Baku mutu air LANDASAN TEORI

22 Pembagian kelas ini didasarkan pada peringkat gradasi tingkatan baiknya mutu air, dan kemungkinan kegunaanya. Tingkat mutu air Kelas satu merupakan tingkatan terbaik. Secara relatif, tingkatan mutu air kelas satu lebih baik dari kelas dua dan seterusnya. Air baku air minum adalah air yang dapat diolah menjadi air yang layak sebagai air minum dengan pengolahan secara sederhana dengan cara filtrasi, disinfeksi, dan dididihkan. Tabel 3.1 Kriteria Mutu Air PARA SAT KELAS KETERANGAN METER I II III IV SUHU O C deviasi 3 deviasi 3 deviasi 3 deviasi 5 Deviasi suhu dari keadaan alamiahnya Ph 6-9 6-9 6-9 6-9 SS mgL 50 50 400 400 BOD mgL 2 3 6 12 COD mgL 10 25 50 100 DO mgL 6 4 3 Angka Batas Minimum Sumber : PP RI No. 82 Tahun 2001 Baku mutu yang digunakan pihak IPAL sendiri menggunakan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 214KPTSI1991 tentang Baku Mutu Lingkungan untuk Wilayah Provinsi Yogyakarta. Nilai DO yang digunakan sebagai parameter hasil pengolahan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 214KPTSI1991 tentang Baku mutu Air Golongan C 3 mgl 23 Tabel 3.2. Kriteria Baku Mutu Limbah Cair No. PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM GOLONGAN MUTU LIMBAH CAIR I II III IV I FISIKA 1 Suhu C 35 40 45 45 II KIMIA 1 BOD 5 mgL 30 50 150 300 2 COD mgL 60 100 300 600 3 SS mgL 100 200 300 400 4 pH 6-9 6-9 6-9 6-9 Sumber : Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor. 214KPTSI1991 tentang Baku Mutu Lingkungan untuk Wilayah Provinsi Yogyakarta. 24

BAB IV METEDOLOGI PENELITIAN

4.1 Tahap Penelitian

dalam melakukan penelitian sampai dengan menyusun laporan terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan untuk selanjutnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini: Tidak Ya Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian Mulai Persiapan 1. Perizinan Pengambilan Data 2. Observasi Lapangan 3. Peraturan Pemerintah PP no. 82 tahun 2001 Pengumpulan Data Rekapitulasi Data Data Lengkap Analisis Data 1. Grafik 2. Perhitungan Efektifitas Pembahasan dan Kesimpulan Selesai 25

4.2 Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi Observasi yang peneliti lakukan terkait dengan pengambilan data dengan cara melakukan pengamatan secara sistematis terhadap gejala kualitas yang diteliti dalam pelaksanaan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah ditinjau selama kurun waktu tahun 2007 sampai tahun 2008 di IPAL Sewon. 2. Studi Pustaka Metode Studi Pustaka yaitu metode untuk mendapatkan landasan teori terhadap masalah yang membahas dengan cara membaca dan memahami buku-buku atau media lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 3. Metode Interview atau Wawancara Metode interview yaitu metode pengambilan data dengan cara tanya jawab sepihak dengan pihak-pihak yang bersangkutan seperti pada pihak kepala bagian engineering atau tekniksi bidang sipil dan juga kepada pihak kepala bagian Laboratorium. 4. Metode Dokumentasi Untuk melengkapi kedua teknik pengumpulan data sebelumnya, teknik dokumentasi digunakan untuk mengkorelasi data-data sekunder yang berasal dari dokumen-dokumen berupa keterangan mengenai peristiwa yang menjadi fokus penelitian pada instalasi yang diteliti.