TANGGUNG JAWAB OTORITAS PELABUHAN DALAM HAL

BAB IV TANGGUNG JAWAB OTORITAS PELABUHAN DALAM HAL

KENAVIGASIAN TERHADAP KAPAL YANG AKAN BERSANDAR A. Tata Cara Pelaksanaan Kapal Yang Akan Bersandar Sebelum melakukan kegiatan di pelabuhan, termasuk melakukan proses persandaran kapal, perusahaan pelayaran, perusahaan bongkar muat, dan EMKL bersama-sama mengajukan permintaan pelayanan kapal dan barang dengan mengisi blanko PPKB Permintaan Pelayanan Kapal dan Barang, yang dimana, di dalamnya berisi permintaan : 1. Pelayanan labuhtambat kapal 2. Pelayanan air kapal 3. Pelayanan pandutundatelepon 4. Pelayanan barang. 47 Dengan melengkapi dan melampirkan dokumen pendukung, antara lain : 1. Master cable 2. Surat ukur kapal 3. Ship’s particulair 4. Manifes 5. Loading listS1SBO surat bukti obslag 6. Stowage plan 7. SPKBM Surat Perintah Kerja Bongkar Muat 8. KPPK Keputusan Penetapan Penyandaran Kapal 9. Operation planning OP 47 Hasil wawancara dengan Bapak Jefri Untung, Divisi Pelayanan Kapal, Tanggal 12 Februari 2016 Universitas Sumatera Utara 10. Surat pernyataan menjaga kebersihan dermaga 11. 1B1 khusus kapal tanker untuk pelayanan jasa pipa terpadu 12. Surat izin truck lossing 13. Bukti pembayaran uper Tidak cukup dengan mengisi blanko saja kapal dapat masuk ke pelabuhan, Namun sebelum kapal masuk dan merapat kepelabuhan, ada prosedur dan ketentuan-ketentuan yang harus di penuhi, berupa surat-surat kapal, agar dapat masuk kepelabuhan, yang pertama sekali persyratan yang harus di penuhi oleh kapal-kapal jenis apapun untuk dapat bersandar di pelabuhan, yaitu : 1. 1 satu Sertivikat dan Dokumen yang harus berada diatas kapal Indonesia berdasarkan SV. 1935 2. 1 satu Surat tanda kebangsaan berupa pas tahunan 3. 2dua Surat ukur untuk kapal diatas 7 GT 4. 3tiga Sertifikat keselamatan 5. 4 empat Surat izin berlayar dari syahbandarpelabuhan 6. 2dua Surat ukur 7. 3tiga Sertifikat keselamatan 8. 4empat Serifikat radio. 48 Setelah kapal menyiapkan segala kelengkapan dokumen–dokumen kapal, kemudian nahkodah ataupun pemimpin kapal wajib memberitahukan rencana kedatangan kapal dengan menggunakan telegram nahkodah master cable kepada kakanpel dan perusahaan angkutan laut nasionalpenyelenggara kegiatan angkutan laut, khususagen umum sub agen serta memberikan informasi berita cuaca kepada Badan Meteorogi dan Geofisiska BMG setempat melalui stasiun radio pantai, atau menggunakan faksimili dan sarana komunikasi lainya dalam waktu paling singkat 1 48 Hasil wawancara dengan Bapak Jefri Untung, Divisi Pelayanan Kapal, tanggal 12 Februari 2016 Universitas Sumatera Utara x 24 jam sebelum kapal tiba di pelabuhan. 49 Setibanya kapal di dermaga pelabuhan, ada prosedur sandar dan lepas sandar kapal di pelabuhan yang harus di ikuti dan diterapkan, semua itu harus mengikuti peraturan-peraturan yang sudah ada dan ditetapkan otoritas pelabuhan dan kesyahbandaran. Dimana ada teknik dan cara bagaimana sandar dan lepas sandar bila arus dari depan dan ombak dari arah laut dan banyak lagi aturan yang harus di ikuti agar dapat melakukan persandaran kapal dengan selamat Kemudian pihak otoritas pelabuhan menyiapkan petugas pemanduan, dan pemandu laut membawa kapal masuk mulai dari ambang alur sampai ke dalam pelabuhanatau tempat lain seizin syahbandar dan otoritas pelabuhan dan pemandu bandar kemudian melaksanakan penyandaran kapallabuh dari atau ke dermaga atau juga kolam pelabuhan dan melakukan penambatan kapal. 50 . Ada beberapa persiapan dan tata cara dalam melakukan persandaran kapal di pelabuhan 51 1. Semua intruksi harus diberikan dari anjungan navigasi atau dari otoritas pelabuhan. Namun demikian perwira jaga harus melaporkan setiap situasi berbahaya yang timbul pada operasi penambatan. : 2. 2 duaTromolwinch harus dihidupkan paling sedikit satu jam sebelum penambatan dimulai. 3. Pada waktu menerima ataupun melepaskan kapal tunda, isyarat yang jelas harus dimengerti dan dakui antara anjungan dan stasiun penambatan. 4. Seluruh operasi penambatan harus dilakukan dibawah tanggung jawab perwira. 49 Ibid 50 Ibid 51 Ibid Universitas Sumatera Utara 5. Kirim hanya jumlah tali tambat yang dapat ditangani pada sewaktu-waktu. Jangan mengirim dalam waktu bersamaan pada waktu kapal sedang mendekati dermaga ataupun mendekatkan posisinya. 6. Sebelum tiba, Mualim I harus memastikan seluruh stopper, tali penghantar, dan tali lainya siap untuk digunakan. Pelindung tikus haru pada tempatnya dan lengkap untuk tiap tali tambat. 7. Untuk menentukan ataupun mengatur posisi kapal, gunakan hanya satu tali spring dan tali tambat haluan atau buritan. 8. Jangan mencampur beberapa tali tambat, misalnya bila tali tambat haluan dari nilon, maka semua tali tambat harus tali nilon yang sama dengan diameter yang sama. Selain adanya prosedur tata cara penambatan terhadap kapal yang bersandar dipelabuhan, ada juga prosedur yang harus di ikuti dalam perpindahan kapal dari kapal satu ke kapal lainya, karna pada dasarnya kapal yang melakukan persandaran di pelabuhan kebanyakan melakukan perpindahan kapal, Adapun prosedur yang harus diikuti dalam melakukan perpindahan kapal, yaitu. 52 52 Hasil wawan cara dengan Bapak Jefri Untung, Divisi Pelayanan Kapal, tanggal 13 Februari 2016 Dengan menetapkan jalur komunikasi sebelum kapal bertemu dan memastikan posisi, kecepatan dan arah pendekatan kesiapan dan kondisi kapal serta keadaan laut termasuk arus pasang, arus tinggi dan ombak alun, komunikasi antar kapal, dikapal sendiri dan awak deck harus jelas, jika memungkinkan jangan melakukan pemindahan kapal pada malam hari, setelah semua persiapkan maka perpindahan kapal pun dapat dilakukan. Universitas Sumatera Utara Tata cara serta prosedur yang harus dilakukan dalam persandaran diatas merupakan suatu cara agar mewujudkan persandaran kapal di pelabuhan dengan aman dan nyaman, sehingga dalam proses persandaran kapal tersebut tidak terjadi kecelakaan kapal, seperti kapal tenggelam, kapal kandas, namun suatu kecelakaan kapal dapat terjadi ketika kapal tidak mengikuti prosedur tata cara persandaran kapal. Telah di tentukan oleh otoritas pelabuhan dan kesyahbandaran sebagai penanggung jawab dalam hal kenavigasian terhadap kapal yang akan bersandar. Dalam proses persandaran kapal juga dalam hal ini, otoritas pelabuhan dan kesyahbandaran telah menentukan wilayah jalur kapal yang harus dilalui untuk kapal yang akan masuk ke pelabuhan, Mewujudkan kenyamanan dan keamanan serta kelancran, maka telah di fasilitasi dengan sarana bantu navigasi sebagai petunjuk dan rambu-rambu pelayaran sebagai alat bantu untuk menciptakan persandaran kapal yang aman dan untuk keselamatan pelayaran.

B. Pelaksanaan Jasa Pelayanan di Pelabuhan Terhadap Kapal yang Akan Bersandar