Hubungan Volume dengan Parameter Suhu

45 Gambar 5.15 Pengaruh Hubungan Suhu dengan Volume Dari gambar diatas dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi volume debit yang masuk maka semakin naik nilai suhu pada air limbah.

5.5.4. Pembahasan Suhu

Pada gambar ditunjukan nilai rata-rata inlet dan Suhu outlet dari tahun 2007 sampai tahun 2014 dan nilai rata-rata Suhu inlet sebesar sebesar 28,32 °C sedang nilai rata-rata Suhuoutlet tahun 2007 sebesar 29,25°C. Menurut PP RI No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.  nilai rata-rata Suhuinlet : 28,32 °C  nilai rata-rata Suhuoutlet : 29,25°C Suhu inlet dan Suhuoutlet relatif aman tergolong dalam Kelas Air I-IV, karena nilai Suhu untuk Kelas I-IV deviasi 3 sampai deviasi 5. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 214KPTSI1991 tentang Baku Mutu Lingkungan Daerah Untuk Wilayah Propinsi DIY, Suhuinlet sebesar 28,32 °C dan Suhuoutlet sebesar 29,25°C relatif aman tergolong dalam Kelas Air I, dengan nilai Suhu 35°C. 46 Untuk Efektifitas kenaikan Suhu terjadi secara linier selama tahun 2007 sampai tahun 2014 terjadi dikarenakan pemanasan global kerena proses aerasi dilapangan terbuka pada kolam fakultatif dan bersentuhan langsung sengan sinar matahariyang mempengaruhi suhu air limbah sehingga nilai suhu dapat terjadi kenaikan tiap tahun secara terus menerus seiring dengan meningkatnya pemanasan global. 5.6. Analisa Parameter Kualitas Air Limbah SS 5.6.1. Parameter SS Tingginya kandungan SS pada air limbah akan berpengaruh terhadap proses fotosintesis didalam air limbah, sehinga kualitas kehidupan organisme di dalam air limbah ikut terpengaruh. Penurunan kandungan SS pada instalasi Pengelolaan Air Limbah Yogyakarta diakibatkan oleh proses pengolahan yang terjadi, dimulai dengan saringan teruji hingga kolam pematangan. Data kualita air limbah terhadap parameter SS yang meliputi rata- rata SS inlet dan SS outlet dapat dilihat pada Gambar 5.16 Gambar 5.16 Nilai SS dari tahun 2007 sampai 2014.