukkan bahwa sejak krisis ekonomi melanda bangsa Indonesia ditambah lagi adanya krisis ekonomi global hingga kini belum
menunjukkan perubahan yang berarti, dampaknya pada bertambahnya Pemutusan Hubungan Kerja PHK di berbagai perusahaan di Indonesia, apalagi sistem
pegawai kontrak yang diberlakukan selalu menuai pro dan kontra. Dalam hal ini seseorang hanya akan dipekerjakan selama waktu yang ditentukan perusahaan,
tetapi setelah masa kerja berakhir, maka akan diberhentikan, artinya seseorang bisa saja akan kembali menjadi pengangguran. Berwirausaha dapat dilakukan oleh
siapa saja, baik dari kalangan muda maupun yang sudah berumur lanjut, laki-laki maupun perempuan.
Tetapi pada umumnya
mental untuk berwirausaha
masyarakat Indonesia masih sangat kurang, dan justru banyak dijumpai dari kalangan pemuda. Sehingga tidak heran jika jumlah pengangguran sebagian besar
dari kalangan muda. Dan kebanyakan dari mereka adalah mahasiswamahasiswi yang notabennya adalah kaum intelektual. Lulusan Perguruan tinggi sendiri
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
2 hingga kini belum sepenuhnya terserap dilapangan kerja, hal ini berdampak pada
banyaknya jumlah pengangguran. Lulusan perguruan tinggi sekarang ini harus bersedia bersaing mencari pekerjaan sendiri atau menciptakan peluang kerja bagi
dirinya ataupun untuk orang lain. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka pengembangan kewirausahaan
perlu ditanamkan ke generasi muda. Adapun beberapa bentuk pengembangan kewirausahaan yang ada di perguruan tinggi antara lain pemberian mata kuliah
kewirausahaan, adanya
Program Kreativitas Mahasiswa
PKM, magang
kewirausahaan dan klinik konsultasi bisnis atau kewirausahaan. Dengan pengembangan jiwa kewirausahaan ini mahasiswa diharapkan berperan sebagai:
a. Pendukung lajunya pembangunan bangsa. b. Insan yang berpendidikan diharapkan sebagai penggerakmotivator dan
bertanggung jawab terhadap kemajuan suatu pengetahuan, teknologi dan seni khususnya pengetahuan di bidang kewirausahaan.
c. Praktisi di bidang kewirausahaan yang memiliki pendidikan tinggi, Karena selama ini masyarakat yang menjadi praktisi di bidang
kewirausahaan umumnya berpendidikan rendah. d. Lulusan perguruan tinggi diharapkan tidak sebagai insan pencari kerja,
tetapi menciptakan lapangan pekerjaan. Di beberapa perguruan tinggi, kewirausahaan telah menjadi materi
perkuliahan umum yakni diberikan di semua jurusan dan fakultas. Diharapkan dengan konsep kewirausahaan yang diperoleh mahasiswa dapat menjadi suatu
motivator dan basic concept serta modal bagi mahasiswa dalam mengembangkan aktivitas kewirausahaan dan mampu melihat peluang yang ada. Sehingga
muncullah para wirausaha baru, sekalipun usahanya masih tergolong kecil. Tetapi Pemberian materi Kewirausahaan dalam dunia pendidikan, terutama pendidikan
tinggi belum sepenuhnya menjadi solusi untuk memunculkan wirausaha- wirausaha baru, hanya sebagian kecil dari kalangan mahasiswa yang mau
berwirausaha. Mentalitas para mahasiswa yang cenderung menjadi konsumen masih sangat kuat tertanam dalam diri masing-masing sehingga keinginan untuk
berwirausaha masih sangat rendah. Pada dasarnya kuliah tidaklah semata-mata
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
3 knowledge oriented, tetapi juga experience oriented, yakni mencari pengalaman
lain yang bermanfaat. Dan bahkan Profit oriented, mencari keuntungan atau
penghasilan selama proses studi. Pemahaman seperti ini yang seharusnya dimiliki para mahasiswa, agar lebih aktif, kreatif dan produktif.
Sebenarnya banyak bidang usaha yang dapat dikembangkan oleh para mahasiswa atau yang sesuai dengan aktivitas dan kemampuan mahasiswa. Dari
berbagai bidang usaha yang sudah ada, secara umum meliputi penjualan voucher pulsa, persewaan buku, rental komputer, jasa les privat, berdagang, teknisi
komputer dan lainnya. Hanya saja kesadaran mahasiswa untuk berwirausaha masih sangatlah kurang. Apalagi mereka yang berlatar belakang dari keluarga
mampu. Jika dilihat, banyak mahasiswa yang lebih cenderung menikmati fasilitas orang tua untuk kebutuhannya sendiri yang temporer tanpa memikirkan
bagaimana memanfaatkan fasilitas seperti uang saku, motor, dan lainnya untuk kebutuhan masa depan future atau dengan kata lain untuk berwirausaha. Apabila
mahasiswa dapat memanfaatkan segala fasilitas tersebut untuk melakukan suatu terobosan baru dengan menciptakan usaha, maka diharapkan akan tercipta banyak
wirausaha dari kalangan mahasiswa atau bahkan menjadi pengusaha ke depan. Oleh karena itu, sejauh manakah aktivitas mahasiswa dalam mengembangkan
usaha atau menciptakan lapangan kerja patut dikaji lebih jauh. Berdasarkan dari uraian diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam
mengenai “ANALISIS
PELAKSANAAN KEGIATAN
WIRAUSAHA MAHASISWA
PENDIDIKAN EKONOMI,
JURUSAN PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN,
UNIVERSITAS SEBELAS
MARET SURAKARTA
TAHUN 2009”.
B. Perumusan Masalah