BAB III KENAVIGASIAN DAN PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA DI
PELABUHAN A. Pengertian Navigasi dan Kenavigasian Serta Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran
Bernavigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan melayarkan kapal dari satu tempat yang lain, dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain.Pengetahuan mengenai
navigasi dan kenavigasian ini sangat penting diketahui untuk membantu keselamatan dalam pelayaran sampai persandaran kapal di pelabuhan.
Navigasi adalah suatu proses mengendalikan gerakan alat angkutan baik di udara, laut ataupun sungai maupun di daratdari satu tempat ke tempat yang lain
dengan lancar, aman dan efisien. Seiring dengan perkembangan zaman, modrenisasi peralatan navigasi sangat membantu akurasi penentuan posisi kapal di permukaan
laut, sehingga dapat menciptakan aspek ekonomis dalam asas “Bussines to Bussines”. Sistem navigasi laut merupakan perpaduan antara teknologi dan sistem
yang mencakup beberapa kegiatan pokok, antara lain : 1.
Mempelajari serta menentukan rute jalan yang harus ditempuh agar kapal dengan aman, cepat, selamat, dan efisien sampai tujuan.
2. Menentukan tempat kedudukan posisi, dimana kapal berada di permukaan
bumi. 3.
Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui sehingga jauhnyajaraknya dapat ditentukan.
34
34
https:id.wikipedia.orgwikiNavigasi, diakses pada tanggal 1 februari 2016, pukul 08:30 wib
Universitas Sumatera Utara
Untuk dapat mengendalikan, mengolah gerak dan melayarkan kapal dengan lancar, aman dan efisien di semua perairan samapai kepelabuhan, dibutuhkan
navigator yang mempunyai kemampuan yang mampu mengetahui mengenai navigasi serta kenavigasian ini baik dalam teori maupun prakteknya, sehingga
navigator mampu mengarahkan kapal dalam berbagai situasi keadaan dengan selamat sampai kepelabuhan tujuan port of destination. Pengaturan navigasi ini
menyangkut keamanan, komunikasi dan peralatan navigasi ataupun sarana bantu navigasi lainya yang diatur oleh negara yang bersangkuatan juga oleh perserikatan
Bangsa-Bangsa PBB yang tergabung dalam IMO International Maritime Organition. Untuk mendukung semua aturan-atauran yang berlaku baik dalam
Hukum Internasional maupun Hukum Republik Indonesia maka ada larangan, yaitu tindakan yang dapat mengakibatkan kerusakan danhambatan pada sarana bantu
navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran serta fasilitas-fasilitas alur pelayaran sehingga menyebakan tidak berfungsinya sarana bantu navigasi.
Pasal 1ayat 44 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran berbunyi “ Navigasi adalah proses mengarahkan gerak kapal dari
satu titik ke titik yang lain dengan aman dan lancar serta untuk menghindari bahaya dan atau rintangan pelayaran”.Begitu pentingnya mengenai navigasi dan
kenavigasian ini dalam proses pelayan kapal, baik dilaut maupun proses kapal yang akan bersandar di pelabuhan, sehingga dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2010 Tentang Kenavigasian, Pasal 1 ayat 1juga disebutkan pengertian dari kenavigasian sebagai berikut :
“Kenavigasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran, Telekomunikasi Pelayaran, hidrografi dan meterologi,
alur perlintasan, pengerukan dan reklemasi, pemanduan, penaganan kerangka
Universitas Sumatera Utara
kapal, salvage, dan pekerjaan dibawah air untuk kepentingan keselamatan pelayaran kapal sampai kepelabuhan”
35
Sarana bantu navigasi pelayaran adalah peralatan atau sistem yang berada diluar kapal yang didesain dan dioperasikan untuk meningkatkan dan dioperasikan
untuk meningkatkan keselamatan dan efisien bernavigasi kapal danatau lalu lintas kapal.
. Untuk membawa kapal dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mencapai
ketempat pelabuhan yang dituju dengan aman dan efisien, disamping di perlukan adanya bantuan pesawat navigasi yang ada diatas kapal maka diperlukan lagi adanya
sarana bantu navigasi yaitu berupa sarana-sarana bantu navigasi pelayaran.
36
1. Menara suar, yaitu alat penerang lensa, lampu dsb yang mampu
mengeluarkan sinar dengan sinar dengan sifat tertentu yang dipasang diatas menara ditempatkan di sepanjang pelabuhan, dan berfungsi sebagai tanda
bagi kapal-kapal yang bernavigasi dari lepas pantai kedarat atau Adapun fungsi dari sarana bantu navigasi pelayaran adalah untuk menandai
bahaya, sebagai penentuan posisi kapal dan untuk menandain alur pelayaran, sarana bantu navigasi juga meliputi peta laut adalah katalog dari peta-peta laut dan foto
peta, almanak nautika digunakan untuk menetukan tempat kedudukan kapal dengan benda-benda angkasa, buku-buku panduan bahari yang digunakan untuk membantu
seorang navigtor menemukan keterangan-keterangan terinci berbagai aspek dalam rute pelayaran di berbagai tempat dunia. Adapun jenis-jenis sarana bantu navigasi
pelayaran yang ditempatkan pada alur-alur pelayaran, dipelabuhan maupun pulau meliputi :
35
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Kenavigasian, Pasal 1 ayat 1
36
Undang-Undang Republik Indonesia No 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, Pasal 1ayat 46.
Universitas Sumatera Utara
sepanjangpantai untuk memastikan tempat pendaratan, titik koeksi atau posisi kapal.
2. Rambu Suar, yaitu suatub alat penerangan Lensa, lampu dsb yang mampu
mengeluarkan sinar dengan sifat tertentu yang dipasang diatas menara atau dilabuhkan didasar laut yang ditempatkan diprairan pantai atau didalam
pelabuhan, dan berfungsi memberikan informasi kepada kapal-kapal yang bernavigasi didaerah sekitarnya mengenai lokasi-lokasi di pelabuhan, posisi
alur masuk dan alur keluar, tempat-tempat dangkal, lain-lain dibawah air beserta alur-alur pelayaran yang aman.
3. Suar spot, adalah suatu alat penerang lensa, lampu dsb yang mengeluarkan
sorot sinar yang tak berputa, dipasang diatas bangunan sejenis menara disepanjang pantai atau pelabuhan yang berfungsi untuk memberikan
informasi kepada kapal-kapal yang beroperasi disekitar daerah itu yang menunjukan akan adanya benda-benda bahaya yang akan denagan
penyinaran atas karang atau tempat-tempat dangkal yang bersangkutan. 4.
Suar penuntun, landing light, yaitu suatu alat penerang lensa, lampu dsb yang mampu memberikan penerangan dengan sifat tertentu, dipasang diatas
bangunan sejenis menara dalam pelabuhan atau selat yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada kapal-kapal yang beroperasi dialur-alur
pelayaran yang sulit dipelabuhan atau selat. 5.
Suar pengarah, yaitu alat penerang yang mampu sekaligus memberikan tiga jenis sinar yang berbeda denagan ciri tertentu. Dipasang diatas bangunan
sejenis menara dalam pelabuhan atau selat yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada kapal-kapal yang beroperasi di alur-alur pelayaran yang
Universitas Sumatera Utara
sulit dan sempit dengan sinar putih di tengah diapit oleh sinar hijau dan sinar merah.
6. Stasiun rambu radio gelombang menengah, yaitu perlengkapan radio berupa,
transmiter, antena dan lain-lain untuk menyinarkan sinyal-sinyal gelombang menengah agar kapal-kapal yang dilengkapi dengan pencari arah radiodapat
memanfaatkan pancaran sinyal tersebut untuk menentukan posisi. 7.
Telekomunikasi pelayaran, yaitu telekomunikasi khusus untuk keperluan dinas pelayaran yang merupakan setiap pemancaran, pengiriman atau
penerimaan setiap jenis tanda, gambar, suara dan segala bentuk informasi apapun melalui sistem kawat, optik radio, atau sitem elektromagnetik lainya
dalam dinas bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan pelayaran.
8. Stasiun bumi pantai yaitu stasiun bumi dalam dinas tetap satelit atau dalam
beberapa hal, dalam dinas bergerak satelit pelayaran yang ditempatkan dalam suatu tempat tertentu didarat yang disediakan untuk jarinagn pencatu bagi
dinas bergerak pelayaran. Selain dengan adanya sarana bantu navigasi dalam pelayaran dilaut dan
persandaran kapal dipelabuhan, yang membantu kapal untuk berlayar dengan selamat, aman dan efisien serta melakukan proses persandaran kapal maka terdapat
juga navigasi yang ada dalam pelabuhan yang meliputi, penetapan frekwensi kapal yang dapat diterima mulai dari alur masuk pelabuhan, pintu masuk pelabuhan dan
dalam kolam. Untuk menghindari bahaya bagi kapal yang masuk dan keluar pelabuhan kapal dengan ukuran tertentu diwajibkan untuk menggunakan pandu serta
sebelum beberapa jam kapal masuk kepelabuhan maka kapal sudah harus
Universitas Sumatera Utara
berkomunikasi dengan kenavigasian yang ada dipelabuhan untuk memberitahukan posisi mereka dan waktu yang direncanakan untuk masuk kepelabuhan. Biasanya 5
samapi 10 mil dari pelabuhan telah terdapat sarana bantu navigasi sebagai sarana mempermudah kapal yang akan masuk pelabuhan.
37
B. Penyelenggaraan Bantuan Navigasi Pelayaran