14 Gugus fungsi seperti –OH, -O, -NH2 dan –OCH3 yang memberikan
transisi n → π disebut gugus auksokrom. Gug us ini adalah gugus yang tidak
dapat menyerap radiasi ultraviolet-sinar tampak, tetapi apabila gugus ini terikat pada gugus kromofor mengakibatkan pergeseran panjang gelombang ke arah yang
lebih besar atau pergeseran batokromik Rohman, 2007. Radiasi ultraviolet diabsorpsi oleh molekul organik aromatik, molekul
yang mengandung elektron- π terkonjugasi atau atom yang mengandung elektron-
n, menyebabkan transisi elektron di orbit terluarnya dari tingkat energi elektron dasar ke tingkat energi tereksitasi lebih tinggi. Besarnya absorbansi radiasi
tersebut berbanding dengan banyaknya molekul analit yang mengabsorpsi dan dapat digunakan untuk analisis kuantitatif Satiadarma, dkk., 2004.
2.3.1 Hukum Lambert-Beer
Menurut Hukum Lambert, serapan berbanding lurus terhadap ketebalan sel yang disinari. Sedangkan menurut Beer, serapan berbanding lurus dengan
konsentrasi. Kedua pernyataan ini dapat dijadikan satu dalam Hukum Lambert- Beer, sehingga diperoleh bahwa serapan berbanding lurus terhadap konsentrasi
dan ketebalan sel, hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa intensitas yang diteruskan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal dan
konsentrasi larutan Rohman, 2007. Menurut Denney dan Sinclair 1991 hukum Lambert-Beer terdapat
beberapa pembatasanyaitu: 1.
Larutan yang menyerap cahaya adalah campuran yang homogen. 2.
Menggunakan sinar monokromatis. 3.
Rendahnya konsentrasi dari senyawa yang menyerap cahaya.
Universitas Sumatera Utara
15 Hukum Lambert-Beer umumnya dikenal dengan persamaan sebagai berikut:
A = abc Dimana: A= absorbansi
a = absorptivitas b = tebal kuvet cm
c = konsentrasi Absorptivitas a merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada
konsentrasi, tebal kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel. Absorptivitas tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul dan panjang
gelombang radiasi Rohman, 2007. Penggunaan utama spektrofotometri ultraviolet adalah dalam analisis
kuantitatif. Apabila dalam alur spektrofotometer terdapat senyawa yang mengabsorpsi radiasi, akan terjadi pengurangan kekuatan radiasi yang mencapai
detektor Rohman, 2007. Parameter kekuatan energi radiasi yang diabsorpsi oleh molekul adalah
absorbansi A yang dalam batas konsentrasi tertentu nilainya sebanding dengan banyaknya molekul yang mengabsorpsi radiasi. Senyawa yang tidak
mengabsorpsi radiasi ultraviolet-sinar tampak dapat juga ditentukan dengan spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak, apabila ada reaksi kimia yang dapat
mengubahnya menjadi kromofor atau dapat disambungkan dengan suatu pereaksi kromofor Rohman, 2007.
2.3.2 Kegunaan Spektofotometri
Kegunaan spektrofotometri ultraviolet dalam analisis kualitatif sangat terbatas karena rentang daerah radiasi yang relatif sempit hanya dapat
Universitas Sumatera Utara
16 mengakomodasi sedikit sekali puncak absorpsi maksimum dan minimum, karena
itu identifikasi senyawa yang tidak diketahui tidak memungkinkan untuk dilakukan Satiadarma, dkk., 2004.Akan tetapi, jika digabung dengan cara lain
seperti spektrofotometri inframerah, resonansi magnet inti dan spektrofotometri massa, maka dapat spektrofotometridigunakan untuk identifikasi atau analisis
kualitatif senyawa tersebut Rohman, 2007. Metode spektrofotometri memiliki beberapa keuntungan antara lain yaitu
kepekaan yang tinggi, ketelitian yang baik, mudah dilakukan, cepat pengerjaan analisanya dan dapat digunakan untuk menentukan senyawa campuran Munson,
1984. Pada analisis kuantitatif dengan cara penetapan kadar, larutan standar obat
yang akan dianalisis disiapkan, serapan sampel dan standar dapat ditentukan Cairns, 2008, menurut Holme dan Peck1983,konsentrasi sampel dalam
senyawa dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Ct Cs
At As =
Keterangan: As = Absorbansi baku pembanding At = Absorbansi zat dalam sampel
Cs = Konsentrasi baku pembanding Ct = Konsentrasi zat dalam sampel
Penentuan kadar senyawa organik yang mempunyaistruktur kromofor atau mengandung gugus kromofor, serta mengabsorpsi radiasi ultraviolet
penggunaanya cukup luas Satiadarma, dkk., 2004.
2.4 Spektrofotometri Derivatif