Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Asam Benzoat Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Asam Benzoat

31

3.6.3.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Asam Benzoat

Dipipet sebanyak 2,5ml dari LIB II asam benzoat konsentrasi = 50 μgml kemudian dimasukan ke dalam labu tentukur 25 ml untuk diencerkan dengan larutan HCl 0,1N hingga garis tanda, kemudian dikocok sampai homogen untuk memperoleh larutan dengan konsentrasi 5 μgml. Diukur serapannya pada panjang gelombang 200-400 nm. Kurva serapan maksimum asam benzoat dapat dilihat pada Gambar 7 halaman 37. 3.6.4Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif 3.6.4.1 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Kafein Dibuat spektrum serapan tanpa diderivatkan larutan standar dengan konsentrasi 8; 9; 10; 11 ; dan 12 μgml kafein pada panjang gelombang 200-400 nm.Kemudian spektrum ditransformasikan menjadi spektrum serapan derivat pertama dan derivat kedua deng an Δλ = 2 nm Ditjen POM, 1995. Kurva serapan derivatif pertama kafein dapat dilihat pada Gambar 31 - 35 Lampiran 3 halaman 62 - 64. Kurva serapan derivatif kedua kafein dapat dilihat pada Gambar 41 - 45 Lampiran 4 halaman 67 - 69.

3.6.4.2 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Asam Benzoat

Dibuat spektrum serapan tanpa diderivatkan larutan standar dengan konsentrasi 3, 4, 5, 6, dan 7μgml asam benzoat pada panjang gelombang 200-400 nm. Kemudian spektrum ditransformasikan menjadi spektrum serapan derivat pertama dan derivat kedua dengan Δλ = 2 nm Ditjen POM, 1995. Kurva serapan derivatif pertama asam benzoat dapat dilihat pada Gambar 36 - 40 Lampiran 3 halaman 64 - 66. Kurva serapan derivatif kedua asam benzoat dapat dilihat pada Gambar 46 - 50 Lampiran 3 halaman 69 - 71. Universitas Sumatera Utara 32 3.6.5Penentuan Zero Crossing Penentuan zero crossing diperoleh dengan menumpangtindihkan overlapping spektrum serapan masing-masing derivat dalam berbagai konsentrasi larutan. Zero crossing tiap spektrum serapan derivat masing-masing zat ditunjukkan oleh panjang gelombang yang memiliki serapan nol pada berbagai konsentrasi Hayun, dkk., 2006.Zero crossingderivat pertama kafein dan asam benzoat dapat dilihat pada Gambar 10 - 11 halaman 39 - 40. Zero crossingderivat kedua kafein dan asam benzoat dapat dilihat pada Gambar 16 - 17 halaman 41.

3.6. 6Penentuan Panjang Gelombang λ Analisis

Dibuat larutan kafein dengan konsentrasi 9 μgml, larutan asam benzoat dengan konsentrasi 5 μgml dan larutan campuran kedua zat. Kemudian dibuat spektrum serapan derivat kedua dari masing-masing zat tunggal dan dari campuran zat. Spektrum serapan derivat kedua dari larutan zat tunggal dan campuran keduanya ditumpangtindihkan. Yang dipilih untuk menjadi panjang gelombang analisis adalah pada saat serapan senyawa pasangannya nol dan serapan maksimum zat itu dan campurannya sama atau persis sama. Karena pada panjang gelombang tersebut dapat secara selektif mengukur serapan zat tersebut Hayun, dkk., 2006. Panjang gelombang analisis dapat dilihat pada Gambar 16 - 17 halaman 41. 3.6.7Pembuatan dan Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi 3.6.7.1 Pembuatan dan Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi Kafein Dibuat larutan standar kafein dengan konsentrasi 8; 9; 10; 11 dan 12 μgml, kemudian diukur serapan derivat kedua Δλ = 2 nm pada panjang gelombang 293,40 nm. Kemudian dilakukan analisis hubungan antara Universitas Sumatera Utara