commit to user
11 2 Peluang menciptakan lapangan usaha baru
3 Peluang untuk meraih keuntungan yang lebih besar 4 Membantu perekonomian daerah dan negara.
2 Manfaat dari segi sosial:
1 Peluang memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitar. 2 Peluang
untuk berperan
dalam masyarakat
dan mendapat
pengakuan atas usaha sendiri 3 Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-
senang dalam mengerjakannya kebebasan bekerja. 4 Memberikan
pelayanan terhadap
barang dan
jasa kepada
masyarakat. 3
Manfaat secara personal pribadi: a Peluang untuk melakukan perubahan nasib sendiri
b Peluang untuk mengembangkan dan mencapai potensi sepenuhnya. c Memperoleh kepuasan menjadi seorang pemimpin dari usaha yang
didirikan. d Memberikan kebanggaan terhadap diri sendiri prestise.
d. Proses Kewirausahaan
Seseorang dalam menjalankan kegiatan usaha pasti akan melalui beberapa tahapan atau langkah, secara umum terdiri dari masukan input –
proses – keluaran output. Input kewirausahaan meliputi ide atau gagasan, modal materi termasuk juga minat dan bakat seseorang dalam posisi belum
menjadi wirausaha. Proses sendiri sangat beragam mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi. Dan sebagai output adalah wirausaha dengan
segenap penghasilan yang telah dicapainya. Adapun model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan
yang digambarkan oleh Bygrave dalam Buchari Alma 2009:10 adalah sebagai berikut:
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
12
Gambar 1. Proses Kewirausahaan Sumber: Bygrave dalam Buchari Alma,2009:10
Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut; a
Proses Inovasi Proses inovasi merupakan langkah pembaharuan terhadap sesuatu
barang atau jasa yang telah ada, termasuk di dalamya adalah kreativitas.
Secara personal,
dipengaruhi adanya keinginan
berprestasi, sifat penasaran, pendidikan dan pengalaman. Selain itu dari segi lingkungan dipengaruhi adanya peluang, dan lingkungan
yang kondusif mendukung. b
Proses Pemicu Triggering Event Triggering Event atau Pemicu artinya sesuatu yang memicu atau
memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis. Secara personal didorong adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang, PHK
Pemutusan Hubungan Kerja, faktor usia, komitmen dan minat yang tinggi untuk berbisnis. Selain itu, didorong oleh faktor – faktor
lingkungan seperti persaingan hidup, memanfaatkan sumber-sumber yang ada, keikutsertaan latihan-latihan atau inkubator bisnis dan
kebijaksanaan pemerintah misal kemudahan lokasi usaha, kredit, dan bimbingan usaha dari depnaker.
c Proses Pelaksanaan Implementasi
Dalam proses pelaksanaan ini berarti seorang wirausaha mulai
Inovation Inovasi
Triggering Pemicu
Implementation Penerapan
Growth Pertumbuhan
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
13 melaksanakan serangkaian kegiatan usahanya. Implikasi usaha
sangat menentukan perkembangan usahanya kedepan, maka perlu dibutuhkan kesiapan mental secara total, komitmen yang tinggi
terhadap usaha, dan adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai keberhasilan.
d Proses Pertumbuhan Growth
Setelah usaha berjalan, maka perlu untuk ditumbuhkembangkan. Proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor organisasi antara lain
adanya tim yang kompak, strategi yang mantap, struktur dan budaya organisasi yang baik, keistimewaan produk.
Jadi, kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi, didukung oleh kejadian pemicu, dilaksanakan diimplementasikan, dan akhirnya tumbuh
dan berkembang. Kemudian Suryana 2006:64 menjelaskan bahwa proses pertumbuhan
kewirausahaan pada usaha kecil usaha baru memiliki tiga ciri penting tahapan, yaitu:
1 Tahap imitasi dan duplikasi Pada tahap ini, para wirausaha mulai meniru ide orang lain,
misalnya menciptakan jenis produk yang sudah ada, baik dari segi teknik produksi, desain, pemrosesan, organisasi usaha atau pole
pemasarannya.
2 Tahap duplikasi dan pengembangan Pada tahap ini, para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide
barunya perubahan terhadap produk. Misalnya wirausaha mulai mengembangkan produknya melalui diversifikasi dan diferensiasi
dengan desain sendiri.
3 Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa yang berbeda Pada tahap ini, wirausaha cenderung mulai bosan dengan proses
produksi yang ada keingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada mulai muncul sehingga tercipta semangat dan
keinginan untuk mencapai hasil yang lebih unggul.
Suryana mengatakan: “Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan tersebut timbul gagasan,
kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif,yang tidak lain adalah berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tadi teratasi dan
terpecahkan”, Suryana, 2006:3.
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
14 Secara umum, dapat disimpulkan bahwa proses kewirausahaan dimulai
dari adanya minat, kemudian persiapan, pelaksanaan dan diikuti evaluasi. Adapun untuk penjelasannya adalah sebagai berikut:
1 Minat
Minat merupakan faktor internal seseorang pertama kali untuk terjun dalam dunia bisnis. Minat yang disertai niat dan didukung dengan
bakat menjadi modal pertama dan utama untuk memasuki dunia usaha berwirausaha. Tumbuhnya minat sendiri bisa dipengaruhi
oleh beberapa hal diantaranya: adanya keinginan untuk mendapatkan penghasilan dan keuntungan maksimal, kesempatan menjadi bos,
mengaktualisasikan kemampuan
dan potensi
diri, keinginan
membantu masyarakat dan keinginan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Selain itu, ketrampilan yang dimiliki juga sangat
mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. Alma mengatakan: “Makin banyak keterampilan yang dikuasai,
makin tinggi minat bisnisnya dan makin banyak peluang terbuka untuk membuka berwirausaha”, Buchari Alma, 2009:4.
2 Persiapan
Dalam tahap persiapan, seorang calon wirausaha mulai menuangkan ide-ide atau gagasan dalam sebuah rencana usaha. Persiapan pertama
yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah persiapan mental yang kuat. Karena berani berwirausaha sama dengan berani menghadapi
resiko-resiko yang akan muncul. Selain itu, seorang wirausaha juga harus mempersiapkan modal materiil, seperti biaya, lokasi usaha,
produk dan strategi-strategi usaha yang diterapkan, sehingga ke depan usahanya dapat berkembang.
3 Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan, selanjutnya wirausaha dapat langsung melaksanakan usahanya. Dalam proses pelaksanaan usaha, yang
menjadi tujuan utama adalah konsumen, yakni mencari konsumen sebanyak-banyaknya. Maka dari itu, dibutuhkan strategi-strategi
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
15 yang matang untuk menarik konsumen, misal dalam strategi
promosi, kerjasama, manajemen yang
baik, termasuk dalam pemanfaatan teknologi informasi. Dan dalam menjalankan usaha
harus dilandasi dengan kejujuran. 4
Evaluasi Proses
evaluasi dapat
dilakukan selama
pelaksanaan usaha
berlangsung atau secara periodik, misal seminggu atau sebulan sekali. Evaluasi yang dilakukan meliputi pengelolaan usaha,
termasuk penerapan
strategi-strategi bisnis,
pendapatan yang
diperoleh dan termasuk menentukan cara-cara agar konsumen dapat terus menggunakan produknya.
e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wirausaha