Hasil Penentuan Kurva Serapan Maksimum Hasil Penentuan Kurva Serapan Kafein dan Asam Benzoat Hasil Penentuan Kurva Serapan Derivat .1 Kurva Serapan Derivat Pertama Hasil Penentuan Zero Crossing .1 Zero Crossing Derivat Pertama

37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penentuan Kurva Serapan Maksimum

Penentuan kurva serapan maksimum dilakukan pada panjang gelombang 200–400 nm. Untuk kafein di lakukan pada konsentrasi 9 μgml, sedangkan untuk asam benzoat pengukuran di lakukan pada konsentrasi 5 μgml. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh panjang gelombang maksimum pada λ = 272,60 nm untuk kafein dan λ = 230,20 nm untuk asam benzoat dapat dilihat pada Gambar 6 dan 7. Gambar 6. Kurva serapan maksimum kafein 9 μgml Gambar 7. Kurva serap an maksimum asam benzoat 5 μgml Universitas Sumatera Utara 38

4.2 Hasil Penentuan Kurva Serapan Kafein dan Asam Benzoat

Kurva serapan untuk larutan kafein dibuat dalam konsentrasi 8; 9; 10; 11; dan 12 μgml pada Gambar 21 – 25, dan untuk larutan asam benzoat dibuat dalam k onsentrasi 3 ; 4; 5; 6; d an 7 μg ml pada Gambar 26 – 30 dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 57 - 61. Kurva serapan dari masing-masing zat pada berbagai konsentrasi tersebut kemudian ditumpangtindihkan overlapping dapat dilihat pada Gambar 8 dan 9. Gambar 8. Kurva tumpang tindih serapan kafein dalam berbagai konsentrasi Gambar 9. Kurva tumpang tindih serapan asam benzoat dalam berbagai konsentrasi Universitas Sumatera Utara 39 4.3 Hasil Penentuan Kurva Serapan Derivat 4.3.1 Kurva Serapan Derivat Pertama Telah didapatkan kurva serapan dari larutan kafein dan asam benzoat dari berbagai konsentrasi pada panjang gelombang 200 – 400 nm. Kurva serapan yang telah diperoleh selanjutnya ditransformasikan menjadi kurva serapan derivat pertama dengan Δλ = 2 nm, kemudian ditumpangtindihkan. Kurva serapan derivat pertama kafein dengan berbagai konsentrasi pada Gambar 31 – 35 dan untuk asam benzoat pada Gambar 36 – 40 dapat dilihat pada Lampiran 3 halaman 62 - 66. 4.4 Hasil Penentuan Zero Crossing 4.4.1 Zero Crossing Derivat Pertama Penentuan zero crossing pada derivat pertama diperoleh dengan menumpangtindihkan atau mengoverlappingkan spektrum serapan derivat pertama pada masing-masing zat dari berbagai konsentrasi larutan, ditunjukkan oleh panjang gelombang yang memiliki serapan nol pada berbagai konsentrasi. Zero crossing kafein pada kurva serapan derivat pertama dapat dilihat pada Gambar 10 dan asam benzoat dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 10. Zero crossing kafein derivat pe rtama dengan λ = 205,0; 245,20; 272,20; dan 302,40 nm Universitas Sumatera Utara 40 Gambar 11. Zero crossing asam benzoat der ivat pertama dengan λ = 209,40; 230,20; 258,80; 273,0; dan 299,80 nm

4.5 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Analisis